Mereka mencoba untuk menghentikan ku dari mencintai dia. Mereka mencoba untuk menjauhkan dia.
"Di panggil kepada Rintik kelas XII MIPA 6 dan Rian XII MIPA 7 HARAP SEGERA KE RUANG BK!"
"Sekali lagi di panggil kepada Rintik kelas XII MIPA 6 dan Rian XII MIPA 7 HARAP SEGERA KE RUANG BK SEKARANG!!!"
Pengumuman itu terus diulang-ulang.
Aku dan Rian terbirit-birit menuju ruang BK. Seluruh pandangan sinis tertuju ke arah kami.
"Jangan takut. Ada aku." kata Rian mengenggam tanganku erat. "Aku akan tanggung jawab dengan semua ini. Aku bakal usahain biar kita nggak putus. Kamu nggak perlu takut." tambahnya.Akhirnya kami sampai di ruang BK.
"Assalamu'alaikum." ucap kami serentak.
Tampak seperti sosok perempuan yang sangat aku kenal duduk di samping buk Gusti
"Bunda? Kenapa bisa di sini? Dan Yura juga ada di sini?Apa bunda dipanggil karena salahku?" batinku."Masuk!" ucap buk Gusti. Aku dan Rian langsung duduk. Kami duduk berhadapan. Aku duduk di sebelah buk Gusti,sedangkan Dia duduk di samping bundaku.
"Bunda benar-benar kecewa sama kamu Rin." ucap bunda lirih kemudian menitik kan air mata yang perlahan membasahi pipinya.
Aku yang belum tahu apa-apa hanya diam menunduk."Apa benar kalian membully Yura? Dan kata Yura kalian menjambak rambutnya?!" ucap buk Gusti tegas.
"Tidak buk. Justru Yura yang menjambak Rintik. Saya melihatnya buk." kata Rian jujur. Aku mengangguk membenarkan perkataan Rian.
"Apa benar Yura?" tanya buk Gusti pada Yura.
"Tidak buk. Rian bohong! Bukan begitu ceritanya. Rintik yang duluan menjambak saya buk. Terus Rian malah membantu Rintik menjambak saya buk. Itu karena mereka pacaran." bantah Yura.
"Apa! pacaran!?" wajah bunda langsung memerah begitu mendengar perkataan Yura.
"Benar Tante. Mereka berdua pacaran. Mereka sebulan pacaran."
"Nggak tante,kami cuman sahabatan." bantah Rian.
"Aku punya buktinya kok tan." tambah Yura meyakinkan.
"Ini buktinya." Yura menunjukkan sebuah foto di ponselnya. Di foto itu tampak Rian sedang mendekapku.Flashback On
"CUKUP!" teriak seseorang di depan pintu yang kemudian datang ke arahku.
"Rian." ucapku yang masih menitikkan air mata. Rian kemudian berdiri di antara aku dan Yura. Ia mengenggam tanganku dan memintaku berada di belakangnya.
"Jangan kau coba menyentuhnya sedikitpun. Sedikit saja kau melukainya aku tak segan-segan membalaskan yang lebih perih padamu!" kata Rian dengan nada tinggi.
Yura hening sesaat.
"Kamu tak akan bahagia bersamanya " ucap Yura yang lalu pergi meninggalkanku. Kata-kata itu ia tujukan untukku.
Rian menatapku kemudian mendekapku erat di hadapan semua teman sekelasku dan juga Yura.
Flashback off
"Memang bukan saya yang memfoto Rian dan Rintik saat itu. Tapi Nia yang memfotonya." jelas Yura.
Aku dan Rian hanya diam. Hubungan ini pasti tak akan lama. Mungkin aku dan Rian akan putus hari ini juga.
"Itu hanya salah paham buk!" bantah Rian lagi."Aku dan Rintik hanya sebatas sahabat." tambahnya meyakinkan buk Gusti.
"Iya buk. Kami hanya sahabat." timpalku meyakinkan buk Gusti.
"Hhhm, baiklah. Tapi kalian harus minta maaf karena sudah membully Yura." perintah buk Gusti.
"Iya buk." jawab kami serentak.
Aku dan Rian kemudian bersalaman dan meminta maaf pada Yura.
"Tapi buk,saya mohon agar hp Rintik di sita buk. Karena belakangan ini dia sering main hp. Saya khawatir kalau nilai UN nya nanti jelek." ucap bunda
"Baiklah buk." kata buk Gusti.
"Jangan bun..... Aku mohon......" kataku.
"Nggak bisa! Bunda nggak mau nilai kamu anjlok. Belakangan ini kamu sering megang hp ketimbang belajar." kat bunda.Sudah berkali-kali aku memohon agar hp ku tak disita,tapi akhirnya usaha ini sia-sia. Hp ku telah disita,dan mungkin aku tak akan pernah chattingan lagi dengan Rian sampai selesai UN.
⬜⬛⬜
"Rintik,tunggu!" panggil seseorang yang suaranya tak asing lagi di telingaku.
"Apa Yan?"
Rian menarik tanganku.
"Rin,maafin aku ya..."
"Hhhm" gumamku sambik tersenyum tipis.
"Jangan tinggalin aku. Aku mohon,aku tetap pengen hubungan kita berlanjut. Aku nggak mau cuman gara-gara masalah ini kita putus. And sekali lagi aku minta maaf, aku mengerti perasaanmu." ucapnya."Aku tetap sayang kamu kok :'). Aku nggak mau pisah dari kamu. Aku nggak bakalan menghakhiri hubungan kita :')." kata ku sambil menatap wajahnya penuh pasrah.
"Aku mencintaimu. Apapun yang terjadi aku tetap sayang kamu Yan. Walaupun akhirnya nanti kamu bakal ninggalin aku,percayalah aku tetap mencintaimu dalam diam." batinku.
Hati ku saat ini menangis,tapi ia tak ingin mencurahkannya di depanmu.
Seluruh mata tampak tertuju ke arahku dan Rian. Mata-mata itu seakan ingin menerkamku.
"Udah,jangan pikirkan mereka. Tenang aja,ada aku kok yang bakalan jagain kamu." Rian mencoba menenangkan ku.
"Makasih :')"
"Siap! Itu udah tugas ku sebagai Pogan buat jagain Pocan..." kata Rian,yang kemudian hormat padaku yang membuatku tertawa lepas.
"Nah gitu dong,itu baru Pocanku. Jangan sedih-sedih lagi. Aku juga sedih kalau Pocanku sedih. :')" hibur Rian.Sanggupkah Rintik dan Rian bertahan dalam ujian cintanya kali ini? Mau tahu kelanjutannya? Tunggu part berikutnya.
💞Sorry,part ini pendek dan agak ngebosenin😐
Rate ya guys👍
KAMU SEDANG MEMBACA
My Only One
Teen FictionApakah kau masih sama? Kau, yang aku cintai Matamu yang menatapku Tanganmu yang mememegangku Apakah mereka masih mengingatku? Aku begitu dingin Kau mungkin tidak memiliki perasaan yang tersisa Aku sayang kamu, aku cinta kamu Kata-kata terakhir yang...