Chapter 4

4.8K 314 7
                                    

Sehun masih terus berlari. Menembus sepinya jalanan hongkong.
Namun ia lupa bahwa jalan tetaplah jalan, yang pasti akan dilalui oleh kendaraan. Termasuk truk besar yang kini melaju kencang kearahnya....

"Brakkkk"

"OH SEHUUNNNN!!!" Teriak sang manager exo.

Chapter 4

"Lay hyung gwenchana?" Sehun menepuk pipi lay panik.
"Sehun-ah ce..cepat bawa lay masuk mobil. Aku yang akan mengurus supir truknya" titah sang manager. Sang manager masih pucat pasih mengingat semua yang barusan ia lihat. Namun ia harus bertindak cepat. Jangan sampai ada media yang melihat hal ini.

Flashback on
"Lay-ah kau mau kemana?" Pertanyaan manager menghentikan langkah lay. "Aku akan bertemu dengan luhan ge dan juga sehunie ".
"Tengah malam begini?" Lay mengangguk "akan berbahaya jika kami bertemu disiang hari hyung." Sang manager hanya mengangguk paham. Toh memang lay dan luhan berniat membuat kejutan untuk sehun dan menghabiskan waktu bersama dihongkong.
"Tak ingin ku temani" tawar manager
"Ani hyung. Apartemen mereka dekat dari sini" tolak lay

Lay tengah berjalan menyusuri sepinya jalanan hongkong. Menikmati kebebasannya sejenak. Tanpa adanya blitz kamera atau apapun itu.
Namun matanya menyipit melihat sosok laki laki tengah berlari kencang sembari menangis. Awalnya ia tak perduli. Tapi melihat ada truk yang melaju kencang ia terkejut.
Seketika matanya membulat saat tau bahwa laki laki itu adalah sehun. Tanpa pikir panjang ia berlari. Mendekap sehun dan menjatuhkan tubuh mereka samping jalan.
Brukk
Sang supir yang juga terkejut pun membanting setir hingga menabrak tiang samping jalan.
Brakk
Flashback off

Kini manager exo tengah bernegosiasi dengan sang supir di rumah sakit. Agar tak membesarkan masalah ini. Beruntung sang supir menyetujui karena ia merasa diuntungkan dengan ganti rugi yang diterima.

Clek
"Bagaimana keadaanmu sehun-ah?" Sehun tersenyum "gwenchana manager hyung. Hanya sedikit lecet. Masih bisa tertutup oleh pakaian" penjelasan itu membuat helaan nafas lega terdengar dari sang manager.
"Lalu Bagaimana dengan kondisi lay hyung?" Raut khawatir terlihat jelas dari wajah sehun. "Kau taukan hyungmu itu punya hemofilia. Jadi ia membutuhkan perawatan lebih." Sehun menunduk merasa bersalah.

Brakk
Sehun dan sang manager terkejut melihat Luhan berdiri didepan pintu dengan penampilan yang begitu berantakan. Nafasnya terdengar putus putus.
"Astaga xi luhan ini rumah sakit!" Teguran manager hanya dianggap angin lalu. Ia berjalan tergesah mendekati sehun.
"Hun-ah gwenchana. Apa ada yang terluka?" Luhan meneliti tubuh sehun dengan cemas.
"Ani hyung. Aku baik. Tapi lay hyung yang terluka". Sehun menunduk. "Gwenchana. Ia akan baik baik saja". Luhan mencoba menenangkan sehun. Mengusap lembut rambut sehun.

Kini mereka tengah berada di ruang inap lay. Tak lama setelah beberapa lukanya diobati lay tersadar.
"Lay hyung mianhe" lagi lagi sehun menunduk. "Astaga hunie kau ini adikku. Sudah kewajibanku untuk menjagamu". Jawaban lay menohok hati luhan. Lay saja bahkan rela mengorbankan dirinya untuk melindungi sehun. Bagaimana dengan member exo lainnya. Ah rasanya tidak salah jika mereka membenci luhan yang telah menyakiti maknae mereka.

Drtt drtt
Getaran ponsel sehun mengalihakan perhatian mereka yang disana.
Sehun merogoh sakunya. Senyum manis menghiasi bibir mungilnya.
"Yeobso suho hyung"
"Sehunie apa kau baik? Bagaimana keadaan lay hyung. Astaga aku benar benar khawatir". Terdengar jawaban dari seberang sana. Sehun memang meloudspeaker ponselnya. Alhasil suara gaduh disana pun terdengar.
"Aku dan lay hyung baik hanya sedikit luka kecil".
"Yakk memang apa yang dilakukan orang china itu padamu eoh?". Sehun mendengar pekikan dari chanyeol belum sempat sehun menjawab  keributan kembali terdengar diseberang sana
Ctak
"Yakk chan hyung! Aku juga orang china pabbo!"
"Kau itu panda china bukan orang china!". Yang selanjutnya terdengar gelak tawa dari sana membuat kekehan dari mereka yang di hongkong.
"Hun-ah sudah dulu ne. Kami harus berlatih. Kalian baik baiklah disana heum" ucapan suho mengakhiri panggilan mereka.
Pip
"Hun-ah bisakah kita bicara sebentar" pinta luhan yang diangguki oleh sehun. "Jangan terlalu lama. Kita harus segera kembali" ujar sang manager.

Real LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang