Apakah kamu akan tetap setia mencintai ku? Jika kau beri pertanyaan itu,jawaban ku adalah "iya". Apakah kau juga akan sama seperti ku yang akan tetap setia pada cintaku.
Bel istirahat kedua baru saja berbunyi. Yaa,selama istirahat pertama tadi aku hanya duduk diam di dalam kelas. Kaki ku sangat berat untuk melangkah ke luar kelas. Karena sudah pasti orang-orang akan menanya-nanyaiku soal masalah kemaren.
Dan akibatnya sekarang aku nggak bisa chatingan sama Rian. Aku pergi ke kelas Rian untuk melepas kerinduan.
Sekarang aku telah berada di depan pintu kelas Rian. Tak seorang pun ada di dalam kelasnya. Termasuk Dia. Aku berbalik ke kelas ku. Belum sampai di kelas ku,seseorang menghampiri ku dari arah gerbang sekolah. Agnes
"Rin. GAWAT RIN,GAWAT...!"
"Ada apa?" tanyaku
"Mending lu ikutin gue aja." katanya sembari menarik tanganku. Aku pun mengikuti langkahnya.
"Itu Rian? Sama bunda gue?" gumamku.
"Iya." "Eeh,lu mau ke mana?" tanya Agnes yang kemudian mengenggam tanganku,ia berusaha melarangku pergi.
"Ya ke sana lah..."
"Jangan Rin,gue mohon.... Mending lo di sini aja. Biar nanti aja lo samperin Rian. Kalau sekarang,bisa-bisa bunda lo curiga kalau lo emang benaran pacaran sama Rian." cegah Agnes.
💖💖💖
Rian tampak baru saja masuk ke dalam kelasnya. Aku yang melihatnya,lansung pergi ke kelasnya itu. Aku hanya menunggunya di depan pintu kelasnya. Rian kemudian datang ke arahku.
"Hai Pocan." paparnya yang kemudian melempar seulas senyum. To the point,aku langsung membuka percakapan.
"Yan,tadi kamu ngapain sama bunda ku?" paparku. Rian diam membisu tanpa sepatah katapun. Sepasang bola matanya berkaca-kaca. Belum sempat pertanyaanku itu terjawab. Rian menarik tanganku kemudian menjagakku menjauh dari kelasnya.
"Jangan di sini." paparnya,kemudian membawaku menjauh dari kelasnya.Langkah kami terhenti di taman sekolah.
"Di sini aja" katanya. Aku pun langsung duduk di bangku taman itu.
Aku menatap kedua bola matanya yang masih berkaca-kaca. Perlahan air itu menetes dari pelupuk matanya. Aku benar-benar tak bisa mengerti dengan keadaan sekarang.
"Pocan." katanya sambil mengenggam erat tanganku.
"Iya," jawabku.
"Aku minta maaf yang sebesar-besarnya sama kamu."
"Kamu kenapa?" tanyaku lirih.
"Tadi aku dipangil bunda kamu. Bunda kamu minta aku ngaku tentang hubungan kita. Dan akhirnya aku ngaku kalau kita memang udah pacaran."
"Terus,bunda aku bilang apa aja?" potongku.
"Kamu jauhin Rintik mulai sekarang, katanya :''( fokus ujian dulu kalau udh selesai ujian barulah gpp maksud barulah gpp itu apa ya?" kata Rian lirih. Air matanya kemudian jatuh lagi membasahi pipinya.Aku langsung memeluknya erat. Tak sanggup rasanya aku melihat Rian terus menangis. Aku benar-benar merasa bersalah. Perlahan air mataku juga ikut menitik mengikuti irama air mata yang jatuh dari pelupuk mata Cinta ku itu. Rian.
"Kamu jangan ikutan nangis. Aku nggak sanggup lihat kamu nangis. Percayalah, aku akan tetap melindungi mu. Aku akan tetap ada buat kamu,sampai ajal memisahkan kita." kata Rian yang masih berada dalam pelukanku. Isakan tangisnya masih terdengar.
Aku mengusap-usap kepalanya lembut.
💖💖💖
"Pengen chat Rian."batinku. Rasa suntuk ini membawa langkahku pergi ke suatu tempat. Warnet.
Aku memasuki warnet, kemudian duduk di bangku nomor 2. Tanpa ragu,aku langsung menghidupkan komputer. Aku kemudian membuka sebuah situs social media. Facebook. Aku kemudian log in. Setelah log in,hal pertama yang aku lakukan adalah mencari akun fb Rian.
"Ketemu!" gumamku dalam hati.
Ternyata aku telah lama berteman dengannya. Aku langsung memulai chat dengan Rian.Rintik: "Hai Pogan"
2 detik kemudian
Rian: "Hai Pocan. Pakai hp siapa?"
Rintik: "Aku sedang di warnet. Maaf ya,aku gak bisa sering-sering chat kamu :'("
Rian:"Gak papa. Nanti kan hp kamu bakalan balik. Kamu fokus aja sama ujian dulu. Semua akan indah pada waktunya."
Rintik: "Yang benar? O iya,kamu ingat nggak? Sekarang tanggak berapa?"
Rian: "Ingat dong. Happy Aniv 1 monts Pocanku sayang. Sorry ya,harusnya tadi kita rayain. Tapi aku nggak bawa bahan juga nggak bawa uang banyak buat ngerayainnya. Maaf banget."
Rintik:"Santai aja kali. Nggak perlu ngerayainnya pake yang mahal-mahal. Aku ketemu kamu aja udah lebih dari cukup.
Rian:"Aaa makasih :*. Caranya? Aku peluk kamu and katain Happy Aniv 1 Mont."
Rintik:"Aku pernah mimpi kayak gitu. Kamu peluk aku :'v."
Rian:"Kalau aku mimpinya bukan peluk kamu. Tapi ngelamar kamu :*"
Rintik:"Aku Off dulu ya. Bye Pogan :*"
Rian:"Yaudah. Bye Pocan :*"Aku keluar dari warnet kemudian kembali lagi ke rumah. Pikiranku saat ini benar-benar kacau. Pikiranku hanya ada tentang Rian,Rian, dan Rian.
Masalah ini,adalah ujian yang terberat bagi ku. Tapi apakah kamu akan tetap setia? Apakah kamu akan tetap menjadi Rian ku yang aku kenal. Apapun masalahnya,tak akan mengurangi cinta ku untuk mu.
Semua akan kupertaruhkan demi kamu Rian. Walaupun jika aku akan kehilangan nyawaku,aku akan tetap memperjuangkan kamu.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Only One
Fiksi RemajaApakah kau masih sama? Kau, yang aku cintai Matamu yang menatapku Tanganmu yang mememegangku Apakah mereka masih mengingatku? Aku begitu dingin Kau mungkin tidak memiliki perasaan yang tersisa Aku sayang kamu, aku cinta kamu Kata-kata terakhir yang...