keempat belas

511 27 0
                                    

"Hoaaaammm,"ngaumku membuka mulut lebar waktu terbangun.

"Aduh jam berapa nih?"gumamku lirih sambil melihat alarm

"Kara!"teriaknya dari dapur

"Huft. Apa lagi sih,"ucapku geram

"Buruan bangun udah ditunggu temenmu nih,"ucap miss garang yang membuatku heran

"Apa temen? Siapa?"ucapku pelan

"Siapa buk?"tanyaku sampai di dapur

"Itu lo udah ditungguin temen kamu,"jawab ibu

Aku beranjak ingin segera menemuinya tapi

"Heh mau kemana kamu? Kamu mau menemuinya dengan pakaian seperti ini? Gak malu apa. Dia itu cowo lo. Buruan sana mandi dan siap siap,"omelnya

Aku semakin penasaran. Tapi aku mau tidak mau harus mematuhi perintah miss garang.

Selesai mandi dan bersiap.

"Udah boleh aku temuinkan buk?"tanyaku

"Nah. udah sana temuin dia. Dia mungkin udah berlumut di sana,"ujar miss garang

Aku segera berjalan menuju ruang tamu dan ternyata

"Lho yoga, ngapain pagi pagi lo di sini?"tanyaku heran

"Ya buat jemput tuan putrilah. Kan aku bilang aku bakal lakuin apa pun agar kau maafkan,"jawabnya

"Lah tapi kan-"ucapku terpotong olehnya

"Pokoknya nggak ada tapi tapian. Setiap hari gua bakal antar jemput kau,"paksanya

"Lah apaan. Seenak jidat aja mau antar jemput. Emang udah ijin ortuku?"tanyaku

"Udah kok aku udah ijin ama ibukmu. Dan dia ngebolehin kok. Justru malah seneng ada yang antar jemput kau jadi lebih irit uang saku. Gitu katanya,"jelasnya

"Hmmm ya udah lah serah lo aja,"jawabku malas

"Eh kara buruan sarapan. Eh nak Yoga ayo buruan sarapan dulu sini,"ucap ibu dari meja makan

"Nggak tante. Yoga udah sarapan di rumah tadi,"jawabnya

"Eh nggak boleh nolak lo. Tante udah masak buat kamu sini buruan,"ajak ibu

Aku segera melahap menu sarapanku. Yakni seporsi nasgor dengan telur mata sapi di atasnya. Itu termasuk menu terenakku. Sebab biasanya kalo pagi selalu aja harus makan sayur sayur dan sayur. Bosen lah

Selesai makan aku berpamitan pada ortuku sekaligus si Yoga juga pamitan.

"Ayo buruan berangkat. Udah telat nih,"teriakku dari teras

Aku hanya melihat si Yoga yang kelihatan terkulas lemas kekenyangan yang berjalan menuju arahku.

"Ah lama banget sih. Tau gini mendingan nyepeda udah sampe aku,"omelku

"Ah bawel, lo nggak tau apa rasanya kalo orang kekenyangan, ibu kau itu tega banget sih,"ucapnya dengan muka bete

"Haha itulah ibuku baru tahu kan rasanya,"jawabku

"Masih kuat nggak nih. Kalo nggak gua naik angkot aja,"tanyaku

"Masih kok. Tenang aja,"jawabnya

Sampai di sekolah,

Semua mata tertuju pada yoga. Ya benar sekali sejak ia merubah penampilannya. Semua cewek terkesima melihatnya.

Semua cewek memasang wajah rendah padaku. Dan aku tak mempedulikannya.

CINTA YANG TAK TERDUGATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang