Raka pergi keluar dan mendapati Alyn bersandar pada mobil orang tuanya di parkiran sambil menangis. Meskipun dia nampak tenang tapi Raka tau Alyn pasti sangat kacau sekarang.
"Pendek, eh, Alyn maksudnya" sapa Raka.
Alyn menoleh ke arah Raka, lalu kembali menangis dalam diam. Dia masih bingung apa yang sebenarnya orang tuanya pikirkan? Menjodohkannya dengan Raka? Bahkan dia masih kelas 2 SMA. Alyn sama sekali tak pernah memikirkan ini.
"Alyn, jangan nangislah, gue bingung ni jadinya kalau lo nangis gini" ucap Raka tujuannya menghibur Alyn, tapi apa daya? Alyn tidak terhibur sama sekali.
Hening.
Tak ada yang mencoba berbicara, keduanya diam dengan pikiran masing-masing.
Hanya terdengar isakan kecil dari mulut Alyn.
"Apa lo setuju sama perjodohan ini?" Alyn mulai membuka percakapan.
"gak" jawab Raka mantap.
"terus? Kenapa lo gak coba buat nolak juga?" tanya Alyn sambil terisak.
"hhhh, gue bisa apa? Setiap keinginan gue selalu di penuhi, apa pantas gue nolak keinginan mereka sekarang? Dan, gue juga takut sama bokap lo kalo lagi marah gitu, bokap lo aja gitu apa lagi bokap gue?"
"Sekarang gimana? Gue gak mau dijodohin sama lo. Mereka pikir gampang apa nikah sama orang yang gak kita cinta?!" keluh Alyn, malam ini rasanya Alyn ingin banyak bicara, tidak seperti biasanya Alyn malam ini sangat jatuh.
"Gue juga gak mau! Tapi kita gak mungkin langsung nikah lah Alyn."
"ya tapi akhirnya nikah juga kan?!"
"terus? Lo bisa nolak? Gak kan?"
Alyn kembali menangis.
Entah dorongan dari mana Raka menepuk punggung Alyn untuk menenangkan Alyn.
"jalani aja dulu, gue tadinya emang berharap lo nolak mati-matian, tapi liat lo di bentak bokap lo langsung gini kayaknya kita emang gak bisa nolak. Jadi, kita ikutin alur mereka aja. Gimana?"
"maksud lo kita pura-pura setuju gitu?" tanya Alyn.
"yah begitulah."
"harus ya?"
"kita punya pilihan?" tanya Raka.
Alyn menggeleng lemah, ia tau papanya sangat keras kepala dan tak ingin di bantah.
Alyn menutup mata sejenak. Ini akan sulit, dia tau itu! Dijodohkan dengan orang paling menyebalkan pasti tidak akan menyenangkan.
"Mau masuk gak?" tanya Raka.
Alyn mengangguk lemah, sesebal-sebalnya dia, dia tidak mungkin langsung pulang dan meninggalkan dua keluarga di dalam sana kebingungan mencarinya, dia tidak sekanak-kanakan itu.
Alyn dan Raka masuk berdampingan. Membuat Andin dan Karyna tersenyum lega.
Alyn kembali duduk ditempatnya begitu pula Raka.
"bagaimana Alyana? Apa kamu bisa menerimanya nak?" tanya Andi.
"akan saya coba om" jawab Alyn seadanya.
Mereka kembali membahas perjodohan Alyn dan Raka.
Sedangkan yang dibahas hanya diam membisu dan tidak berniat bicara sama sekali.
"ok, keputusannya Alyn dan Raka akan bertunangan 2 minggu lagi." Ucap Nando yakin.
Alyn dan Raka hanya menghela napas pasrah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Strange love (Hiatus)
RomantikTerpaksa mencintai? Entahlah, kurasa tak ada yang namanya istilah seperti itu. Cepat atau lambat rasa itu pasti akan datang. Meski dengan cara yang aneh sekalipun.