"Bella.." lirih Azizah sambil membuka matanya perlahan sorotan matanya kini menatap ke arah dua sahabatnya.
Mendengar panggilan itu Bella dan Fira dengan cepat mengusap kasar kelopak matanya yang basah, dan dengan segera keduannya menghampiri Azizah yang masih terbaring di tempat tidur yang ada diruang UKS.
"Zah, kamu gak papa?" ucap Fira khawatir.
Azizah membenarkan posisinya menjadi duduk, supaya ia bisa merasa nyaman saat berbicara dengan Bella dan Fira.
"Kalo masih sakit, tiduran aja."ucap Bella saat melihat Azizah merubah posisinya.
"Udah ngga."ucap Azizah dengan senyum simpulnya.
"Zah kamu sakit apa?" ucap Fira serius sambil menatap pekat mata Azizah, yang terlihat sayu.
"Emang kenapa?" ucap Azizah.
"Tadi hidung kamu berdarah banyak banget, kamu juga terlihat pucat." ucap Fira dengan mengerutkan sedikit bibirnya.
"Ini bukan apa-apa." ucap Azizah dengan senyumannya, mencoba menenangkan kedua sahabatnya. Tetapi air mata itu menetes dari arah mata Fira. Melihat itu Bella menggenggam erat tangan Fira yang tak terlihat oleh Azizah, untuk menguatkan sahabatnya.
"Fir kamu kenapa?." ucap Azizah sambil memegang pundak Fira, Fira mencoba mengontrol air matanya untuk tidak keluar dan untuk tidak membuat Azizah merasa khawatir terhadapnya.
"Kalian gak usah khawatirin aku, aku gak papa ko." ucap Azizah dengan senyumannya.
"Aku ke kelas ya."ucap Fira dengan tergesa-gesa meninggalkan Azizah dan Bella, membuat keduanya terdiam seketika.
"Fira kenapa si?." ucap Azizah sambil melihat punggung Fira yang kini semakin jauh dari pandangannya. Bella tak bisa berkata apa-apa, dia berfikir untuk mencari momen yang tepat untuk memberitahukan segalanya.
.
.
.
Fira berlari menuju taman sekolah, dadanya sesak dan tak bisa mengontrol air matanya. Pikirannya buyar saat melihat kondisi Azizah yang sekarang tak mungkin akan menerima keadaan begitu saja."Maafin aku, zah.. Maaf..." ucap Fira pelan seakan Azizah berada didepannya. Dia menutup wajahnya dengan kedua tangannya. Tangisnya kini menimbulkan sesak didadanya bertambah, Fira mencoba mengontor nafasnya.
"Kenapa harus terjadi padaku. Aku tak tahu apa yang akan terjadi dikemudian hari.
Aku tidak bisa menolak itu tapi aku juga gak mau melukai Azizah." ucap Fira dalam hatinya
.
.
.
Gbragg...
lelaki itu mendaratkan bokongnya pada kursi. Ia kemudian memejamkan matannya dan mencoba menenangkan dirinya yang merasa lelah."Kenapa, cape?" ucap Ilham dengan senyum jahilnnya.
Tak ada jawaban dari Rey, ia membuka matannya dan merampas paksa buku yang digenggam Ilham sebagai pengganti kipas.
Rey mengkipas-kipas tubuhnya dengan menggunakan alat seadanya lalu menutup kembali matanya.
"Lagian ko berani-beraninya bolos dijam pelajaran pak Suparman. Udah tahu tuh guru galak." ucap Ilham kembali.
"Gue lagi malas masuk kelas." ucap Rey simpul tanpa membuka matanya sedikitpun.
Ditengah pembicaraan mereka datang bu Silvi selaku guru B. indonesia, bu Silvi duduk dan menaruh tasnya di meja guru.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Yang Salah
SpiritualRank #154 in Spiritual (26 Juli 2018) Sebaik baiknya Cinta yang indah adalah, Cinta memenuhi syariat nya. Menikah muda itu pilihannya. perjodohan itu membuatnya mundur satu langkah, namun hatinya masih tergetar untuk menghalalkan satu nama yang ia...