AAA

6.6K 812 136
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Jisoo tersenyum tertahan saat melihat Taeyong maju untuk mengucapkan beberapa patah kata untuk award yang diterima NCT127.


Jisoo buru-buru mendatarkan wajahnya sebelum ada yang menyadarinya. Ia senang atas kesuksesan Taeyong dan NCT127. Ia tahu mereka berhak mendapatkannya.


Jisoo menahan nafas saat matanya bertemu tatap dengan Taeyong. Keduanya saling melempar senyum kecil. Cukup wajar untuk penghormatan.


"Eonni!"


Jisoo langsung menyusul adik-adiknya. Mengabaikan tatapan sembunyi yang dilayangkan Taeyong padanya.


"Kalian senang?" tanya Jisoo pada Jennie, Rose dan Lisa.


"Tentu saja, eonni!" seru Lisa dengan semangat. Ia sudah heboh dengan Rose. Keduanya sibuk menatap piala yang diletakkan di meja.


"Kau tidak apa-apa?" tanya Jisoo pada Jennie yang termenung.


Jennie mendongak. Ia langsung mendekati Jisoo dan ngedusel ke pelukan eonninya itu.



Dengan sabar Jisoo menepuk punggung Jennie. "Kita berhasil, Jendeuk. Semua akan baik-baik saja."



Jennie tak menjawab. Ia hanya memeluk Jisoo lebih erat. Ia merasa senang dan terharu. Ini mimpi mereka yang mulai mendapat jalan.
©








Jisoo merapatkan jaketnya. Angin malam berhembus sedikit kencang malam ini. Membuatnya kedinginan. Ia segera mempercepat langkahnya menuju rumah Taeyong. Dalam pelukan nya ada bungkusan sedang.




Sudah lama ia tak bertemu Taeyong. Karena ia sibuk mempersiapkan comeback. Malam ini ia beruntung bisa bertemu Taeyong.



Jisoo menepuk pipinya saat merasakan rasa panas merayapi pipinya. Salahnya karena teringat kejadian itu.



Bisa dibilang Jisoo menghindari Taeyong setelah kejadian itu. Beruntungnya comeback nya bisa dijadikan alasan.




"Jisoo! Sudah lama tidak main," kata Ibu Taeyong begitu pintu rumah terbuka.




"Ne, ajumma. Maaf, aku sedang sibuk berlatih. Ajumma sudah lihat comeback ku?"




Ibu Taeyong tersenyum. Ia menepuk pundak Jisoo dengan lembut. "Tentu saja Jisoo. Ahh rambutmu itu. Kalian sama saja."



Jisoo tertawa kecil. Menyadari apa maksud ibu Taeyong. Ia melirik ujung rambutnya yang merah. Ia jadi teringat rambut putih Taeyong. Ia puas mengejek Taeyong karena rambutnya yang mirip kakek-kakek. Kakek tampan tapi...




"Taeyong di atas. Ini cemilannya," kata ibu Taeyong sambil menyerahkan toples makanan ke pelukan Jisoo.




Jisoo cuma meringis. Ia sibuk melamun hingga tidak sadar sekitarnya. Gara-gara kakek Taeyong.






DELUSION Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang