Suho tersenyum tulus melihat mobil chanyeol yang perlahan mulai menghilang dari pandangannya.
"Yah. Aku akan berusaha mempercayai perkataanmu hyung". Gumam suho
.
.
.
.
.
Chapter 8"Hyung~ kau harus cepat pulang ne"
Lay hanya terkekeh melihat wajah murung maknaenya yang membuatnya semakin menggemaskan.
"Pasti. Jika hyung tidak lupa ne"
"Yakk!! Hyung!!"
Sehun memekik kesal mendengar jawaban tidak lucu dari lay. Bahkan bibir mungilnya sudah maju beberapa senti yang membuat seorang namja yang mengantar mereka menatap sehun tanpa berkedip.
"Aku benar benar merindukan tingkah manismu hunie". Batin namja tersebutLay tersenyum penuh arti melihat tatapan namja tersebut pada sehun.
"Hey chanyeol-ah aku tahu sehunieku itu manis. Tapi matamu akan sakit jika terus menatapnya tanpa berkedip"
Dan perkataan lay sukses membuat Chanyeol tersadar dari keterpesonaannya.
"Salahkan saja wajahnya yang membuatku sulit berkedip".
Chanyeol berusaha mengatakannya dengan sebiasa mungkin. Menyembunyikan degup jantungnya yang tak terkendali akibat perkataan lay.
Heol. Harga diri park chanyeol bisa jatuh di depan sehun jika terlihat gugup hanya karena ucapan dari lay.
"Lay hyung~ jangan seperti itu".
Sehun menatap lay memelas. Saat ini dirinya tak bisa menyembunyikan semburat merah yang menghiasi pipi putihnya akibat godaan dari hyungnya.Namun fokus lay bukan lagi menggoda mereka. Tapi pada luka kecil disudut bibir mungil sehun.
"Eh sehunie ada apa dengan bibirmu?"
Lay memandang sehun penasaran. Pasalnya selama perjalanan menuju bandara hanya ada keheningan yang menyelimuti mereka sehingga lay tak terlalu memperhatikan sehun.Sehun mendadak gugup mendengar pertanyaan lay. Apalagi ia sempat melirik namja tiang disampinya yang tengah menatap tajam.
"Diberitahukan kepada seluruh penumpang tujuan china bahwa....."
Mendengar pengumuman itu, lay segera berpamitan untuk berangkat ke china.
Sehun menghela nafas lega karena tak perlu menjawab pertanyaan hyungnya. Namun sepertinya ia melupakan satu orang yang masih menatapnya tajam.
"Hyung ayo kembali ke dorm"
Sehun mengatakannya dengan lirih. Bahkan ia tak berani menatap chanyeol.
Chanyeol menghela nafas. Mencoba menetralkan emosi yang sempat tersulut dalam dirinya. Melihat tatapan takut takut sehun membuat dirinya merasa bersalah.
"Kajja!"
Tanpa ragu chanyeol menggenggam tangan sehun. Menuntunnya menuju mobil.Dahi sehun mengkerut memperhatikan jalanan yang mereka lalui.
"Hyung ini bukan arah menuju dorm?"
Chanyeol tidak menghiraukan pertanyaan sehun. Membuat si maknae memandang sendu chanyeol.
"Hyung apa kau marah padaku?"
Sehun masih mencoba membuat chanyeol bicara. Dan yah sehun tersenyum karena usahanya berhasil hyung tiangnya itu menoleh. Namun hanya sesaat yang membuat senyuman sehun memudar.Hah...
Terdengar helaan nafas dari chanyeol.
"Aku ingin menghabiskan waktu hari ini bersamamu"
Dan perkataan chanyeol sukses membuat sehun membulatkan bibir mungil dan mata sipitnya.
"Hyung kau bercanda!"
Terdengar nada ketidakpercayaan dalam ucapan sehun.
Heol sehun rasa hyung tiangnya mulai tidak waras. Dia seperti mengajak sehun lari dari masalah yang belum terselesaikan.Namun Chanyeol tetap fokus pada kegiatan menyetirnya hingga membuat sehun menggeram kesal.
"Kembali ke dorm sekarang juga hyung"
Sehun masih mencoba menahan emosi dalam dirinya. Ia tahu chanyeol dalam suasana hati yang buruk, meski ia tak tahu alasanya tapi akan berbahaya jika ia semakin memancing amarah hyungnya."Tidak!"
Sehun menatap tajam chanyeol yang masih fokus pada jalanan.
"Baiklah. Aku akan melompat saja"Ckitt
Chanyaol refleks menepikan mobilnya mendengar ancaman sehun. Terlihat beberapa pasang mata yang menatap mobil mereka. Namun itu hanya beberapa detik saja, mengingat ini adalah pagi hari waktu dimana orang orang sibuk memulai rutinitasnya.