Meet

12.9K 1.1K 89
                                    

Apapun yg ada disini cuma fiktif dan angan-angan author yg gagal move on dan nggak mau move on dari TaeSoo.
Happy read another gaje story. 😝
©redkimchichu





2012

Jisoo merapikan kupluk yang ia pakai dan mengeratkan jaketnya. Angin malam yang bertiup dingin tak menghalangi niatan bulatnya untuk menghadiri konser paling ia nanti. Konser TVXQ Live World Tour Catch Me di Seoul Olympic Stadion.



Jisoo segera memasuki stadion yang sudah penuh. Berbekal lightstick dan kipas berwajah Changmin ia ikut mengantri. Sesekali ia mengeluh karena terlalu lama berdiri. Tapi ia langsung lupa begitu memasuki stadion.




Jisoo mencari kursinya. Sayangnya ia tidak mendapat tiket di depan. Karena itu ia tidak membawa hadiah apapun untuk Changmin oppa nya.




Jisoo hampir mendudukkan pantatnya saat seseorang menubruknya dari belakang. Hal itu sontak membuat tubuhnya terdorong ke depan dan menghantam penonton yang duduk tepat di samping kursinya.




"Maaf," kata Jisoo sedikit tak jelas karena wajahnya tepat di dada penonton yang ia tabrak.




"Kau tidak apa-apa?" tanya orang itu. Ia membantu Jisoo bangun dan tetap memegang tubuh Jisoo sampai gadis itu duduk di kursinya.




"Aku baik-baik saja. Terima kasih," kata Jisoo sambil tersenyum lebar pada pria yang ia tubruk.




"Sama-sama."




Jisoo mengulurkan tangannya pada pria itu. Ia tak bisa melihat jelas wajah pria itu tapi ia tetap mengulurkan tangannya.




"Aku Kim Jisoo, aku fans loyalnya Changmin oppa," kata Jisoo, masih dengan senyum lebarnya.




Pria itu ikut tersenyum. "Lee Taeyong, maaf aku lebih suka Yunho hyung."




Jisoo mencibir kecil. "Ah pasti karena dance nya sangat bagus. Apa kau pintar dance juga?"




Wajah Taeyong sedikit berubah. Sedih. "Aku tidak sebaik hyung. Tapi aku ingin seperti dia."




"Jadi kau bisa dance?"




"Ya, aku sedang berusaha menjadi seperti hyung." Taeyong membuang muka. Ia tidak percaya dengan apa yang ia katakan. Bagaimana ia bisa mengatakan hal itu kepada orang yang baru ia kenal? Apa karena senyum gadis itu terlalu manis? Apa aura nyaman yang ia rasakan saat di dekat gadis yang baru ia temui?



Jisoo menaikkan alisnya. Ia mendekatkan bibirnya pada telinga Taeyong dan berbisik. "Apa kau trainee?"




Mata Taeyong langsung membulat sempurna. "Apa?"



Jisoo tertawa kecil. "Aku juga trainee di YG. Aku coba tebak. Kau pasti di SM?"




Taeyong mau tak mau ikut tertawa. Gadis itu punya daya tarik khusus yang bisa membuatnya tenang. "Ya, di SM."




"Aku audisi untuk menyanyi. Aku tidak bisa menari," kata Jisoo dengan wajah sedihnya.




Taeyong tidak suka melihatnya. "Hei, kau pasti bisa. Aku dulu tidak bisa menari tapi aku berlatih keras. Kau pasti bisa, Jisoo-ssi."





Jisoo tersenyum. "Terima kasih. Ahh konsernya akan dimulai."





Taeyong hanya tersenyum melihat perubahan suasana Jisoo yang sangat drastis. Bagaimana gadis yang awalnya sedih langsung berubah menggila seperti Jisoo? Ia hanya menggelengkan kepalanya melihat Jisoo yang sibuk meneriakkan nama Changmin.




"Changmin oppa keren sekali!" pekik Jisoo dengan semangat.



"Yunho hyung lebih hebat," cetus Taeyong tiba-tiba.



Jisoo langsung menoleh ke Taeyong. "Changmin oppa lebih keren, Ty!"



"Yunho hyung lebih hebat, Ji."



Keduanya saling tatap dengan argumen masing-masing. Sampai Taeyong tidak kuat dan langsung mencubit hidung Jisoo lantas tertawa keras. Sungguh ini pertama kalinya ia bisa secepat ini akrab dengan orang terutama perempuan.



"Ty!" seru Jisoo gemas. Ia mencubit lengan Taeyong yang ada di dekatnya.


"Kenapa kau memanggilku Ty?"


"Kenapa kau memanggilku Ji?"



Keduanya tertawa bersamaan. Adu argumen mereka terus mengalir sejak tadi.



"Baiklah aku akan memanggilmu Ty," putus Jisoo. Ia mengeluarkan hp nya dan menyodorkannya pada Taeyong.


"Untuk apa Ji?" tanya Taeyong bingung.


"Nomormu. Agar aku bisa minta tolong padamu untuk meminta tanda tangan Changmin oppa!"


Taeyong tertawa. Keduanya saling bertukar nomor hp. Sampai konser berakhir, keduanya masih mengobrol.


"Bersemangatlah. Aku akan menunggumu debut. Kau pasti bisa debut, Ty," kata Jisoo saat keduanya berjalan keluar stadion.


Taeyong tersenyum. "Kau juga. Aku menunggumu debut, Jichu."


"Itu terlalu imut," keluh Jisoo begitu mendengar julukan baru dari Taeyong.


"Karena kau juga imut," gumam Taeyong pelan.


"Apa?"



"Ah tidak." Taeyong buru-buru mengelak.




"Sampai jumpa, kembaran Jaejoong oppa," bisik Jisoo pada Taeyong. Sebelum ia melambai dan hilang di tengah kerumunan.


Taeyong tersipu. Untuk dijuluki kembaran Jaejoong sedikit mengintimidasinya. Ia memang mirip tapi rasanya terlalu berlebihan jika disamakan dengan sekaliber Jaejoong.

Untung saja wajahnya tertutup masker dan hoody, jadi tidak ada yang melihat rona di wajahnya.
©

















"Hyung!" panggil Taeyong saat melihat Changmin memasuki gedung SM bersama Yunho.



Changmin menoleh dan menatap Taeyong dengan bingung. Setahunya trainee itu nge fans dengan Yunho bukan dirinya.



Yunho pun bingung melihat Taeyong mendekati Changmin.


"Boleh aku minta tanda tangan?" tanya Taeyong malu-malu. Ia menunjukkan photo album yang penuh dengan foto Changmin. Beberapa saja yang ada Yunho nya.



"Sejak kapan kau ngefans dengan Changmin?" tanya Yunho heran.



"Dia sudah pintar karena ngefans denganku, hyung, " canda Changmin.


Taeyong tersipu dan menggaruk lehernya. "Emmm itu buat temanku."



Changmin sudah siap menulis di sampul album. "Jadi harus ku tulis apa?"



"For Jichu."
©











"Wahh. Ty, terima kasih!" seru Jisoo senang. Ia memeluk Taeyong sekilas sebelum kembali mengagumi tanda tangan Changmin.





Taeyong hanya menggelengkan kepalanya. Heran dengan sikap Jisoo.




Sebut ini adalah takdir.


Saat mereka tahu kalau mereka bertetangga.
©

DELUSION Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang