Chapter 14 - Bitch

797 27 6
                                    

Mau apdet ahh hehehe abis uas nih😋😋 enjoy!!💜💜 tapi kalian komen dong sepi banget😓😓 pada sider aja

Charlotte sampai di sekolah. Untung saja ia belum terlambat. Ia melangkahkan kaki menuju lobby sekolah dan melihat ada kerumunan orang disana. Ramai sekali.

Charlotte memutuskan untuk menghampiri kerumunan itu.

"Excuse me." kata Charlotte pada beberapa orang di depannya.

Mereka sedikit menyingkir sehingga dengan mudah Charlotte bisa melihat apa yang terjadi. Disana tampak seorang gadis yang basah kuyup dengan beberapa kuning telur busuk diatas kepalanya. Charlotte terkejut kenapa orang orang ini malah menertawai dia, bukan menolongnya.

"Rasakan itu, Gwen. Itu akibatnya kau berani macam-macam denganku."

Charlotte menoleh ke asal suara. Ternyata dia adalah gadis berambut blonde yang Charlotte temui di kantin waktu itu bersama dengan temannya. Enak sekali mereka mempermalukan orang lain seperti itu.

"Hei ada apa ini?" tanya Charlotte.

Semua yang ada disana menatap Charlotte kaget.

Candace bertepuk tangan.

"Wow.. Hebat.. Hebat.. Sekarang si anak baru sudah mau jadi pahlawan kesiangan hah?" Candace menghampiri Charlotte dengan angkuh.

"Oh tidak.. Tapi jika ada hal seperti ini terjadi di depan mata ku, aku takkan membiarkannya terjadi." kata Charlotte tegas.

"Kau tak tahu apa-apa tentang ini, sayang. Wanita murahan itu sudah berani menentangku. Dan di sekolah ini siapapun yang berani melawanku akan bernasib sama dengannya!" kata Candace sinis sambil menarik kerah baju Charlotte.

Charlotte menepis tangan Candace yang menggelikan.

"Kau tak punya hak untuk memerintah orang lain. Dan juga tidak untuk mempermalukannya." Charlotte menatapnya tajam.

"Wow aku takut sekali dengan mu. Charlotte. Agatha. Hadley." kata Candace seraya menekankan intonasinya pada bagian nama Charlotte.

"Dan aku yakin perlakuan mu seperti ini berlebihan, Candace Alexa Ryder. Oh atau kau ingin mendapat perhatian dari semua orang karena kau kurang kasih sayang, huh?" tanya Charlotte sambil menaikkan sebelah alis.

Candace terlihat marah. Namun Charlotte tak peduli. Candace tak seharusnya bersikap seperti itu pada orang lain.

Semua yang ada di situ kembali ramai menyoraki nama Charlotte dan Candace. Candace maju beberapa langkah ke arah Charlotte dan menyiramnya dengan segelas air.

SPLASH

Bagus. Sekarang baju Charlotte sudah basah kuyup karena ulah wanita ular itu. Dan sekarang apa, Candace melayangkan tangannya ke arah Charlotte. Namun apa dia pikir Charlotte ini wanita lemah dan tak berdaya? Tidak.

Sebelum tangan kotor itu menamparnya, Charlotte menghalau dan menguncinya ke belakang tubuh Candace. Charlotte menekannya kuat dan mendorong bagian belakang kaki Candace hingga ia terjatuh dan meringis kesakitan.

"Aw! You bitch!" Candace menahan sakit.

"Ternyata hanya segitu kemampuan mu, Candace. Aku pikir akan lebih menarik dari ini. Ternyata biasa saja. Dan asal kau tahu, orang yang sedang berhadapan dengan mu ini sudah meraih gelar tertinggi dalam karatenya, honey." Charlotte berbisik di telinga Candace.

"Dan jika kau berani mengganggu orang-orang yang tak berdosa seperti Gwen, aku pastikan kau akan tinggal di rumah sakit selama beberapa bulan." sambung Charlotte begitu menohok.

Charlotte tersenyum penuh kemenangan dan melepaskan tangannya. Temannya yang bernama Annelise itu menolongnya. Mereka tak ada bedanya.

"Dan kalian semua bubar!" teriak Charlotte dalam satu tarikan nafas.

Mereka semua pergi dengan sejuta gosip dan foto foto yang akan menghiasi instagram sekolah selama beberapa hari ke depan saat meninggalkan Charlotte, Gwen, Candace, dan Annelise.

"Kenapa kau masih disini? Masih belum cukup yang barusan?" tanya Charlotte pada Candace sambil tersenyum.

Candace mengepalkan tangannya.

"Ayo kita pergi Annelise!" perintah Candace penuh penekanan pada gadis di sebelahnya.

Mereka pun meninggalkan kami berdua.

"Kau tidak apa-apa?" tanya Charlotte lembut.

"Iyaa.." jawab Gwen dengan suara bergetar.

"Sudah tidak apa-apa kau tidak perlu takut padanya. Selama masih ada aku disini, aku akan melindungi mu." kata Charlotte sambil membantunya berdiri.

Gwen menerima uluran tangan Charlotte sambil tersenyum.

"Terimakasih Charlotte..." Gwen sesegukan dengan airmata mengalir di pipinya.

Charlotte mengusap airmata itu.

"Kau ini gadis yang cantik. Tetapi akan lebih cantik bila kau tidak menangis seperti ini. Keep up your head princess. Your tiara is falling." kata Charlotte sambil tersenyum

Gwen tersenyum.

"Ehmm Char.. Bolehkah aku menjadi teman mu?" kata Gwen sedikit takut.

"Astaga bicara apa kau ini? Tentu saja boleh!" balas Charlotte seraya merangkulnya.

"Eh jangan sentuh aku Charlotte. Aku bau sekali." Gwen malu malu.

"Dan aku basah sekali."

Charlotte dan Gwen pun tertawa bersama.

Tak lama Emma dan Beverly datang.

"Ada apa ini kenapa kau basah seperti ini?" tanya Emma cemas.

"Iya dan kenapa dengan dia?" tanya Beverly sambil menunjuk gadis di sebelah Charlotte.

"Tenang guys. Kalian ini seperti ibu ibu kelurahan yang mendapat gosip kalau anak kalian hamil karena pegangan tangan dengan pacarnya ." kata Charlotte malas.

"Dia namanya Gwen. Tadi Candace dan Annelise mengerjai dia karena dia tak mau mengikuti perintah Candace. Aku melihatnya seperti itu aku tak tega. Aku menolongnya. Candace menyiramku dengan segelas air. Aku melawannya. Dan cerita selesai." lanjut Charlotte seraya memutar bola mata.

"That fatty ugly bitch memang selalu mencari perhatian." Emma geram.

"Dia tidak gendut Emma." kata Beverly seraya membetulkan ucapan Emma.

"Setidaknya dia lebih gemuk dari ku."

"Baiklah kawan-kawan. Cukup bertengkarnya. Dua teman kalian sedang kebasahan dan apa diantara kalian ada yang membawa baju, handuk, atau semacamnya?" tanya Charlotte jengah dengan pertengkaran kedua sahabatnya.

"Ini aku membawa 2 buah baju ganti." kata Emma. Dia memang selalu menyediakan segala sesuatu lebih dari yang seharusnya.

"Dan ini handuknya." sambung Beverly.

Charlotte mengambil sebuah kemeja polos dengan rok mini berwarna putih milik Emma. Lalu ia dan Gwen segera menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuh kami berdua akibat perbuatan Candace.

#CandacePOV#

"Kurang ajar. Berani-berani nya dia mempermalukan aku di depan semua orang. Dia pikir dia siapa? Tunggu saja pembalasanku."

-----------------------------------------------------

Please vote and comment :)
Happy reading all💗

xoxo

 Bad Boy's AftertasteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang