sepuluh

75 4 0
                                    

Emmm, sebelum baca. Cobak tekan gambar bintang di bawah ya😊.

Dan setelah baca jangan lupa komentnya, tolong banget nihh.. cerita nya mau dilanjut atau setop hehehehe..

Oke lah. Happy reading😊

****

"Apa ada yang bisa menjelaskan sesuatu pada papa apa yang terjadi disini? Kenapa Faiz mukul imam? Terus imam kamu apa bener gatau sama sekali soal penyakitnya fisa?, Coba jelaskan!" Ujar papa fisa yang langsung datang pada saat Dafi menelfon bahwa fisa pingsan.

Mereka sedang berada dari ruangan fisa. Fisa masih setia dengan tidurnya, keluarga fisa ingin mendengar apa yang terjadi dengan putra keduanya itu.

"Ma, apa mama yakin dengan keputusan mama soal menjodohkan fisa dengan nya?"ucap Faiz membuat papa dan mama nya bingung.

"Memangnya kenapa sayang? Bahkan mereka sudah menikah beberapa bulan."

"Tunggu-tunggu.. jadi semua ini apa? Siapa lelaki ini? Kenapa mama manggil sayang?, Sumpah imam bener2 bingung mah" sahut imam ang yang memang bener bingung melihat situasi ini.

"Eh Lo, asal Lo tau.. Lo yang nyebabkan fisa sakit tau gk! Fisa bahkan pernah koma seminggu gara2 Lo. APA LO GAK SADAR APA HAH??!!!" Ucapan Faiz meninggi dan langsung mendapat tatapan dari papa dan Dafi.

"Ini rumah sakit iz, kondisikan suara Lo. Dan apa sih mksdnya, Abang gak ngerti"ucap Dafi yang bingung.

Flashback on

Hari itu fisa memutuskan untuk berhenti menjadi pacar imam, alias fisa memutuskan hubungannya dengan imam.

Sangat kecewa, bagaimana bisa imam malah pacaran dengan sahabat nya sendiri,ingat sahabatnya.

Padahal baru kemarin ia berjalan bersama berdua. Tapi kenapa tadi pagi ia melihat imam berduaan dengan Rahma? Ya Rahma sahabat nya. Sangat mesra bahkan rangkul?

Itu sebabnya fisa lebih memilih mundur,karna dia telah di khianati sahabatnya. Hatinya sakit. Bahkan tak sampai satu hari fisa memutuskan hubungannya. Imam sudah bergandengan dengan Rahma.

Hal itu membuat fisa sakit hati, hati nya hancur. Tak terasa air matanya luruh mengingat masa2nya bersama imam.

"Iz, kenapa harus sesakit ini?, Hatiku sakit iz" ucap fisa berbicara pada Faiz.

Rahang Faiz mengeras melihat orang yang ia sayangi terluka hati."Lo tenang, jangan terlalu difikirkan. Nanti Lo bisa sakit, dan gue benci Lo sakit fis,"

"Gue benci dia iz, dia jahat sama gue," Faiz langsung memeluk fisa menyalurkan kekuatan pada adik kecilnya itu.

"Aaarrggghhh, sa-kit... Iz, jaan-tung gue." Rintihan fisa menahan sakit

"Fisa, Lo kenapa? Jawab gue!! fisa... Jan bikin gue panik"

"Sa..kkiitt".

"FISAAAAA". teriak Faiz melihat fisa sudah terkulai lemas.

"Lo liat apa yang Lo buat? Gue akan buat hidup Lo menderita karena udah nyakitin fisa" batin Faiz.

***

"Bagaimana keadaan fisa dok?" Tanya mama fisa yang sudah sangat cemas.

Dokter itu menghela nafasnya," maaf, kondisi fisa benar2 sangat lemah, jantungnya benar2 sangat lemah. Mungkin akibat terlalu lelah dan banyak fikirannya.mungkin hal itu membuatnya drop dan berefek ke jantungnya. Anda pasti sudah tau, bahwa fisa tak boleh terlalu lelah dan banyak fikiran."

"Sampai saat ini kami belum bisa memastikan keadaan fisa seperti apa. Karna dia mengalami koma, dan kita belum tau kapan ia bisa sadar."

Mama fisa menutup mulutnya dengan kedua tangannya. Ia bener2 tak percaya kalau fisa sedang koma." Tolong putriku dok, berapapun akan kami bayar".

Flashback off

"Jadi Lo, yang udah buat adek gue koma selama seminggu mam? Gue gak nyangka" ujar dafi.wajah mama dan papa fisa pun menyendu melihat wajah imam.ada perasaan menyesal telah menjodohkan Putri nya dengan orang yang pernah menyakiti Putri nya.

"Gue bisa jelaskan bang, pah mah. Dan iz, fisa hanya salah faham, gue sayang sama dia lebih dari gue sayang dengan diri gue" jelas imam.

"Maas--" sadar fisa dari tidur yang cukup lama. Imam langsung bergerak mendekati brankar istrinya itu.

"Adek udah sadar?"

"Hiks,,hiks..maaf" sesal fisa, imam menautkan alisnya.

"Hei. Jangan nangis,"

"Maaf karena aku gak jujur sama mas soal penyakitku, aku takut mas meninggalkan ku lagi." Ujar fisa yang membuat hati imam terenyuh.

"Sssttt,, adek gak salah. Ini salah mas, ini harusnya sudah kewajiban mas untuk tau adek lagi sakit.. dan harusnya pada saat mas liat adek minum obat itu. Mas langsung cari tau. "

Imam memeluk fisa, sedangkan keluarga mereka masih bingung mau mengeluarkan ekspresi seperti apa.

Marah atau sedih atau menyesal? Entah lah. Mengkondisikan penjelasan dari imam nanti yang akan menjadi jawaban nya.

"Adek mau pulang"

Imam melihat ke arah mamanya, mamanya mengangguk menandakan ia mengizinkan fisa untuk pulang.

"Baiklah ayo kita pulang"

"Kerumah mamah boleh?" Imam menautkan alisnya bingung.

"Fisa masih kangen sama bang Dafi sama Faiz jugak-- oh iya mas udah kenal sama Faiz? Nih fisa kenalin. Dia kembaran fisa."

"Udah tau, yang tadi meluknya erat banget kan? " Ucapan imam yang membuat fisa nya hanya bisa cekikikan.

"Yaudah boleh kok"

*****

Haduhhh..

Komentar nya kakak Abang. Hihihi

Saya tau ini cerita Abal banget.
Tapi mohon. Komentar ya

See you

Surga KitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang