pertama

2.6K 97 22
                                    

Ya ini emang udah jadi kebiasaan nya yang selalu mengusik ketenanganku. Aku meliriknya sebentar lalu lanjut tidur.
Tak lama pun aku merasa wajahku terguyur hujan. Eh salah air. Air yang kukira hujan tadi membasahi wajahku bersama sebuah tangan yang kulihat memegang sebuah gayung. Aura keberadaannya makin terasa ya dia ternyata

"Karaaa!!!!"Teriaknya

Aku bangkit dan mengambil selimut lalu mengusapkannya diwajahku.

"Kebiasaan ya kamu tu bangun terlambat. Liat tuh dah jam berapa. Kamu tu niat sekolah nggak sihh Balablabla," begitulah celotehannya yang hanya bisa sedikit ku dengar.

"Buruan mandi! Sekarang!" Nadanya ditingikan.

"Iya iya buk.. sabar napa..baru juga bangun,"kataku menghela napas panjang.

"Orang tua mana yang bisa sabar ngadepin anak yang minta ampun deh mau diapain lagi,"lanjut celotehannya

Aku pun segera mengikuti perkataannya. Jika tidak, bisa habis aku disergap ibuku sendiri ya panggil aja miss garang. Nama aslinya Inem Wulanningsih. Warga sekitar suka nyebut painem. Tiada hari tanpa marah. Ya walaupun aku tau maksud dan tujuanannya baik buat ngedidik aku. Tapi aku gak suka sama orang yang kasar.

"Ya allah aku berharap kalau aku punya anak nanti jangan sampai anakku nanti aku perlakukan kasar ya allah,"begitu gumamku dalam hati.

Setelah selesai mandi,

"Kara..buruan sarapan! Jangan molor ah jadi orang,"ucap miss garang.

"Nggih buk inem,"ucapku dengan nada lembut. (Itulah cara aku memanggilnya karena ibukku orang asli jawa dan kini aku tinggal di jawa pula maka tak heran kalau biasanya aku memang menggunakan bahasa jawa)

Habis itu,
Oh ya aku sekalian perkenalan diri.
Kenalin aku Laras Putri Ekasari. Panggil aja kara. Aku anak pertama jadi wajar aku selalu disalahkan dalam berbagai hal. Aku kini kelas XI IPS-2 di salah satu sekolah yang bisa dikatakan sekolah favorit. Aku cukup dikenal sebagai murid yang serba ngepas. Otak ngepas, harta ngepas, dan ngenesnya lagi mukaku juga ngepas, hehe udah lupakan.

Pagi ini seperti bisa aku hanya ditemani sepeda ontel usangku panggil aja pasya (ngepas hidupnya) karena modelnya serba ngepas.

Jarak sekolah dengan rumahku sekitar 4 km. Pagi ini aku mengkayuh sepedaku dengan kecepatan penuh karena mengetahui bahwa ini hari senin dan sudah pasti sekolah akan ada upacara bendera. Setelah sampai aku langsung memakirkan sepedaku. Lalu aku segera berlari untuk menyebrang jalan menuju ke sekolahku. Karena letak parkir sepeda ontelku itu berada di seberang sekolahku. Alhasil hari ini aku tidak terlambat. Aku pun bisa bernapas lega.

Aku memasuki kelas,
"Assalamu'alaikum temen temen,"sapaku

"Wa'alaikumsalam kara," jawab aulia.

Aku segera duduk untuk meletakkan tasku.

"Hoii kara",sapa teman sebangkuku yuni

"Lu tahu nggak nanti tu ulangan matematika dan parahnya gue gak belajar semalam. Gua lupa,"ujarnya

"Gila busyet dah,serius lo? Sama gua juga lupa!!,"jawabku

"Iya barusan Arga bilang kalo kata bu WN hari ini akan ada ulangan dadakan,"terang yuni. (Bu WN adalah panggilang buat guru matematika kami yang super killer. Selain itu jika disekolah kami nama guru disingkat untuk dijadikan sebagai kode)

"Apa?Arga? Jadi dia yang bilang ke bu WN?,"tanyaku

"Iyaa," jawab yuni.

"Trus nasib kita gimana dong?," tanyaku.

CINTA YANG TAK TERDUGATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang