Birthday

5K 577 32
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Taeyong tersenyum puas saat melihat status yang ia buat. Ia tak menyangka fans rela melakukan ini untuknya. Ia merasa sangat tersentuh dengan apa yang dilakukan fansnya. Ia bersyukur ia bisa mendatangi project ini. Setidaknya ia bisa menghargai hadiah mereka dengan berfoto di sini.



Taeyong buru-buru kembali ke hotel. Sejak tadi ada notif pesan dan video call dari Jisoo. Ia tidak mau kekasihnya itu ngambek. Ia masuk ke kamar. Beruntungnya ia sekamar dengan Yuta.



"Kenapa?" tanya Yuta saat melihat Taeyong mengunci pintu.


Taeyong nyengir. "Maaf ya, Yut. Aku harus video call dengan Jisoo."


Yuta mengangguk mengerti sebelum sibuk dengan hp nya lagi. Sesekali ia melirik Taeyong yang tersenyum menggelikan. Ia baru melihat sisi ini dari Taeyong. Temannya itu benar-benar seperti remaja yang baru pacaran. Ahhh mungkin iya. Secara Jisoo pacar pertamanya.



"Hallo," sapa Taeyong pada layar hp nya dengan senyum lebar.



"Ty, kau kemana saja?"



Taeyong terkekeh melihat wajah cemberut Jisoo di layar hp nya. "Aku ke tempat yang kamu suruh tadi. Memang ada iklan itu. Terima kasih Ji. Sudah memberitahuku."



Terdengar tawa dari hp Taeyong.  "Besok kamu datang ke inkigayo kan?"


Taeyong mengangguk cepat. Ia melirik Yuta yang ternyata sedang melihatnya. Ia langsung tersenyum malu.


Taeyong melihat layar hp nya lalu menggerakkan bibirnya membentuk ucapan 'I love you' tanpa suara. Senyum lebar segera mengembang di wajahnya saat melihat Jisoo melakukan hal yang sama.



"Hadiah untukku jangan lupa," kata Taeyong.


Jisoo membuat ekspresi kesal yang justru membuat Taeyong tertawa. "Tidurlah. Jangan terlalu lelah. Sampai ketemu di inkigayo."


Taeyong sebenarnya tak rela ini berakhir. Tapi ia harus mengakhiri video call nya. "Iya. Kau juga. Jangan memaksakan diri."



"Bye. Love you."



"Love you too, Ji."



Yuta membuat suara orang sesak di belakang Taeyong. Membuat sang leader melihatnya kebingungan.



"Kenapa Yut?"



Yuta masih berpura-pura sesak nafas. "Too much love in the air. Aku tidak bisa bernafas. Udara di sekitarmu penuh letupan cinta."



"Dasar!"

Taeyong melempar bantal tepat ke muka Yuta. Tapi temannya itu justru tertawa lebih lebar. Semburat merah mulai memenuhi wajah Taeyong. Ahhh lupakan Yuta. Ia harus segera packing dan memastikan semuanya terbawa.
©










DELUSION Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang