Taeyong tidak ingin kembali ke dorm rasanya. Ia melirik Jisoo yang sibuk bermain game di komputer. Ia menggeleng pelan sebelum kembali pada membaca manga one piece yang ia temukan di tempat Jisoo.
"Hmmm Zorro keren juga," gumam Taeyong.
Taeyong larut dalam plot manga yang ia baca. Ia membaca dengan serius hingga tak menyadari Jisoo yang sudah tak lagi bermain game. Gadis itu mengamati Taeyong dalam diam sambil menopang dagunya di atas tangan.
Setiap detik ia nikmati dengan tenang. Memandang pria paling tampan baginya setelah ayah dan kakaknya. Senyum kecil tersemat di wajahnya. Ia tak akan pernah bosan menatap wajah tampan Taeyong.
Awal pertama bertemu, Taeyong terlihat untouchable, kaku, dan berkharisma. Tapi sekali Jisoo melihat senyum lebar Taeyong, ia langsunh terpesona. Senyum itu sangat manis. Semakin ia mengenal Taeyong, semakin ia tahu pria itu lembut.
Jisoo menarik mantel coklat Taeyong. Membawanya ke hidungnya. Mencium aroma parfum Taeyong yang sangat ia suka. Aroma ini menenangkannya.
Jisoo beranjak dari kursi game nya dan mendekati Taeyong yang duduk di sofa. Ia langsund duduk dan menyandarkan kepalanya ke pundak Taeyong.
Pluk
Taeyong menoleh dan menemukan kekasihnya sudah bersandar di pundaknya. Ia mengecup puncak kepala Jisoo dengan sayang.
"Sudah main game nya?"
"Hmmm."
Jisoo makin menempelkan wajahnya ke pundak Taeyong. Melingkarkan kedua tangannya ke perut Taeyong. Menjadikan satu pelukan erat.
"Tumben kamu belum kembali jam segini?" tanya Jisoo dengan suara sedikit tertahan baju Taeyong.
"Aku merindukan mu," kata Taeyong santai.
"Gombal," tuduh Jisoo. Ia mencubit perut Taeyong dengan pelan.
"Benar sayang. Aku merindukan mu," elak Taeyong sambil berusaha menjauh dari Jisoo.
Jisoo tersenyum kecil. Ia justru kembali ke posisinya bersandar pada Taeyong. Tak ingin kembali bercanda. Ia hanya ingin berdekatan dengan Taeyong. Memanfaatkan waktu singkat ini untuk merekam kebersamaan mereka jauh ke dalam hatinya.
Tiba-tiba Jisoo teringat sesuatu. "Kau sekamar dengan Johnny-ssi kan? Dia teman baikmu?"
Taeyong sedikit kaget dengan pertanyaan Jisoo sebelum tersenyum kecil. "Yah, dia adalah teman yang bisa ku andalkan. Dan dia sudah datang saat noona menikah. Yah dia teman baikku."
Jisoo mengerutkan keningnya. "Kau tidak memberitahu kan tentang kita padanya?"
Taeyong ikut mengerut kan keningnya. Ingatannya menariknya dalam satu kubangan memory. Tentang betapa Johnny terus memperhatikan Jisoo.
KAMU SEDANG MEMBACA
DELUSION
Short StoryBayangkan jika Kim Jisoo Black Pink berteman baik dengan Lee Taeyong NCT.... Pertemuan pertama di konser TVXQ... "Changmin oppa lebih keren!" Jisoo "Yunho hyung lebih hebat!" Taeyong Mari kita berhayal ?