Satu

210 4 0
                                    

Waktu menunjukkan pukul 3 sore, gadis itu berjalan pelan setelah penat menyelesaikan kelas hari ini.

"Fisaaaa"

Gadis itu pun menoleh kebelakang setelah mendengar seseorang memanggil namanya

"Apaan sih tik, zal?"

Ya 2 orang itu adalah sahabat gadis itu, Artika Kesuma dan Zalia Amalia.

"Heemm fisa, kita tuh udah manggil elo dari tadi, eh Lo malah jalan aja terusss, ya kita jadi triak2 gini deh" ujar tika

"Iya, emang Lo mikir apa sih? Lo masih mikirin soal jodoh2an itu?" Sekarang Zalia angkat bicara

Sedangkan fisa hanya Mengangguk

Flashback on

"Fisa!"

"Iya mah?"

"Besok jangan lupa ya, jangan sore2 pulang kuliahnya, besok keluarga Calon kamu mau datang" ucap mama fisa yang membuat kepalanya serasa ingin pecah

Perasaan baru aja gue pulang kuliah, udah di kasih berita gini aja, makin mau pecah aja nih pala *batin fisa

"Mah, emang harus ya jodoh2an gitu? Fisa bisa cari sendiri mah, fisa masih laku kok, masih banyak yang suka sama fisa" ujar gadis itu panjang lebar

"Mamah tau sayang, tapi mamah juga tau, kamu udah sulit membuka hati untuk laki2 lagikan? Karena masa lalu kamu yang bahkan mamah gatau" ujar mamah fisa

"Huffttt, terserah mamah. Fisa capek mau sholat terus tidur"

Flashback off

"Udah sih fis,Terima aja mana tau dia emang jodoh Lo" ujar tika

"Dan Lo harus coba buka hati Lo lagi," ujar Zalia

Uhhhhhh sahabat aku emang top deh, semuanya bisa dewasa dalam hal apapun,akhirnya aku mengangguk

"Yaudah gue pulang dulu udah sore, nanti mamah malah marah2" ucapan ku disambut tawa mereka berdua dan merekapun mengacungkan 2 jempol untukku

🌸🌸🌸

Fisa pov

"Assalamualaikum Fisa pulang "

"Waalaikumsalam, fisa kamu udah sholat ashar belom?" Ucap papah

"Belum pah, ini mau sholat terus tidur sebentar" ujarku

"Eh? Kamu GK lupa kan kalau calon suami kamu mau datang?" Tanyanya yang ku balas hanya cengiran

"Eh! Iya pah iya, siap sholat Fisa siap2 kok"

Huffttt, kenapa cobalah harus jodoh2an, bahkan aku saja tak tau yang mana yang akan dijodohkan padaku, tapi mau bagaimana lagi sekeras apapun akan katakan gak akan buat keputusan papah berubah

Kini aku mulai bersiap2, aku hanya memakai setelan sederhana, menggunakan gamis berwarna biru Dongker dan Jilbab berwarna hitam kesukaan ku, hingga tak lama terdengar suara bel berbunyi

Aku rasa itu mereka *batin ku

"Fisaaaa , ayo turun sayang"

Akupun mulai turun dari lantai atas

"Selamat​ malam semuanya" ucapku lembut

"Putrimu sangat cantik Jul" ucap wanita paruh baya yang aku rasa akan menjadi mertua ku

"Terimakasih Sof, putra mu juga sangat tampan"

"Ayo duduk sayang!" Ucap papah

"Nah, karena kita sudah berkumpul. Mari kita bahas rencana kita" ujar lelaki paruh baya yang duduk di sebelah wanita tadi dan,, laki2 itu? Apa dia calon ku? Aku tak terlalu melihat kearahnya, namun aku tau dia terus saja berkutat dengan ponselnya dan mengabaikan semua orang disini

"Kenalkan namamu sayang" Ucap mamaku

"Em,Nama saya NAFISA IQLIMA JUWITA, biasa di panggil fisa Tan" ucapku seramah mungkin

Akupun duduk kembali, dan mulai memperhatikan laki2 itu yang tiba2 terdiam ketika aku menyebutkan namaku tadi,

Dia pun mendongak dan menatap dalam mataku, mata kami sama2 saling tatap Hingga, kami tersadar

Astaghfirullah

Namun.. aku tertegun melihat wajahnya, rahang yang kokoh mata yang bulat serta tinggi badan yang sempurna. Orang yang sangat aku kenal, sehingga membuat ku menahan amarah.

"Mam perkenalkan kan kamu sama calon istri kamu" ucap Tante Sofiah

"Ehem, Nama saya IMAM AHMAD ABDILLAH"

----------

Maaf typo masih dimana mana..
Jangan lupa votement nya ya.. biar semangat gitu nulisnyaa

Surga KitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang