Yerin POV
Dua hari lagi masa hukuman Hae ra akan berakhir. Bagi orang lain itu mungkin terdengar sebentar, tapi bagiku sudah sama seperti bertahun-tahun. Biar saja orang lain menganggapku terlalu berlebihan, karena pada dasarnya memang yang kursakan sangatlah lama. Setiap harinya di sekolahpun terasa membosankan, padahal Jimin juga sudah berusaha semaksimal mungkin untuk menghiburku. Memang ada kalanya itu membuatku lupa sejenak, tapi Jimin tidak mungkin kan bersamaku setiap saat di sekolah?
Lain halnya dengan perubahan sikap seseorang, heran sekali karena orang itu selalu saja mengajakku bicara, entah itu penting ataupun tidak. Dia seperti terlihat sangat memaksa. Kehadirannya sungguh membuatku terganggu. Seperti saat ini, dia duduk di kursi Hae ra, bermaksud duduk denganku.
"Kau tidak keberatan kan jika aku duduk disini?"
Lihatlah, dia seperti tidak mempunyai beban apapun saat bertanya seperti itu.
"Hmm"
"Kau sudah mengerjakan tugas fisika?" Tanyanya lagi sambil mengeluarkan buku-bukunya.
"Hmm"
"Kau sedang melihat video?"
"Hmm"
Kudengar dia menghembuskan nafas berat. Mungkin dia merasa lelah sendiri karena sedari tadi aku menjawabnya seperti orang yang tidak niat sama sekali.
Kurasa sekarang dia memandangiku, jujur aku sangat merasa risih. Dia tidak mau mengalihkan pandangannya ke arah lain.
"Jung Yerin" panggilnya.
Sudah cukup.
Aku mematikan video yang baru saja aku lihat, lalu menatapnya jengkel.
"Ikuti aku" ajakku.
Aku beranjak dari kursiku dan berjalan ke luar kelas, dan dia menurutiku.
Aku berhenti di depan ruang kesenian. Keadaannya juga sepi, karena ruang ini berada di paling ujung.
"Apa maumu?!"
To the point saat dia sudah berada di hadapanku.
Dia mengangkat satu alisnya, seperti orang yang tidak tau apa-apa.
"Ck. Maksudmu apa akhir-akhir ini mendekatiku?? kau seolah-olah akrab denganku. Apa maumu sebenarnya?!" Aku sedikit membentak saat mengatakannya.
"Mauku? aku hanya ingin berteman denganmu, karena seperti katamu kalau kita tidak akrab, sekarang kita harus mengakrabkan diri"
"...aku bukan mendekatimu dengan artian suka, kau tau kan kalau aku memiliki kekasih? bahkan kau juga" jawabnya enteng. Dan jawabannya itu berhasil membuat darahku naik ke ubun-ubun.
"Ya! Siapa yang mengatakan jika kau suka denganku?? aku tidak seperti gadis-gadis lain yang kau dekati sedikit saja sudah berteriak tidak jelas."
Bukannya membalas perkataanku dia malah tertawa kecil.
"Oh iya...kau sudah memiliki kekasih ya?? Bagus. Dengan begitu, Hae ra tidak akan ragu lagi untuk melupakanmu!" Aku menyeringai padanya.
Eksrpesinya berubah, sangat datar.
"Apa maksudmu? Untuk apa Hae ra melupakanku? Aku kekasihnya"Aku terkejut bukan main. Apa yang dia katakan?? Apa aku tidak salah dengar??
"Taehyung-ssi..dengarkan aku, untuk apa kau mengatakan itu? untuk mempermainkan Hae ra? jika iya, maaf. Hae ra tidak akan luluh terhadapmu, dia sudah merelakanmu, lagipula kau sendiri yang meminta untuk mengakhiri hubungan kalian.."
KAMU SEDANG MEMBACA
White Wishes [Taehyung BTS] ✔
FanficSekali lagi aku membuatmu kecewa..sungguh hubungan ini lebih penting dari apapun. Dan menyakiti seseorang yang benar-benar aku sayang? lebih baik aku tak mengenal siapapun.- Yoon hae ra -Yoon Haera -Kim Taehyung -Park Yerim -Min Suga -Park Jimin...