Mentari mulai menampakan diri. Memaksa sinarnya mengganggu mimpi manusia yang masih lelap. Eunghh~
Tak terkecuali namja manis yang kini mulai membuka matanya perlahan. Dahinya mengernyit melihat dada bidang didepannya. Wajahnya mendongak. Matanya terpaku menatap namja tampan yang masih terlelap disampingnya.
"Tampan"gumam namja manis itu.
"Mengaggumi ketampananku sehunie" ucapan dari namja tampan membuat gelengan ribut dari namja manis yang ternyata sehun itu.
"Anio, kau terlalu percaya diri chan hyung" elak sehun. Chanyeol tak menghiraukan reaksi sehun. Ia memeluk sehun erat menenggalamkan wajah sang maknae dalam dada bidangnya. Seketika wajah sehun memerah, jantungnya berdetak cepat. Namun, ia tak menghiraukan hal itu. Yang ia butuhkan adalah kenyamanan dalam dekapan hyungnya.Clek clek
Terdengar suara knop pintu.
"Hyung kau mengunci pintunya?" Pertanyaan sehun tak dihiraukan oleh chanyeol. Merasa tak mendapat jawaban, sehun kembali mendongakkan wajahnya. Menatap lekat manik chanyeol. "Hyung~"chanyeol tertegun. Menatap sehun dalam jarak seintim ini bukanlah hal yang tepat. Apalagi bibir mungil yang mengerucut imut seakan minta dilumat itu. "Shit" Umpatnya dalam hati. Bagaimana bisa pikirannya seliar ini hanya dengan melihat bibir plum milik sehun. Chanyeol menghela nafas. Mencoba mengontrol dirinya.
"Mereka membohongiku baby. Mereka tak memberitahu tentang keadaanmu". Alasan chanyeol membuat sehun melepas pelukannya. Dia mendudukan diri dan menundukan kepalanya. "Aku yang memintanya hyung. Jangan menyalahkan hyungdeul". Chanyeol memeluknya dari belakang melesakkan wajahnya pada ceruak leher sehun. "Tapi tetap saja, mere.."
"Ku mohon".
Chanyeol kembali menghela nafas. Memutar tubuh sehun agar menghadapnya. "Aku akan memaafkan mereka. Tapi hyung mohon heum, jangan menyembunyikan apapun dari hyung". sehun mengangguk imut menanggapi Perkataan chanyeol, yang membuat chanyeol tanpa sadar menangkup pipi sehun. Memajukan wajahnya sembari menutup matanya. Sehun hanya diam namun detik berikutnya ia ikut memejamkan mata.
"Demammu sudah turun" bisikan lirih chanyeol dengan suara beratnya membuat sehun merinding. Dengan segera ia mendorong hyungnya itu, yang ditanggapi terkekehan oleh chanyeol. "kenapa kau memejamkan matamu baby". Chanyeol kembali menggoda sehun. Sungguh rasanya menyenangkan melihat wajah memerah sang maknae - ."Ish hyung menyebalkan"- dan gerutuannya.
Sehun bangkit melangkah kekamar mandi. Namun langkahnya mendadak oleng.Hap
"Kau yakin bisa mandi sendiri baby" sehun hanya mendengus mendapati chanyeol yang masih menggodanya. Dan segera masuk ke kamar mandi.
"Hunie jika kau butuh bantuan aku bisa membantumu heum". Kali ini chanyeol tidak bermaksud untuk menggodanya. Ia benar benar khawatir. "Gwenchana chan hyung, aku sudah lebih baik" perkataan sehun tak membuat chanyeol beranjak dari pintu kamar mandi. Ia takut terjadi sesuatu di dalam sana.
Ck ck ck park chanyeol benar benar terlihat seperti suami siaga sekarang.***
Kini Dilantai bawah dorm EXO terlihat para member yang tengah sibuk melakukan aktivitas pagi mereka.
"hyung, mana chan hyung dan sehunie?". Baekhyun menggeleng "mereka mengunci pintunya kai-ah". Tanpa sadar kai mengeraskan rahangnya, kilatan emosi terpancar jelas dari manik mata itu. Ia tak habis pikir dengan hyung tiangnya. Bagaimana bisa dia memonopoli sehun seakan sehun itu miliknya. Sedangkan didepannya ada baekhyun yang berstatus kekasih chanyeol dengan wajah murungnya.
"Sudahlah baek. Chanyeol hanya sedang emosi. Wajar saja jika dia bersikap seperti ini" perkataan suho membuat baekhyun tersenyum pahit. "Wajar? Kekasihmu tidur dengan orang lain dan mengunci pintunya. Apa itu masih wajar?" Baekhyun tengah takut sekarang. Takut jika kekasihnya akan berpaling. Bukan tanpa alasan baekhyun takut kehilangan chanyeolnya. Chanyeol selalu berlebihan jika itu menyangkut sehun. Bahkan terkadang chanyeol mengabaikannya. Seperti saat ini.
"Baek, sehun bukan orang lain. Dia dongsaeng kita. Lagipula aku juga sering tidur dengannya". Kris mencoba menenangkan baekhyun. "Jika kau mencintainya, berusahalah untuk mempercayainya"lanjut xiumin.***
Clek..
"Astaga! Hyung kenapa kau masih berdiri disini" sehun terkejut, reflek ia merapatkan bathrob yang ia kenakan. chanyeol sendiri masih mematung. Melihat bibir sehun saja bisa membuat pikirannya liar, apalagi melihat sehun dengan bathrobnya oh jangan lupakan air yang masih mengalir dari rambutnya meluncur melalui leher putih jenjangnya dan astaga menelusup ke dalam bathrobnya. Mendadak chanyeol iri pada setetes air yang dapat merasakan lembutnya kulit sehun. Bahkan membasahi dada sehun.
"Hyung" panggilan sehun tak mendapati respon. Ia semakin mengeratkan bathrobnya melihat chanyeol yang menatap lekat bagian dadanya. Jantungnya berdegup kencang. "H..hyung"cicitan sehun berhasil. Kini chanyeol menatapnya. Tapi tatapan itu membuat sehun semakin menciut. Jantungnya berdetak kencang. Chanyeol mendekat. Semakin dekat.
Chup.
Hanya menempel, namun cukup membuat Sehun membulatkan matanya. Tubuhnya hanya mematung. Chanyeol mulai menggerakkan bibirnya menyesap bibir mungil sehun. Tanpa sadar sehun memejamkan matanya menikmati ciuman itu. Merasa tak mendapat tolakan, chanyeol mulai memasukan lidahnya. Membelit lidah sehun, menyesap rasa manis yang memabukan dari bibir mungil maknaenya.
Eunghh~
Lengkuhan sehun membuatnya semakin bersemangat. Bahkan tangan nakalnya kini tengah bergerilya didada sehun . Memilin niple imut sang maknae.
"Akhh channhh hyungh"
Sehun hanya bisa mendesah nikmat dengan mencengkran erat bahu chanyeol.
Chanyeol semakin berani. Ciumannya mulai menjalar pada leher putih nan jenjang itu. Menjilat dan menggigitnya penuh gairah. "Akh Hyunghh janghanhh digigithh eungh". Chanyeol mengerti. Dia pun mulai turun mengeksplor bagian dada. Dengan semangat ia menghisap nipple mungil itu, sedangkan tangan satunya sudah merambat ke belakang. Membelai bongkahan padat milik sehun sesekali meremasnya. Sehun tersentak. Ini salah.batinnya. "hyunggh enghh berhentihh" chanyeol tak memperdulikan ucapan sehun. Ia sudah lepas kontrol. Tubuh sehun terlalu nikmat.
"Hyyunghh cukkuphh".Sehun menjambak rambut chanyeol menarik kepala chanyeol menjauh dari dadanya. Tarikan itu sukses membuat hyungnya berhenti. Chanyeol mematung. Melihat keadaan sehun yang berantakkan. Astaga apa yang kulakukan. Makinya dalam hati
Bahkan beberapa bercak merah merah menghiasi dada mulus sehun. Dan itu adalah perbuatan dirinya.
"Sehunie mianhe" sehun dapat melihat jelas tatapan penyesalan dari sorot mata chanyeol. Entah mengapa hal itu membuat sehun merasa terpukul."apa chanyeol hyung menyesal menciumku? Ah harusnya aku sadar bahwa chan hyung sangat mencintai baek hyung. Aish apa yang kupikirkan eoh."batin sehun miris
"Gwenchana hyung. Lagi pula aku juga tak menolaknya bukan?" Chanyeol tersenyum lega. Sehun tak marah padanya. "Baiklah. Sekarang aku akan mandi. Anggap saja hal itu tak pernah terjadi heum".
Deg
Ucapan chanyeol entah kenapa membuat dada sehun terasa sesak. "Ada apa denganku. Tak seharusnya aku merasa sakit. Ingat sehun, chan hyung milik baekie hyung"monolog sehun pada dirinya sendiri.