Alyn bangun dari tidurnya dengan mata sembap. Dia tidak berhenti menangis sampai tertidur semalam.
Pikirannya benar-benar tergangggu akan perjodohan yang di alaminya semalam.
Jam 06.00.
Alyn tidak pernah bangun setelat ini biasanya.
Alyn kemudian bangun lalu mandi dan bersiap-siap.
Setelah itu dia segera turun kebawah. Alyn merasa aneh, kenapa rumahnya serasa ramai sekali.
Alyn semakin mendekat, asal suara itu berasal dari meja makan.
Seketika Alyn membulatkam matanya, melihat siapa yang sedang bercanda bersama Aryn, Mama, dan Papa.
"lo ngapain?" tanya Alyn membuat semua mengalihkan matanya menuju Alyn.
"Alyn.. Kamu kok ngomongnya gitu, dia kan calon kamu" ucap Karyna.
Alyn diam saja, dan berjalan ke meja makan segera menghabiskan sarapannya kemudian berdiri lalu berpamitan.
"ma, pa, Alyn berangkat, Assalamualaikum"
"lah, kamu kan di antar Raka." Protes Karyna.
Alyn tidak memperdulikan kata-kata mamanya dan langsung berjalan keluar rumah.
Raka pun segera berpamitan dan menyusul Alyn.
Sebenarnya Raka melakukan ini juga setelah di paksa habis-habisan oleh Mama, Papa, dan Rio.
"pendek!"
Alyn tidak menghiraukan Raka dan berjalan menuju supirnya.
"pak, ayo anterin Alyn."
"maaf neng, tadi Bapak Nando bilang, neng di antar sama mas Raka. Jadi, Pak Didik nganterin Bapak Nando."
Alyn mengerutkan keningnya. Kemudian berjalan keluar pekarangan rumahnya menuju halte bus.
Raka segera mengejar Alyn dengan motor sportnya.
"pendek ayo naik!" ucap Raka, namun tak di hiraukan oleh Alyn.
"ck!" Raka berdecak, lalu menghentikan motornya tepat di hadapan Alyn sehingga Alyn langsung berhenti kemudian menatap Raka jengkel.
"ayo naik!"
"gak"
"eh, gue capek-capek dateng pagi-pagi ke rumah lo, cuma buat jemput elo, tapi sekarang? Elo main pergi gitu aja, dan sia-siain usaha gue gitu?"
"gue gak minta"
Raka memijat pelipisnya frustasi.
"naik cepetan!" tegas Rio.
"bawel lo ahh!" akhirnya Alyn naik ke atas motor Raka.
Kemudian mereka melaju ke sekolah.
Tepat 5 meter sebelum sampai sekolah, Alyn menyuruh Raka berhenti kemudian Alyn turun dari motor Raka.
"loh? Ngapain lo turun?" tanya Raka heran.
"gue gak mau ada yang tau kita dijodohin" ucap Alyn datar kemudian melanjutkan perjalanannya ke sekolah dengan berjalan kaki.
Raka pun bersikap biasa saja dan melanjutkan perjalanannya ke sekolah seolah tidak terjadi apa-apa.
🔹🔹🔹
Alyn langsung duduk di samping Kanya.
Kanya lalu menoleh ke Alyn.
"kayaknya tiap pagi muka lo kusut terus ya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Strange love (Hiatus)
RomanceTerpaksa mencintai? Entahlah, kurasa tak ada yang namanya istilah seperti itu. Cepat atau lambat rasa itu pasti akan datang. Meski dengan cara yang aneh sekalipun.