Chapter 13

3.8K 254 16
                                    

"Mereka akan baik baik saja. Tak perlu khawatir"
Namun perkataan kris tak mampu meredam rasa penasaran mereka. Bahkan terdengar beberapa umpatan kesal mereka.

Tapi kris mengabaikannya. Toh ia berniat menjelaskannya jika sudah sampai didorm.
.
.
.
.
.
.
.
.
Chapter 13
Sejak kejadian tengah malam itu hubungan beberapa member mulai membaik. Meski belum semua.

"Hyung sampai kapan kita akan disini?"
Tao menatap hyung mungilnya serta mengusap lembut punggung sempit itu. Dia tidak bisa bersikap manja seperti biasanya pada baekhyun mengingat keadaan baekhyun yang masih kelabu.

"Sampai aku siap bertemu mereka berdua tao-ah"

Baekhyun beranjak menuju dapur mengambil ice cream strawberry. Kebiasaan yang tetap ia lakukan meski tak berada di dorm.

Flashback
"Hyung antarkan aku kembali kerumah nenekku".
Tentu saja perkataan lirih baekhyun membuat semua member terkejut.
"Baek, kita selesaikan masalah ini secara baik baik. Kita akan membicarakannya besok saat chanyeol dan sehun kembali".
Suho memijit pelipisnya setelah menjawab perkataan baekhyun.
"Eum.. bagaimana jika baek hyung tinggal diapartemen kris ge yang didekat dorm?"
Semua member mengangguk pasrah kecuali kris.
"Jangan merusak apapun oke!"

"Tenang kris ge, aku akan mengawasinya"
Tao menjawab dengan cepat perkataan kris.
"Baiklah. Kembali jika kau sudah merasa lebih baik baek".
Flashback off

Dengan intens tao memandangi punggung baekhyun.
"Sekarang atau tidak sama sekali huang zitao" serunya dalam hati.

Grepp.

Baekhyun cukup terkejut merasakan lengan kekar yang tiba tiba memeluk erat lehernya.
"Tao-ah waeyo?"
Namun tao malah semakin mengeratkan pelukannya.

"Hyung jika kau menunggu untuk siap. Maka aku yakin itu akan memakan waktu lama. Jika kau mencintainya atas ketulusan maka kau akan merelakannya untuk bahagia meski bukan bersamamu"

Baekhyun tertegun. Bukan hanya karena perkataan tao yang terdengar dewasa. Tapi juga karena tao mengatakannya dengan berbisik. Begitu lembut.

"Munafik memang jika mengatakan cinta tak harus memiliki. Tapi bukankah sehun melakukan itu. Dia rela meninggalkan chanyeol hyung bahkan berniat meninggalkan EXO karena tak ingin menyakitimu"

Deg.
Baekhyun masih setia dalam diamnya. Mencerna setiap perkataan tao. Mungkin itu yang tidak bisa baekhyun berikan pada namja bertelinga peri itu 'Sebuah ketulusan'. Tidak seperti dirinya yang memperhatikan chanyeol karena mengharap balasan kasih.

"Tao-ah lalu apa yang harus kulakukan?"

Tao mengelus lembut pipi yang sedikit menirus itu.
"Kembali dan selesaikan semuanya secara baik baik"

Baekhyun menggeleng ribut. Ia belum siap. Berbagai macam pikiran buruk terus menghantuinya. Apa yang harus ia lakukan jika sehun tidak menganggapnya hyung lagi.
Sungguh ia menyayangi sehun.
Bahkan ia selalu merutuki kesalahannnya yang membuat exo nyaris kehilangan maknae manjanya.
"Aku takut"

"Hyung, apa yang perlu kau takutkan. Aku disini. Bersamamu"

Baekhyun memeluk erat tao. Sedikit Merasa beban yang dirasakannya berangsur hilang.
"Gomawo nae dongsaeng"

Senyum manis yang sempat menghiasi bibir tao luntur. Sepertinya baekhyun salah mengartikan perkataan dari namja bermata panda itu. Namun tao tak ingin menambah beban pria mungil yang lebih tua darinya ini.
Yah. Masih banyak waktu untuk mengungkapkannya.

***

Kini beberapa member sudah mulai melakukan aktivitas mereka.
Seperti sehun dan kai yang akan melakukan beberapa pemotretan untuk salah satu majalah terkenal dikorea. Namun bukannya sibuk mempersiapkan keperluannya, dua maknae itu malah kembali menjatuhkan tubuh mereka pada sofa
Membuat sang eomma berdecak kesal.
"Yakk kalian bisa dimarahi manager!cepat bersiap!!"

Real LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang