Chapter #8

12 1 0
                                    

Setelah Azka mengoceh tidak jelas akhirnya dia pergi juga. Dan itu membuat Alyn lega. Masalahnya Alyn sedikit ngeri dengan Aqhila. Azka terus menyama-nyamakan dirinya dengan orang yang sudah mati.

Dan akhirnya Kanya keluar juga.

Alyn langsung menarik tangan Kanya agar cepat pergi dari situ tanpa memperdulikan Aldi yang masih bicara pada Kanya.

"Kenapa sih Alyn?" tanya Kanya heran.

"ntar gue cerita" jawab Alyn cepat.

🔹

"bwahahahahahhaha!!!" tawa menggelegar keluar dari mulut Kanya. Alyn yang melihat itu hanya memasang wajah jengkel.

"jadi? Lo takut sama Azka?" tanya Kanya menahan tawa.

"bukan sama Azka! Tapi orang yang di ceritain Azka, masa gue di samain orang mati?!" kekeuh Alyn.

"Bwahahahahahaa!!!" Kanya tidak henti-hentinya tertawa.

Karna jengkel, Alyn langsung cepat-cepat masuk ke rumah Kanya.

"Assalamualaikum" ucap Alyn.

"waalaikumsalam" jawab wanita tua dari dalam sana.

"Bunda! Liat Kanya tuh!" adu Alyn pada mama Kanya (Lira).

"ada apa?" tanya Lira.

"hahaha, gak ko Bun" jawab Kanya sambil menarik tangan Alyn ke kamarnya  agar tidak mengadu lebih banyak ke Lira. Kanya tidak mau di ceramahi Lira, Bundanya itu kalau sudah ceramah rasanya enggan untuk berhenti bicara.

Seampainya di kamar Kanya, Kanya langsung menutup pintunya rapat.

"awas lo ngadu ke Bunda" ancam Kanya, Alyn hanya terkekeh.

Alyn langsung mengambil posisi tidur di atas kasur Kanya.

"lo ke sini cuma buat tidur? Mending tidur d kamar lo, lebih nyaman dari kamar gue." ucap Kanya.

"Gue suka di sini" jawab Alyn sambil memejamkan matanya.

"ada alasan lain juga kan lo ke sini?" tanya Kanya sambil melipat baju di lantai.

"hmm, pertama, gue gak mau pulang sama Raka, kedua, gue males di rumah, di sini lebih nyaman" jawab Alyn.

"pulang sama Raka?"

"iya, di suruh."

"gak apa-apa kali, calon sendiri ini"

Alyn langsung bangun dari posisi tidurnya dan melempar Kanya dengan guling.

"apaan sih lo?!" protes Kanya, karna Alyn melempar tepat mengenai wajahnya.

Alyn hanya terkekeh.

"Tunangan di umur 16 tahun, gokil gak tuh?" tanya Alyn.

"hhh, nikmati aja." jawab Kanya enteng.

Alyn berdecak lalu berdiri keluar dari kamar.

Alyn ke dapur lalu melihat Lira sedang mencuci piring.

"Bunda, Alyn bantu ya" tawar Alyn sambil mengambil piring dari tangan Lira.

"eh Alyn, gak usah" tolak Lira.

Tapi Alyn tetap kekeuh mencucinya.

Selesai mencuci Alyn langsung ke meja makan.

"masak apa Bun? Alyn laper" manja Alyn.

"sayur kangkung sama tempe aja ni Alyn"

Alyn tersenyum sumringah, lalu mengambil piring.

Kanya yang masih melipat baju di dalam kamar kaget dengan teriakan Alyn.

Strange love (Hiatus) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang