Kaki sehun melemas. Hingga ia jatuh terduduk dilantai dengan terus menggigit bibirnya. Menahan isakan keras yang ingin memaksa untuk keluar.
Greb.
.
.
.
.
Chapter 7Grebb..
Chanyeol memeluk erat tubuh sehun. Melupakan tujuan awalnya untuk mengejar baekhyun.
Hatinya sakit melihat sehun terisak pilu disamping pintu kamar kyungsoo dan kai.
Yah. Chanyeol mendengarnya. Mendengar percakapan yang membuat sehun begitu terlihat terpukul, bahkan jatuh terduduk dalam isakan pilu."Apa aku terlambat hunie".batinnya miris
Sehun sendiri hanya membiarkan chanyeol memeluknya. Memberikan kehangatan yang menenangkan hatinya.
"Uljima, sehunie".
Chanyeol terus memberikan kata kata penenang untuk sehun. Berharap bisa sedikit meredakan sakit yang sehun rasakan.Namun bukannya berhenti, isakan sehun semakin keras kala tatapan terluka baekhyun melintas dalam pikirannya.
Dengan sekuat tenaga sehun mencoba melepas pelukan chanyeol.
"Sehunie kumohon jangan seperti ini".
Chanyeol yang merasa sehun menolak pelukannya malah semakin mengeratkan dekapan pada sehun. Menenggelamkan wajahnya pada ceruak leher sehun.
Dan lagi lagi ia harus menyerah karena tenaga chanyeol lebih kuat darinya."Hyung kau yang jangan seperti ini".
Perkataan putus asa sehun memaksa chanyeol perlahan mengendurkan pelukannya. Sedikit rasa bersalah karena memaksakan kehendaknya pada sehun.
Namun Rasa sakit mendapatkan penolakan secara tak langsung seperti ini membuat sisi egois park chanyeol keluar.
Perlahan namun pasti, chanyeol memutar tubuh sehun memandang sendu manik kecokelatan sang maknae.
"Hunie apa kau mencintainya?"
Pertanyaan chanyeol seperti hantaman keras bagi sehun. Dengan tatapan kecewa ia memandang mata bulat hyungnya .
Bahkan terlalu sulit baginya untuk mengatakan 'bodoh' pada manusia tiang didepannya.
Sehun memang terluka karena melihat kai dan kyungsoo, tapi bukan seperti apa yang dipikirkan namja happy virus ini.
"Apa diammu berarti iya?".
Sehun langsung memukul mukul dada bidang hyungnya. Isakan yang sempat terhenti kini terdengar kembali dari bibir mungil sehun.
"Kau jahat hyung".
"Kau menyakitiku hyung".Deg.
Perkataan sehun mengingatkan chanyeol pada baekhyun.
Mengingatkan ia pada tatapan terluka sekaligus air mata namja mungil yang baru saja ia sakiti.
"Apa aku sejahat itu?"batinnya bergejolak.Dengan segera chanyeol membawa sehun kembali dalam dekapannya. Meredam tangis sehun yang mulai menyerah memukul dada bidangnya.
Entah berapa lama mereka berpelukan dilantai hingga tak terasa sehun sudah mengeluarkan dengkuran halusnya.
Dengan perlahan chanyeol mengangkat tubuh maknaenya.
"Berikan padaku!"
Chanyeol menatap tajam sosok yang kini menghalangi jalannya.
"Menyingkir!"
Chanyeol berkata tak kalah dingin padanya.
"Kubilang berikan padaku. Kau tak berhak atasnya!"
Chanyeol tersenyum sinis menanggapi perkataan namja yang mencoba mengambil alih sehun dalam gendongannya.
"Dan membiarkan kau menyakitinya kim kai!"
Namja yang ternyata kai itu tersenyum remeh pada chanyeol.
Menatap nyalang chanyeol yang sangat bodoh menurutnya.Eungh..
Sehun yang merasa terusik dalam tidurnya karena keributan yang menganggu gendang telinganya.
Matanya mengerjap mencoba memahami situasi yang terjadi.
Seketika matanya menatap datar dua namja yang saling menatap tajam satu sama lain
"Turunkan aku!"
Mereka cukup terkejut dengan ucapan sehun yang terlampau dingin.
Dengan berat hati chanyeol menurunkan tubuh sehun dari gendongannya.Tanpa membuang waktu kai menarik sehun menuju kamar sang maknae membuat Chanyeol mengepalkan tangannya menahan emosi.
Namun chanyeol tau. Saat ini ia harus menyelesaikan urusannya dengan si mungil yang telah ia lukai.
Dengan perlahan chanyeol melangkahkan kaki jenjangnya menuju kamar dirinya dengan baekhyun.
