How?

5K 628 40
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Taeyong hanya diam memandang layar komputer dari balik Jisoo dengan tatapan kosong. Ia menyandarkan dagunya dengan malas di pundak Jisoo yang sedang asyik bermain game. Gadis itu sesekali mencomot ayam goreng di dekatnya.


"Yong," panggil Jisoo pelan. Tapi tak ada jawaban dari kekasihnya itu.


Jisoo menjulurkan tangan nya yang masih memegang ayam dan mendorongnya ke mulut Taeyong. Membuat pria itu terbangun dari lamunannya dan secara reflek membuka mulutnya.


"Chagiya," rajuk Taeyong. Ia kaget. Ia tetap memakan ayam yang diberikan Jisoo meski ia sudah kenyang sebenarnya.


Jisoo meraih tisu dan melap tangannya. Ia mempause gamenya. Lantas memutar tubuhnya hingga berhadapan dengan Taeyong. Ia melingkarkan tangan kirinya ke leher Taeyong sementara tangan kanannya membersihkan bibir Taeyong yang belepotan saus.


"Kau melamun. Apa ada masalah?" tanya Jisoo pelan. Ia menatap Taeyong lekat-lekat.


Taeyong menatap wajah cemas Jisoo. Hatinya menghangat. Ia selalu takjub dengan kemampuan Jisoo mengetahui kegundahannya dengan cepat. Entahlah, mungkin ini takdir. Tapi dengan Jisoo, hatinya selalu terpaut. Seolah ada ikatan batin di antara mereka.



Dan Taeyong tidak ingin kehilangan Jisoo dalam hidupnya. She is mine as I'm hers.



"Maafkan aku," bisik Taeyong lemah. Ia menyandarkan kepalanya di lekukan leher Jisoo. Memeluk pinggang gadis itu agar tak jatuh dari kursi.


"Kenapa, Ty?" Jisoo mengelus rambut Taeyong dengan bingung.


"Mereka tahu. Mereka mencurigai kita," jawab Taeyong.


Jisoo terdiam. Tadi ia sempat melihat saat ia menjadi MC hari ini. Dan harus ia akui, mereka kurang hati-hati. Tatapan mata mereka sempat bertemu beberapa kali. Dan tatapan Taeyong di akhir acara sedikit oblivious.



Jisoo berharap tidak ada yang sadar. Tapi sayangnya takdir berkata lain. Tadi Jennie sempat menegurnya. Menanyakan kenapa ia terlihat aneh tadi. Ia tidak bisa menyangkal. Karena teman baiknya itu sudah mencurigai nya sejak lama. Untungnya Jennie hanya menyuruhnya hati-hati. Tanpa menanyakan hubungannya dengan Taeyong.


"Siapa saja yang curiga?"



Taeyong mengangkat kepalanya. Ia mendekatkan wajahnya ke wajah Jisoo hingga hidung mereka menempel.



"Doyoung, Jaehyun dan Yuta."



Jisoo menghela nafas panjang. Tiga orang yang disebutkan Taeyong termasuk orang dekat Taeyong. Dan Doyoung. Ahhh ia baru ingat rekan MC yang sudah ia anggap adik itu sempat ingin menanyakan hal penting. Tapi sayangnya managernya datang.


DELUSION Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang