Baekhyun tak bisa lagi menahan isakannya. Ia dapat mendengar jelas pertengkaran mereka. Bahkan suara tamparan itu masih terngiang di telinganya.
Hatinya kini bukan hanya sakit. Namun ketakutan juga menyergapnya. Bayangan kehancuran mulai menghantui pikirannya.
"Hiks halmonie.. aku takut. Semua terasa semakin sulit. Aku benar benar sangat lelah".
.
.
.
.
.
.
Chapter 9Senyum lebar terus terukir dibibir chanyeol. Tanpa bosan ia memandang wajah manis sehun. Sesekali dia harus menelan ludahnya melihat bibir mungil nan tipis itu mengerucut imut karena si maknae saat ini tengah meminum choco bubble teanya dengan khidmat.
"Hyung kau mau bubble teaku?"
Sehun memandang chanyeol bingung. Karena sejak tadi hanya memperhatikan dirinya yang tengah meminum bubble tea dengan tatapan yang eummm entahlah.
Hingga Melupakan americano ice yang dipesannya"Aa..aniya. aku lebih suka americano ice"
Dan dengan segera meneguk americanonya yang sejak tadi diabaikan. Menyembunyikan kegugupan yang entah bagaimana bisa menyergapnya.
Sehun mengedikan bahunya acuh dan kembali menikmati minuman favoritnya."Hyung setelah ini kita akan kemana?"
Bahkan bertanya pun tanpa menoleh pada chanyeol.
Chanyeol kembali memusatkan perhatiannya pada si manis yang masih asyik menyedot minuman yang tinggal sedikit itu.Chanyeol mengacak rambut sehun gemas, ia merasa mengajak jalan jalan anak 5 tahun yang maniak bubble tea. Bahkan ini sudah cup ke tiga. Namun sehun meminumnya tanpa rasa bosan.
Tanpa sadar chanyeol menggelengkan kepalanya geli. Memikirkan tingkah sehun yang maniak bubble tea. Bahkan saat ke game centre pun sehun merengek untuk dibelikan minuman itu lebih dulu. Selesai bermainpun si manis meminta ke kedai bubble favoritnya bersama luhan. Ah untuk bagian yang terakhir chanyeol sempat menolak. Dia takut sehun akan kembali mengingat luhan.
Namun dengan aegyo mematikan dari sehun berhasil membuat chanyeol luluh.
Dan berakhirlah mereka berdua di kedai ini dengan 1 cup bubble tea ketiganya yang tengah sehun minum.Sehun menyingkirkan tangan chanyeol yang masih mengusak rambutnya. Dan memandang chanyeol dengan bibir mengerucut.
"Ish hyung mengganggu acara minumku"Chanyeol tersenyum tanpa rasa bersalah. Ia bahkan merasa senang karena bisa melihat wajah cemberut maknae yang sangat menggemaskan.
"Mau ke sungai han?"Sehun menggeleng mendengar tawaran chanyeol.
"Ini sudah sore hyung. Hyungdeul akan marah jika kita pulang terlambat".
Sehun tak dapat menyembunyikan perasaan bersalahnya pada baekhyun. Ah tidak. tapi pada semua hyungnya.
Mereka banyak bertengkar karena dirinya. Tetapi ia malah pergi dan bersenang senang dengan chanyeol.Chanyeol memandang sendu sehun.
Sedikit rasa bersalah muncul dalam benak chanyeol karena membuat sang maknae berada dalam posisi yang sulit, namun sisi egoisnya lebih besar. Dia ingin bersama sehun. Dan fakta sehun mencintainya membuat rasa ingin memiliki itu semakin besar.
"Gwenchana. Hyung sudah meminta ijin pada suho hyung. Jadi hunie tak perlu khawatir".
Dengan lembut chanyeol mengusap pipi putih sehun."Tapi hunie ingin pulang" lirih sehun.
Chanyeol kembali tersenyum lembut.
Dengan segera ia menggandeng tangan sehun. Membawanya memasuki mobil.Hanya keheningan yang menyelimuti perjalanan mereka.
Chanyeol mengerang gusar melihat sehun yang kembali murung.
Bahkan dia baru saja menikmati wajah bahagia sehun yang demi Tuhan itu sangat indah.
Kini wajah manis itu kembali murung . Dan bertambah mendung karena chanyeol membawa sehun ke studio miliknya."Hyung~ hunie mau ke dorm"
Namun chanyeol tak memperdulikan ucapan lirih sehun. Dia sudah berniat untuk bermalam disini bersama sehun. Dan ia tak akan luluh meskipun sehun memohon untuk pulang.