Chapter 14 (last chapter)

6.3K 288 34
                                    

Chanyeol terkejut dengan tindakan baekhyun. Ia bahkan berusaha melepaskan ciuman baekhyun. Namun ia mengurungkan niatnya ketika melihat air mata itu kembali lolos dari mata sipit baekhyun. Bahkan tangan mungil itu meremat kuat tangannya. Chanyeol bisa saja menyentaknya dengan kasar. Tapi ia tak bisa. Pria mungil didepannya telah merasakan sakit yang begitu banyak karenanya. Bahkan ia bisa merasakan emosinya saat bibir tipis itu memagut kasar bibirnya.

Tes

"Chanie hyung"
.
.
.
.
.
.
.
Chapter 14
Kenyataan seakan mempermainkan keyakinan sehun. Baru saja ia meyakinkan dirinya untuk memberikan kepercayaan pada chanyeol. Dan dalam sekejap chanyeol sendiri yang meruntuhkannya.

Chanyeol tak menyadari bahwa ia mulai membalas ciuman menuntut baekhyun.

Tes..

"Chanie hyung"

Deg.

Waktu seakan berhenti berputar untuk chanyeol. Bagaimana mata hazel itu menatapnya penuh luka.

Brakk

Awww
Tak ada alasan lagi untuknya tak menyentak baekhyun.

"SEHUNNNN..!"
Teriakkan keras dari chanyeol dan kai membuat orang yang berada di dorm nampak berhambur keluar.

Mobil yang sempat dipakai kaihun kini kembali melaju kencang.

Bugh..
"PUAS KAU BRENGSEKK!!"

"Kai-ah hentikan ini salahku! Aku yang menciumnya!"

Kai mendecih.
"Kalian sama sama menjijikan!".

Pukulan hendak kai layangkan ke wajah manis baekhyun.

"Jongin-ah hentikan!!"
Seperti perintah mutlak. Suara hyung kesayangannya mengalun indah. Membuat kai secara refleks mengurungkan niatnya.

Chanyeol terus merutuki kebodohannya dengan kalap ia mengemudikan mobil miliknya.
Chanyeol merasa dejavu dengan keadaan ini. Dimana dulu ia harus mengejar baekhyun yang menangis karenanya. Dan kali ini ia mengejar sehun yang juga menangis karenanya.
"Kau memang brengsek park!"

Drrtt drrttt
Chanyeol mengabaikan ponselnya yang terus berdering. Namun kala ekor matanya tak sengaja melihat nama yang tertera diponselnya.

"Yoora noona is calling"

"Yeob...
"Yakk pabo! Apa yang kau lakukan pada sehun eoh!"

"Noona apa maksudmu?"

"Aku melihat sehun mengemudikan mobil dengan brutal saat aku akan ke dorm oh astaga!! Yakk park cepat ikuti gps ponselku!!!

Pip

Mendengar nada noonanya yang terdengar panik membuat chanyeol semakin cemas. Beruntung sibungsu park memiliki kelihaian yang cukup baik dalam menyetir.

Chanyeol sempat mengernyit melihat gps noonanya yang mengarah ke studio musik miliknya.

Namun ketika ia melihat mobil yoora yang telah terparkir disana membuatnya yakin bahwa sehun juga berada disana.
"Noona!!

Plakkk

"aku mendukungmu dengannya bukan untuk kau sakiti chan!"

"Sabar nak. Biarkan adikmu menyelesaikan masalahnya sendiri".
Ny. Park hanya mampu menatap si bungsu kecewa. Namun ia juga tak bisa menutup rasa iba untuk sibungsu.

Chanyeol menatap penuh sesal pada yoora dan kedua orang tuanya. Bahkan ini pertama kalinya tangan lembut yoora mendarat dengan keras dipipinya. Yoora saja bisa semarah ini pada chanyeol. Lalu bagaimana sehun akan memaafkannya.

Real LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang