kesembilan belas

396 23 0
                                    

Entah kenapa aku semakin penasaran akan kemauan si Dani. Kira kira apa permintaan yang dia inginkan.

Pulang sekolah,

Setelah semuanya pulang. Aku diajak oleh Dani menuju sebuah tempat di dekat taman. Dibawah pohon mangga.

"Jadi apa yang kamu mau?"tanyaku to the point

"Kara gua cuman minta 1 permintaan, tapi lo janji bakal nepatin apapun yang gua minta,"jelasnya

"Ya udah buruan bilang. Langsung to the point napa?"ucapku

"Ya tapi janji dulu ya,"ucapnya

"Iya iya udahlah buruan,"jawabku

"Jadi gua minta bantuan agar gua segera jadian ama si Yuni, lo mau kan mujudin permintaan gua?"tanyanya

"Emm gimana ya,"jawabku sambil mikir

"Alah udah lah ntar gua bantuin ngejauhin si Shania ama si Arga. Ya ya ya pliss mau ya,"ujarnya

"Iya udah gua bantuin. Tapi gimana caranya?"tanyaku oon

Belum sempat menjawab tiba tiba suara terdengar.

"Taplak meja!"teriaknya

"Ngapain kalian berdua kesini?"tanyanya oon

"Kepo lu,"jawab Dani datar

"Oh jangan jangan lu ngianatin si Yuni ya, dasar bermuka dua,"ucapnya yang bikin gua naik darah

"Apa lu bilang. Eh yang muka dua tuh sapa. Ngaca sana. Yang deket deket ama cewek gajelas. Dasar keganjenan,"balasku

"Lah idup idup gua kenapa lu yang sewot,"jawabnya yang bikin gua makin geram

"Oh gitu, okeh tenang aja gua nggak bakal ganggu idup lo ama si iblis garang. Sana tuh embat aja dia,"ucapku dengan amarah memuncak

"Bilang aja lu cemburu,"ucapnya kege'eran

"Idih kepedean lu. Udah kepedean keganjenan lagi,"cibirku

"Biarin ngapain lu sewot lagi,"ujarnya

"Lah yang sewot dulu sapa,"ucapku

"Alah udah lah, Dan gua cabut dulu yah, besok lagi kita bicara atau ntar malem lu calling gua aja,"pamitku pada Dani

Si Dani hanya ngangguk

Aku berjalan dengan cepat.

"Woy taplak meja kenapa lu pergi. Kalah?"teriaknya

Aku hanya terhenti sebentar dan menoleh kearahnya dengan tatapan sinis.

Setelah itu aku lanjut untuk pergi berlalu dan tak menghiraukan si Sandal jepit.

----¤¤¤----

Sampai di rumah,

"Assalamu'alaikum,"sapaku saat membuka pintu rumah.

"Wa'alaikum salam,"jawab seseorang yang sangat kukenal itu.

"Baru pulang? Kemana aja?"tanyanya menghampiriku

"Ah udah ah gua capek mau istirahat,"jawabku dengan nada lemas

"Ra serius lo nggak papa, gua kesini mau minta maaf sebab nggak bisa nganter jemput lo tadi,"ujarnya

"Iya iya gua maafin, udah ya mendingan kau pulang. Aku capek banget,"ujarku

"Ya udah gua balik dulu kalo gitu. Sana gih istirahat,"ucapnya

CINTA YANG TAK TERDUGATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang