Raka masuk ke dalam rumah Alyn dengan kaku. Ini pertama kalinya dia datang ke sini. Apa lagi malam ini dia harus menginap di sini.
Karyna menunjukan kamar tamu di lantai dua yang akan di pakai oleh Raka.
"kamu mandi aja dulu, ada kamar mandi di dalam, nanti mama pinjemin bajunya dari papa, oh ya, kamar Alyn di sebelah kanan kamar ini, kalau ada perlu, panggil Alyn aja" ucap Karyna sambil tersenyum.
Raka hanya mengangguk, kemudian masuk.
Raka masuk ke dalam kamar. Wangi lemon menyambut indra penciuman Raka.
Raka berjalan ke arah dinding yang terdapat foto keluarga. Dia menatap satu per satu foto dalam keluarga itu.
Matanya berhenti pada sosok Alyana.
"apa dia betulan bakal jadi istri gue?" tanya Raka pada dirinya sendiri.
Mata Raka bergerak menatap orang yang di samping Alyn.
"adiknya Alyn? Mirip banget" gumam Raka.
Raka mengambil handuk, lalu menuju kamar mandi.
🔹🔹🔹
Setelah mandi Alyn mengeringkan rambutnya, habis ini dia berencana untuk langsung tidur.
Tiba-tiba pintu kamar Alyn terbuka menampilkan sosok Aryn, adiknya.
"kak! Ada Cakpar gue di sini!" seru Aryn girang.
Alyn mengernyitkan dahinya.
"Cakpar? Pacar lo?" tanya Alyn geli.
Aryn langsung cemberut.
"gue udah bilang, predikat jomblo gue akan terus bertahan! Gak ada yang bisa goyahkan!"
Alyn memutar bola matanya malas, adiknya ini sangat aneh. Dia cantik, tapi masih jomblo lebih tepatnya dia sengaja memilih jadi jomblo.
"terus?" tanya Alyn bingung.
"Cakpar! Calon Kakak Ipar!" perkataan Aryn membuat Alyn membulatkan matanya.
Alyn tak ingin mendengarkan apapun lagi. Alyn tau pasti Karyna yang sudah memberitahu ini semua ke Aryn.
Alyn berjalan untuk mengambil minum di dapur.
"Alyn!" panggil Karyna.
Alyn berbalik.
"ya, ma?"
Karyna menyerahkan satu stel baju pada Alyn. Alyn menerima itu sambil menautkan alisnya.
"antar ke Raka ya, mama di panggil papa" pinta Karyna lalu berlalu begitu saja tanpa meminta persetujuan dari Alyn.
"hhaaaiishh!!!" Alyn mulai mencak-mencak tidak jelas.
Alyn berjalan ke arah kamar Raka yang berada tepat di sebelah kamarnya.
Tok! Tok!
Alyn mengetuk pintunya tapi tidak ada yang membuka pintunya.
Alyn mengetuk pintunya sekali lagi, tapi tetap tidak ada yang merespon.
"nyusahin!" gerutu Alyn.
Akhirnya Alyn membuka pintunya yang ternyata tidak di kunci.
Alyn sedikit melihat-lihat, mencari dimana si empunya kamar?
Alyn mengangkat bahunya tidak peduli, lalu meletakan bajunya di atas kasur.
Saat berbalik.....
Alyn hanya mematung melihat siapa yang ada dengan jarak satu jingkal dengannya.
Rasanya benar-benar tidak bisa bergerak melihat Raka hanya memakai bawahan saja, sepertinya dia habis selesai mandi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Strange love (Hiatus)
RomanceTerpaksa mencintai? Entahlah, kurasa tak ada yang namanya istilah seperti itu. Cepat atau lambat rasa itu pasti akan datang. Meski dengan cara yang aneh sekalipun.