33#Keegoisan

1.3K 125 4
                                    

Maaf ya kalau lama, tugas sekolah sangatlah banyak😂 disamping itu juga wattpad lagi error
...

Author POV

Sudah tiga hari semenjak Hae ra di skors. Sudah tiga hari pula semenjak Yerim berbicara dengan Yerin. Semua masih berjalan seperti biasanya. Hanya saja yang beda adalah perasaan orang-orang, apalagi orang-orang yang bersangkutan dengan masalah yang rumit ini.

Tidak ada yang spesial juga bagi Hae ra, dia tidak menyesali apa yang dialaminya sekarang. Toh dia juga tidak melakukan kesalahan itu, untuk apa menyesal apalagi merasa takut.

Hae ra menjalani rutinitasnya seperti biasa. Tapi dia bekerja mulai di pagi hari, padahal bagiannya adalah sore. Dia hanya merasa bosan jika di rumah. Tak jarang juga dia mengunjungi ibunya, bahkan selama tiga hari inipun dia selalu menyempatkan untuk mengunjungi ibunya sebelum bekerja. Untung saja dia tidak bertemu dengan Ny.Kim, mungkin Ny.Kim akan datang di siang, sore atau bahkan malam hari.

Tak terasa hari cepat berlalu, langitpun berubah menjadi gelap. Hae ra dari pagi disibukkan dengan mengantar pesanan, bahkan dia juga membersihkan banyak meja pelanggan. Entah kenapa hari ini pelanggan banyak yang berdatangan.

"Hae ra...kau tidak lelah kan?? Jika lelah kau bisa istirahat" kata LiSa di sela kegiatannya membersihkan meja pelanggan di sebelah kiri, sedangkan Hae ra di sebelah kanan.

"Aniyo. Aku tidak lelah sama sekali. Bahkan aku masih sangat kuat" kata Hae ra di selingi dengan candaan.

LiSa yang melihat itu merasa lega, setidaknya Hae ra melupakan bebannya sejenak dengan kesibukan seperti ini.

"Ohh..ada pelanggan baru di sebelah sana. Hae ra-ah...bisa minta tolong kau yang kesana? aku masih harus membersihkan dua meja lagi"

"Baiklah eonnie, serahkan saja padaku" kata Hae ra dengan senyuman manis yang terkukir di bibir tipisnya.

Sesegera mungkin Hae ra berjalan menghampiri pelanggan yang baru saja datang. Dilihat dari jauh, seperti Hae ra mengenali postur tubuh itu. Orang itu terlihat sedang menghadap jendela, sedangkan seorang perempuan di hadapannya sibuk memandangi orang itu. Semakin dekat jarak antara Hae ra dan pelanggan itu.....

Deg

Bagai tersengat aliran listrik, tubuh Hae ra kaku seketika. Dia berdiri dengan badan yang bergetar.

Apakah ini mimpi?? Hae ra masih terpaku dengan pemandangan yang dia lihat. Belahan jiwanya yang semakin hari semakin jauh darinya kini berada di hadapannya sendiri. Lebih parahnya lagi dengan gadis lain. Yah..mungkin Hae ra akan mulai terbiasa jika melihat Taehyung bersama....Seulbi.

Kelihatannya dua orang ini belum menyadari keberadaannya. Dengan segenap nyawa yang dia kumpulkan. Hae ra memantapkan dirinya sendiri untuk menemui Taehyung. Dia harus bersikap tenang, dia tidak ingin Taehyung, apalagi Seulbi melihatnya lemah.

Dengan jantung yang berdegup kencang, akhirnya Hae ra mengambil langkah lagi untuk sampai di meja Taehyung.

"Permisi Tuan, Nona. Anda ingin memesan apa?"

Hae ra setegar mungkin membuka suaranya. Antara hidup dan mati sebenarnya. Dia sebisa mungkin menghaluskan nada bicaranya, seolah hubungan mereka sekedar Maid dan pelanggannya.

Taehyung yang sangat mengenali suara ini langsung menoleh. Tak terkecuali Seulbi, dia juga menoleh.

"Hae ra.." lirih Taehyung yang sebenarnya masih bisa di dengar oleh Hae ra.

Seulbi terkejut melihat mantan kekasih, atau mungkin masih kekasih orang yang di sukainya kini berada disana dengan memakai seragam Maid.

White Wishes [Taehyung BTS] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang