Chapter 6

3.8K 272 24
                                    

"Bantu aku kai-ah. Bantu aku melupakannya".
Kai yang tadi mendung karena sehun menolak ciumannya, kini tersenyum lega membalas pelukan sehun.
"Tentu sehun-ah".
Sehun sendiri hanya tersenyum miris, meremat keras kemeja yang kai kenakan
"Haruskah aku kembali melepas perasaanku?". Batinnya miris.

Chapter 6

Drrrttt drrttt
Terdengar getaran dari ponsel kai, ia pun segera merogoh saku mantelnya.

"Kyungsoo is calling"

Dengan segera kai mengangkatnya.
"Yeobseo kyungie hyung"
...
" aku berada di rumah makan bersama sehunie".
...
"Eoh aku tahu. Kami akan segera pulang. Anyeong"
Pip

Kai memandang sehun yang juga memandangnya penuh tanya.
"Kyungsoo hyung menyuruh kita segera pulang sebelum larut hunie". Jelas kai.
Sehun sendiri hanya mengangguk mendengar penjelasan kai kemudian melanjutkan makannya. Sedangkan kai masih setia memandangi wajah manis sehun.
Terlihat raut kegelisahan terpancar dari kai, mengingat orang yang dicintai sehun itu tinggal bersama dengan mereka. Membuat kai belum bisa tenang.
"Hun-ah bisakah kau menjaga jarak dengan chanyeol hyung?".
Deg

Sehun mematung sejenak. Bahkan kunyahannya terhenti. Jantungnya serasa berhenti hanya karena ucapan kai.
Nafasnya tercekat
"Ayolah sehun, kai hanya memintamu menjaga jarak" batin sehun menyemangati dirinya
"Haruskah?" Sehun tak berani memandang kai terlalu takut untuk memandang manik kelam kai. Ia ragu apakah ia mampu melakukannya.
"Yah!. Itu akan mempermudahmu melupakannya!". Jawaban tegas kai membuat pemuda manis didepannya mengangkat kepala, menatap manik tajam kai, mencoba mencari keyakinan untuk menghilangkan keraguan dalam dirinya. 
"Baiklah. Aku akan mencobanya. Tapi bisakah kita tak terikat dalam hubungan yang lebih".
Perkataan ragu ragu sehun mengundang senyum tampan kai tersemat indah. Dengan segera ia menggenggam tangan sehun. Mencoba memberikan keyakinan penuh untuknya.
"Aku akan berusaha keras hun-ah. Dan aku akan menunggu hingga kau siap mencintaiku".
Sehun tersenyum kecil melihat kai menggenggam tangan sehun dan sesekali mengecupinya.
"Aku juga akan berusaha keras kai-ah". Senyuman kai semakin lebar mendengar gumaman sehun.

***

Clekk
Terdengar pintu dorm yang terbuka membuat tiga orang penghuninya yang masih terjaga segera mengalihkan pandangan mereka kearah pintu.
"Haish kenapa kalian pulang selarut ini eoh?" Kai hanya memandang suho malas.
"Ayolah hyung ini baru pukul 10 malam. Dan sehun juga pergi bersamaku. Aku pasti akan menjaganya". Jawaban kai membuat dua orang lainnya selain suho menunjukkan ekspresi yang berbeda.
"Ck sudahlah. Hun-ah segera pergi ke kamarmu". Sehun sejenak menatap kyungsoo bingung karena mendengar nada sinis dalam perkataannya. Namun ia segera menepis pikiran itu. Kyungsoo pasti marah karena terlalu mengkhawatirkan keadaannya dan kai.
Sehun pun menuruti perkataan kyungsoo. Ia hendak melangkahkan kakinya. Namun langkahnya  terhenti kala nama seseorang itu masuk gendang telinganya
"Lalu bagaimana dengan chanyeol baek, apa dia tak pulang?" Belum sempat baekhyun menjawab pertanyaan suho, sehun sudah memotongnya.
"Memang chan hyung pergi kemana? Nada cemas jelas terdengar dalam kalimat sehun yang membuat kai maupun baekhyun menatapnya tajam.
Menyadari kesalahannya sehun dengan cepat menundukan kepalanya kemudian menuju kamarnya.
Namun ia sempat mendengar bahwa chan hyungnya tak akan pulang malam ini. Ia menginap di studio.
Sehun menghela nafasnya.
"Setidaknya kau baik baik saja hyung". Gumamnya.

***

Sehun semakin merasa tak nyaman dengan suasana yang tercipta diantara member exo. Semuanya terasa hambar. Sarapan pagi hanya dalam keheningan. Hanya dentuman sendok dan piring yang terdengar. Dan itu membuat seorang oh sehun semakin merasa bersalah. Entahlah dia mulai berfikir bahwa ini semua karenanya. Ditambah lagi sang happy virus tidak berada diantara mereka. Semakin membuat nafsu makan sang maknae hilang
"Hunie gwenchana?" Sehun tersenyum melihat kai yang menatapnya cemas.
"Sadar oh sehun, berhenti memikirkannya" peringat sehun pada dirinya.
Dia tak ingin menyakiti kai yang dengan tulus membantunya.

Real LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang