empat

132 6 0
                                    

Fisa pov

Disinilah aku di depan cermin dengan menggunakan kebaya putih indah yang menghiasi tubuh ku, hari ini adalah harii yang selalu ditunggu tunggu bagi semua orang tapi bagaimana denganku? Entahlah apakah aku harus bahagia atau sebaliknya.

Bagaimana pun ini tetap lah pernikahan ku, aku cukup gugup.
Apakah imam dapat mengucapkan ijab kabul dengan lancar? Entah lah kini dia berada di bawah dan mulai ijab Kabul nya.

Hingga ku dengar mamah memanggil ku untuk turun,  ternyata dia mengucapkan ijab kabul dengan lancar.

"Fisa ayo turun sayang" ujar mama dan ku balas dengan anggukan.

Imam pov

Aku sangat gugup, bagaimana pun aku hanya ingin menikah sekali, jadi aku harus bersungguh-sungguh untuk mengucapkan ijab kabul, dan tentunya aku bisa melakukan hal itu.

Tak lama setelah ijab kabul berlangsung, jantung ku berdegup kencang menunggu seseorang yang kini menjadi istri ku.

Tak lama ku dengar derap langkah kaki, ku angkat kepalaku yang awalnya ku tundukkan, manik mata kami saling bertemu.

Hingga tak sadar di sudah berada di sampingku.

"Silahkan istri mencium tangan suami" ucap kadi itu

"Lalu suami mencium kening istrinya" lanjutnya

🌼🌼🌼

"Ya ampun aku capek banget" ucap ku yang sekarang berada di apartemen mas imam

Kenapa sekarang aku memanggil "imam" menjadi "mas imam"? Itu karena kemauan nenek ku tadi siang

Flashback on

"Em ummi lihat imam gk? Dari tadi fisa cariin tapi GK ketemu" ujarku pada ummi yang masih berbincang pada saudara2nya

"Ehh? Kok manggil suami nama sih? Panggil mas dong fisa" bukan ummi yang menjawab malah nenekku

"Eh iya nek, maksud fisa mas imam"

Flashback off

"Yaudah kamu istirahat aja dulu, lagian resepsi nya baru nanti malam" kata mas imam dan ku balas anggukan

----

"Fisa, bangun udah jam 5 fisa, kamu belum sholat ashar kan?

"Emmm, fisa lama banget ya tidurnya?? Ucapku yang sepertinya nyawaku belum terkumpul sempurna

"Hihihi kamu lucu banget sih? Iya iya kamu cukup lama tidurnya,, udah buruan mandi terus sholat terus siap2 kita mau resepsi"

"Tunggu2 resepsi? Kita? Mksdnya?" Sumpah fisa masih belum sadar kalau dia udah nikah

"Kamu lucu banget sih, kita udah nikah fisa, astaghfirullah" ucap imam sangat gemas melihat ekspresi fisa

"Eh? Iya yaa,, maaf fisa lupa belum terbiasa" imam hanya mengangguk kan kepalanya

"Yaudah fisa mau siap2 terus sholat"

"Mas udah sholat?" Lanjutku dan di balas dengan gelengan kepala.
Seolah tau apa yang ku pikirkan dipungkiri menjawab

"Mas mau nunggu fisa, mas mau sholat jamaah bareng Makmun baru" ucapnya dengan senyuman yang membuat jantungku berdetak kencang plus membuat pipi merona

"Apaan sih mas! Yaudah fisa mau siap2 dulu" dan dibalas dengan kekehan oleh mas imam, dasar kanda.

-----

"Aaaaaa, fisaaaa!! Akhirnya Lo jadi juga sama mantan" ucap Zalia namun pada saat dia menyebutkan kata mantan sedikit dipelankan. Dan tak lupa dengan kekehan

"Dasar Lo, kapan Lo kawin?" Gantian fisa yang bertanya

"Kita mah belakangan aja" sambung Tika

"Selamat ya sayang!"ucap Tika

"Lo harus bahagia ya fisa! Gue Gamau liat air mata lagi" tegas Zalia dan di barengi anggukan Artika

"Dan Lo !!! " Ucap Tika menunjuk imam dan tentu saja membuat imam terkaget

"Awas aja Lo nyakitin hari fisa lagi,gue GK segan2 menggal kepala Lo"

"Iya gue janji, gue bakal bahagiain fisa"

"Yaudah kita mau ngabisin makanan disini dulu yaa" kata mereka serentak dan aku hanya terkekeh dan mengangguk kan kepalaku.

"Kamu capek?" Ucap mas imam yang sepertinya melihatku mulai lelah setelah cukup lama berdiri

"Lumayan mas"

"Yaudah kita duduk aja, kamu juga belum makan kan? Gimana kalau kita makan dulu"

"Enggak deh mas nanti aja kalau acaranya udah selesai"

"Kamu yakin?" Aku hanya mengangguk kan kepalaku

🌸🌸🌸

Kini imam dan fisa berada di apartemen Imam. Fisa sangat gugup, bagaimanapun ini adalah malam pertama bagi pasangan itu. Fisa masih setia di depan meja rias sambil membuka aksesoris yang melekat di tubuhnya itu, namun ia kesusahan membuka kancing belakang kebayanya tersebut.

Jangan tanya di mana imam berada, sekarang imam berada di kamar mandi membersihkan tubuhnya yang lengket.

"Loh dek, kamu kok gk selesai2 sih dari tadi??" Tanya imam setelah keluar dari kamar mandi

"Adek??" Jawab fisa sambil menoleh ke arah imam

"Hehehe, biar romantis gitu dek, kan adek manggil aku Mas. Nah aku manggil kamu adek, biar klop" ujar imam yang membuat pipi fisa memanas.

"Atau mau manggil kanda Dinda lagi?"lanjut imam sambil menarik turunkan alisnya

"Issa apaan sih mas, adek aja jangan KANDIN nanti malah flashback" ujar fisa sambil menekankan kata Kanda Dinda Yaang disingkat ya

"Udah2 kok malah bahas itu sih, adek kenapa belum siap?"

"Ini nihh mas, ribet bet buka kancing belakangnya" jawab fisa sambil mencoba meraih kancing belakangnya

"Sini mas bantu" ucap imam sambil mendekat ke arah fisa

Sedangkan fisa, mencoba menenangkan jantung nya yang berpacu dengan cepat pada saat dekat dengan imam yang Notabene nya adalah suaminya itu

"Dah, mandi gih" ucap imam yang langsung ku angguki

----

Fisa pov

Aku keluar dari kamar mandi setelah melakukan ritual mandi ku yang terbilang cukup lama, ku melihat ke arah ranjang, disana ada mas imam yang masih sibuk dengan handphone nya.

"Mas ?" Panggilku

"Iya dek?" Jawabnya sambil menatap ke arahku

"Adek mau ngomong, boleh?" Tanyaku lagi.

"Lain kali gak perlu tanya lagi kalau mau ngomong, karena pasti jawabannya boleh sayang"

"Adek mau kita pisah kamar!" Ucapnya tegas.

"APA??!"

Surga KitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang