"Perempuan." kata Pak Danu senang.
"Wahh cantiknya."Charlotte masih belum bisa memalingkan wajah dari bayi itu.
Dia begitu kecil dan rapuh.
"Renesmee apa kau tidak lelah?"tanya Charlotte pada istri Pak Danu.
"Tentu saja lelah, sayang. Tapi setelah melihat bayi ku lahir ke dunia dengan selamat rasanya lelah itu hilang begitu saja." kata Renesmee lemah.
Charlotte terdiam merasakan kebahagiaan mereka dengan adanya bayi perempuan itu di tengah-tengah mereka.
"Siapa namanya pa?" tanya Charlotte.
"Edwina. Edwina Collins."
"Wah nama yang bagus sekali pak."
Tak lama setelah itu, suster pun datang untuk memindahkan Renesmee ke ruang perawatan biasa.
-----
Sekarang Charlotte sudah kembali ke penthouse. Sebenarnya Charlotte sangat ingin menemani Pak Danu dan istrinya di rumah sakit jika Charlotte tak ingat kalau besok dirinya harus ke sekolah.
"Pulang nanti mungkin aku akan menjenguk Pa Danu." kata Charlotte pada diri sendiri.
Charlotte membayangkan kebahagiaan mereka berdua dengan hadirnya malaikat Edwina. Charlotte jadi ingat bagaimana betapa harmonis keluarganya dulu. Sebelum kedua William dan Lily dikuasai oleh uang seperti ini.
Mereka sudah beberapa minggu pergi dan sama sekali tidak menelfon hanya untuk menanyakan kabar Charlotte. Andai waktu bisa berputar kembali. Charlotte ingin menjadi dirinya yang dulu saja.
Kalau saja mereka sekarang ada disini. Di tempat ini, pasti lah Charlotte akan menjadi remaja paling bahagia di muka bumi ini. Pelukan mom dan dad yang selalu Charlotte rindukan.
Walaupun mereka bukan orangtua yang terbaik, tapi Charlotte sangat menyayangi mereka dengan segala kekurangannya.
"Aku rindu kalian."
Charlotte menangis dalam diam. Hingga alam bawah sadar menariknya lebih dalam.
-----
"Charlotte!! Bangun!! Kau mau tidur sampai kapan?" Marlyn sudah berdiri di hadapannya sambil berkacak pinggang.
"Sudah jam berapa Marlyn ini masih gelap." kata Charlotte dengan mata tertutup.
Marlyn membuka sunscreen kamar. Matahari pun masuk dengan leluasa.
"Ini sudah jam 8.15 Charlotte. Kau akan terlambat."
"SHIT! Kenapa kau tidak membangunkan ku daritadi?!" Charlotte segera melompat dari kasur.
Tampaknya tadi malam Charlotte kelelahan sepulang mengantar Pak Danu. Belum lagi pikiran tentang orangtuanya yang membuatnya tak bisa tidur.
"Kau sudah mengatakan 5 menit sebanyak 10 kali. Bergegaslah aku tunggu kau di bawah."
Charlotte mengambil handuk dan mandi dengan cepat. Ia tidak mau dihukum lagi.
-----
Sekarang Charlotte sudah siap. Charlotte menuju pantry untuk memakan sarapan. Disana sudah terdapat beberapa macam makanan. Charlotte sangat lapar jadi ia memutuskan untuk makan semuanya.
Charlotte mengambil beberapa helai roti gandum lalu ia panggang selama beberapa menit. Setelah itu barulah Charlotte lapisi roti itu dengan nutella kesukaannya. Sungguh kenikmatan Tuhan mana lagi yang kau dustakan.
Charlotte mengambil roti kedua. Ia tidak mau memakannya bersama nutella lagi jika tak ingin berat badannya naik. Jadi Charlotte memutuskan untuk mengambil toples kacang almond dan menggiling kacang-kacang itu hingga menjadi serpihan-serpihan kecil.
Setelahnya Charlotte menaruh kacang itu keatas roti gandum yang diberi sedikit gula. Enak sekali.
Setelah Charlotte selesai dengan roti-roti itu ada satu makanan yang Marlyn simpan di lemari makan dan terlihat olehnya. Charlotte membuka lemari itu dan melihat setumpuk bacon yang begitu menggugah selera.
Charlotte ambil beberapa helai bacon dan memanaskan pan. Tak lupa mentega secukupnya dan Charlotte memasukkan bacon mentah itu kedalamnya. Setelah 20 menit dan voila! Bacon ala Charlotte pun sudah jadi.
Note: bacon ala Charlotte (semoga yang diet ga pada gagal ya :))
Charlotte memakan bacon dengan cepat. Setelah semua bacon pindah ke perutnya, ia menutup tutup saji yang ada dihadapannya dan berlari menuju kulkas untuk meminum susu coklat penuh kenikmatan langsung dari sapinya.
Note: ini namanya sapi
KREK
Charlotte membuka kulkas. Tapi ia tidak melihat sosok kemasan susu coklatnya disana. Charlotte mencari hingga mendapati kaleng susu itu di dekat rak cuci piring.
Tanpa pikir panjang Charlotte mengambil susu itu dan menuangkannya ke gelas. Teguk demi teguk susu itu mengalir ke tenggorokan. Rasanya begitu nikmat. Namun ini
BAU
Charlotte segera berlari menuju washtafel dan memuntahkan seluruh isi perutnya.
"Huekk"
Apa ini sudah kadaluwarsa? Belum kok masih jauh.
Tak lama Marlyn pun datang.
"Yaampun Charlotte kenapa kau minum susu itu?"
"Emangnya kenapa?" tanya Charlotte polos.
"Demi Tuhan itu isinya sabun cuci piring." kata Marlyn lagi.
"APA?! Ah sudahlah aku akan ke sekolah saja." Charlotte membayangkan efek sabun cuci piring yang sudah ia telan. Eh tapi siapa tau jadi berkhasiat untuk membunuh lemak lemak membandel di perutnya dan membuat Charlotte kurus seperti Gigi Hadid.
"Apa Pak Danu sudah siap?"
"Pak Danu kan sedang di rumah sakit menemani istrinya yang habis melahirkan."
Charlotte menepuk jidat. Kenapa ia ini cepat pikun. Apa ini karena sabun yang diminumnya? Kenapa malah menghapus ingatan bukannya menghapus lemak membandel! Mungkin setelah ini Charlotte harus menelfon perusahaan sabun itu untuk mengganti slogan iklannya.
Charlotte segera berlari keluar dan menyalakan mobil. Hari ini Charlotte menyetir sendiri saja ke sekolah.
-----------------------------------------------------
Please vote and comment :)
Happy reading all💗xoxo
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Boy's Aftertaste
Teen FictionHIGHEST RANK: #11 IN AMERICA🥇 (18062018) #5 IN AFTERTASTE (01072018) #3 IN AFTERTASTE (03072018) #25 IN SENIOR HIGH SCHOOL(07072018) #770 IN MISTERY(07072018) #2 IN AFTERTASTE (05062019) "Sometimes the person you'd take a bullet for ends up being t...