#CandacePOV#
Candace menelusuri lapangan untuk mencari jalang itu. Siapa lagi kalau bukan Charlotte. Sudah tiga putaran ia mengelilingi lapangan ini namun tak ada hasilnya.
"Where's that bitch." Candace menggerutu pada dirinya sendiri.
Candace hendak kembali ke kelas dan mengurungkan niatnya. Namun tiba-tiba saja ia melihat Charlotte dan ketiga temannya.
Candace menghampiri Charlotte dan bertepuk tangan. Charlotte melihat ke arah Candace dengan aneh.
"Why are you staring at me like that huh?" Candace tersenyum santai.
"Tidak sih ya aneh saja di tengah siang bolong seperti ini kau berjalan ke arah ku dan bertepuk tangan seperti bayi bodoh." balas Charlotte.
"Sialan wanita ini berani-beraninya dia mengataiku. Lihat saja apa yang akan kulakukan padamu." sinis Candace dalam hati.
"Wow.. Kau sudah berani mengatai ku rupanya. Apa kau tidak takut aku marah?"
"Takut? Untuk apa aku takut pada mu? Memangnya kau siapa." Charlotte mengernyitkan alisnya.
Candace mengambil handphone dan membuka galeri seraya menunjukkan foto Charlotte dan Jayden ketika sedang berada di lantai tiga tadi.
"Kalau ini tersebar apa kau masih tidak takut padaku?" Candace tersenyum licik sembari melihat ujung ujung kukunya yang cantik.
Charlotte dan ketiga temannya membulatkan matanya. Mereka tidak percaya apa yang baru saja mereka lihat.
"Kau dapat darimana foto itu?" kata Charlotte gugup.
Candace tersenyum senang.
"Kau tak perlu tahu."
"Kau keterlaluan sekali Candace. Itu privasi orang lain!" bentak Emma.
"Benar!" sahut Gwen dan Beverly bersamaan.
"Apa apaan ini? Ketiga anak babi sedang mencoba membela induknya hah?" Candace menantang sambil mendongakkan wajahnya dengan congkak.
Dapat dilihat wajah Gwen, Emma, dan Beverly memerah menahan marah.
"Kemarikan handphone mu dan hapus foto itu." Charlotte mencoba merebut handphone itu dari tangan Candace.
Candace berusaha menghindari serangan Charlotte dan ketiga temannya sampai..
"Berhenti disana!"
Kami menoleh ke arah suara tersebut. Kerja yang bagus Annelise. Tadi Candace menyuruhnya untuk memanggil Mr.Dan. Sekarang kepala sekolah itu berjalan menuju ke arah kami dengan tatapan marah.
"Apa yang kau lakukan Charlotte?!" tanya Mr.Dan dengan nada tinggi.
"Ahh ehh aku tidak melakukan apa apa." Charlotte gelagapan.
"Jangan pura pura tidak tahu anak muda. Apa ini?!" Mr.Dan seraya menunjukkan foto Charlotte dengan Jayden yang ada di handphone Annelise.
"Wanita jalang dan temannya itu benar benar membuatku pusing tujuh keliling." kata Charlotte pelan sambil mengepalkan tangannya.
Gwen, Emma dan Beverly tidak bisa berbuat apa apa. Mereka hanya bisa diam melihat kejadian ini berlangsung.
"Sekarang kau dan Jayden kutunggu di ruangan kepala sekolah." kata Mr.Dan sebelum meninggalkan kami.
"Kau benar benar.." kata Charlotte geram.
"Benar benar apa, bitch?" Candace sambil tersenyum miring.
Charlotte sepertinya sangat ingin melayangkan tangannya ke wajah mulus Candace. Charlotte dan ketiga anak babi itu meninggalkan Candace dan Annelise dengan kemenangan kami.
-----
#CharlottePOV#
Sekarang Charlotte harus mencari Jayden. Argh kenapa berita ini harus sampai ke telinga Mr.Dan sih.
"Candace dan Annelise benar benar cari perkara denganku!" teriak Charlotte dengan nada tinggi.
"Sudah, sudah Char tahan emosi mu." Kali ini Beverly yang menenangkan.
Mata Charlotte menjelajah ke seluruh penjuru. Akhirnya ia menemukan Marco.
"Mar apa kau melihat Jayden?" tanya Charlotte cepat.
"Setauku dia di taman belakang sekolah sih tadi. Kenapa kau tidak mencari ku saja Charlotte?" goda Marco.
Charlotte memutar bola mata malas.
"Kalau ayah mu mencari aku dan kau nanti kau akan ku panggil. Tapi sayangnya sekarang ayahmu ingin bertemu dengan aku dan Jayden." Charlotte pergi meninggalkan Marco.
Marco diam mematung. Sebelum akhirnya
"Hei ada masalah apa diantara kalian?" Marco setengah berteriak.
"Bukan urusanmu!" balas Charlotte, Emma, Gwen, dan Beverly serentak.
"Dasar wanita." Marco menggelengkan kepalanya.
-----
Charlotte menemukan Jayden di bangku taman paling ujung.
Note: taman sekolah
Dia sendiri menatap ke arah langit. Wajahnya tampak sangat tertekan. Tadinya Charlotte ingin mengurungkan niatnya jika tak ingat kepala sekolah sialan itu menunggu kami.
Charlotte menghampiri Jayden. Sementara ketiga sahabatnya pamit untuk pergi ke kantin.
"Jay.." kata Charlotte ragu ragu.
Jayden menoleh.
"Apa?" balas Jayden dingin.
"Ehh.. maaf mengganggu mu tapi kita di panggil ke ruang Mr.Dan sekarang." kata Charlotte sedikit takut. Tatapan Jayden sangat menyeramkan seperti akan membunuh mangsa di depannya.
#JaydenPOV#
Jayden sangat pusing memikirkan apa yang daddynya katakan tadi. Kenapa bisa terjadi kesalahan yang membuat polisi curiga. Apa kesalahan itu? Persetan dengan keluarga Anderson.
Jayden memutuskan menyendiri di taman untuk menenangkan pikiran.
"Jay.."
Jayden menoleh ke asal suara.
"Apa" kata ku malas dan sudah siap menyemprot orang yang berani beraninya mengganggu quality time Jayden.
Astaga ternyata dia Charlotte. Sekarang dia terlihat sangat ketakutan melihat Jayden. Argh ini semua salah pria tua itu.
"Ehh.. maaf mengganggu mu tapi kita di panggil ke ruang Mr.Dan sekarang." kata Charlotte gugup.
Entah mengapa hati Jayden sangat sakit melihatnya ketakutan seperti itu. Maafkan aku Charlotte.
Jayden tak perlu bertanya pada Charlotte karena Jayden tahu pasti ini semua karena kejadian di lantai tiga tadi.
Jayden mengikuti langkah Charlotte menuju ruangan Mr.Dan.
------------------------------------------------------
Wah akhirnya Jayden sama Charlotte tercyduck juga yaa😂
Please vote and comment :)
Happy reading all💗xoxo
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Boy's Aftertaste
Novela JuvenilHIGHEST RANK: #11 IN AMERICA🥇 (18062018) #5 IN AFTERTASTE (01072018) #3 IN AFTERTASTE (03072018) #25 IN SENIOR HIGH SCHOOL(07072018) #770 IN MISTERY(07072018) #2 IN AFTERTASTE (05062019) "Sometimes the person you'd take a bullet for ends up being t...