Chapter 28 - Motherfucker

429 11 13
                                    

Maaf ya readers karena aku terlalu lama vakum hehehe.. abisnya dari kemaren sibuk banget jadi ga sempet nerusin ceritanya. Udah ada sih di draf cuman belum sempat di edit lagi. Sekarang baru kepegang lagi. Semoga kalian masih enjoy ceritanya ya! Ini janji aku buat beberapa readers yg ternyata masih pengen cerita ini dilanjutin hehe terharu jadinya😂 jadi here it is. Enjoy! 💖💖

#AaronPOV#

Sudah 2 hari Aaron belum menjenguk Charlotte. Kemarin ia ingin menjenguknya setelah pulang sekolah. Tapi memang ayahnya Marco sama sialannya dengan anaknya. Dia menyuruh Aaron untuk menghitung jumlah buku perpustakaan dan memilah milah antara yang baru dengan yang akan dibuang. Jadi Aaron terpaksa pulang malam dan tak sempat datang ke rumah Charlotte.

Hari ini Aaron berencana untuk menjenguk Charlotte ke rumahnya karena hari ini juga hari Sabtu jadi sedikit santai. Aaron sudah membeli seikat bunga mawar segar yang akan ia berikan pada Charlotte.

Tinn Tinn

Aaron membunyikan klason mercedes benz s-classnya.

"Ya selamat siang ini dari siapa ya?" tanya seorang pegawai berbaju hitam sopan.

"Saya temannya Charlotte. Saya ingin menjenguk dia. Apa majikanmu ada di rumah?"

"Oh kemarin setelah diantar kesini, ga lama ada cowo yang datang. Udah gitu dia bawa non Charlotte pakai ambulance ke rumah sakit." kata pegawai itu.

"Hah?! Rumah sakit? Laki laki? Siapa laki laki nya pa?"

"Aduh kalau nama laki lakinya saya juga kurang tahu, mas. Tapi sih orangnya ganteng, tinggi, irisnya abu abu gelap gitu." jelas nya.

"Pasti Jayden."

"Oke terimakasih pa. Saya pergi dulu."

"Faire attention."**

Aaron segera menelfon Jayden. Sialan! Kenapa dia tidak memberitahu ku kalau dia membawa Charlotte ke rumah sakit! Apa keadaannya separah itu?

Tutt Tutt Tutt

"Kenapa dia tak mengangkat telfon ku!" sungguh Aaron kesal sekali.

Aaron mematikan sambungan dan mencoba mencari rumah sakit terdekat.

-----

Aaron menghampiri meja resepsionis.

"Sus, apa ada pasien bernama Charlotte Agatha Hadley?"

"Oh ada 2 hari yang lalu dia dibawa kemari atas keluhan anemia aplastik."

"Apa? Anemia aplastik? Kenapa bisa?" tanya Aaron bertubi tubi.

"Karena nona Charlotte diforsir untuk bekerja terlalu keras belakangan ini sehingga ia mengalami gangguan autoimun dan menyebabkan sistem imunnya menyerang sel sel yang sehat, terutama sel punca."

"What the hell! Sampai separah itukah kondisinya?" Aaron bertanya pada dirinya sendiri.

"Dimana ruangannya sus?"

"Nona Charlotte dirawat intensif selama 1 minggu di kelas VVIP nomor 810 lantai 3 gedung carolus."

"Terimakasih sus." Aaron beranjak pergi meninggalkan meja resepsionis tersebut.

Ia menjelajahi setiap nomor yang tertera pada pintu pintu putih itu.

"Argh mana sih!" Aaron mengacak rambutnya frustasi. Ia sudah berkeliling 3 kali di lantai ini. Apa suster tadi menipunya?

Nah itu dia.

Aaron berlari ke arah ruangan yang sedikit terpisah dari ruangan lainnya. Pantas saja ruangan ini tidak terlihat karena ada 2 lapis penjagaan untuk fasilitas kelas VVIP. Aaron melihat Jayden sedang duduk di kursi panjang sambil memainkan ipadnya.

 Bad Boy's AftertasteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang