ketujuh belas

409 24 1
                                    

"Jadi ceritanya. Tadi aku ketemu iblis. Nah dianya tuh jahat plus galak banget. Akhirnya aku sebut dia iblis garang. Nah aku mau minta solusinya buat ngadepin iblis garang gimana?"ucapku yang kini sedang berada di dekat parkiran

"Waw. Kau bisa liat iblis?,"tanyanya dengan muka sok polos

"Hish nggak gitu. Ya kan itu cuma sebutan buat orang yang tak sukai. Ah udahlah. Aku minta solusinya,"ucapku

"Lah emang kamu udah cerita masalahnya? Kok udah tanya solusinya.....hadeh,"ujarnya sambil menepukkan tangannya di jidat.

"Eh iya lupa. Kwkwkwk, jadi ceritanya. Temenku itu ada yang digoda ama si iblis. Karena aku baik hati. Jadi niatnya mau ngebantu jauhin dia dari iblis, nah caranya ngejauhinnya gimana,"jelasku

"Ya baca do'a lah ntar iblisnya juga lenyap,"jawabnya ngawur yang membuatku bermuka datar

"Ah aku serius nih,"cetusku

"Lah abis kamu nggak jelas ceritanya. Kenapa harus pake nama iblis. Itu yang buat aku nggak paham,"ujarnya yang membuatku nyengir malu.

"Hehe maap maap. Jadi ceritanya aku punya temen cowo. Nah dia itu lagi di ganggu ama seorang cewe. Yang entah asal usulnya dari mana. Dan menurutku cewe  itu nggak pantes buat dia karena dia galak plus licik. Si cewe itu udah mirip iblis yang berusaha ngegoda iman manusia. Nah terus aku berusaha buat ngepisahin mereka berdua, tapi nggak tau caranya,"jelasku

"Gimana udah paham?"tanyaku

"Nggak,"jawabnya yang bikin aku naik darah.

"Ah kamu mah nggak bisa di ajak kompromi,"ucapku sambil manyun

"Hehe. Coba ceritakan lebih detail. Nggak usah pake bahasa yang ribet,"jawabnya sambil nyengir

"Jadi gini lho Raissa yang cantik, tad-"ucapku terpotong olehnya

"Makasih,"ujarnya

"Ih ge er,"ucapku

"Lah tadi kamu yang bilang,"katanya

"Alah udahlah keburu aku lupa lagi nih,"ucapku

"Dasar pelupa. Udah tua pula,"cibirnya yang membuatku manyun

"Kenapa? Ngambek. Nggak usah ngambek itu udah kenyataan. Syukuri aja kale,"pekiknya yang makin buat aku kesal

Aku hanya bisa melotot.

"Kenapa kok melotot? Buruan cerita ntar lupa aku yang disalahin,"sindirnya dengan nada menyindir

"Gak jadi. Kamunya jahat,"dengusku kesal

"Oh ya udah,"jawabnya nyantai tanpa rasa bersalah

"Udah gitu doang?"tanyaku oon

"Nggak,"jawabnya

"Terus?"tanyaku tambah bingung

"Aku boleh minta satu permintaan?"tanyanya 

"Permintaan apa?,"tanyaku malas

"Aku laper, dan nggak bawa uang,"ucapnya

"Terus?"tanyaku yang makin tambah kesel

"Beliin jajan dong. Katanya kamu baik hati,"ujarnya

"Udah nggak sekarang, aku udah berubah jadi jahat lagi dan sekarang udah punya taring maut,"ucapku kesal

"Ihh jahat ama temennya sendiri. Kamu nggak kasian ntar kalo aku kelaperan. Terus lemes terus nggak bisa pulang. Kamu mau tanggung jawab anterin aku pulang?"omelnya dengan raut wajah memelas

"Heeemm iya iya deh,"jawabku dengan sangat sangat terpaksa

"Horey, ya udah let's go"ucapnya gembira sambil menarik tanganku

CINTA YANG TAK TERDUGATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang