30#Tuduhan

1.3K 125 6
                                    

Author POV

Jam istirahat. Sudah dua hari Hae ra sukses menjadi tukang bersih-bersih toilet. Tak jarang juga siswa yang kala itu sedang berada di toilet menganggu Hae ra dengan membuang tissue sembarangan, menyalakan keran di wastafel sampai airnya tumpah, itu membuat Hae ra bekerja 2 kali lipat lagi. Tapi Hae ra lebih baik seperti itu daripada harus di bully dengan cara menyerang fisik atau mengotori seragamnya.

Sesekali dia mengusap peluh yang membanjiri dahinya. Beberapa kali juga dia mengatakan 'semangat' untuk menyemangati dirinya sendiri, sungguh malang nasibnya.

"Selesai," ucapnya sembari tersenyum. Dia mengamati jam yang terdapat di layar ponselnya.

"Ini sudah masuk jam pelajaran. Aish...kalau bukan karena ulah anak-anak aku pasti tidak akan terlambat"

Hae ra sesegera mungkin memunguti alat-alatnya dan mencuci tangannya, setelah itu dia beranjak keluar dengan terburu-buru. Baru saja beberapa langkah meninggalkan toilet ada yang memanggilnya.

"Hei..kau Yoon Hae ra kan?" Tanya gadis itu dengan wajah agak masam.

"N-ne...ada keperluan apa?" Didalam hatinya dia sudah berdoa agar tidak terjadi pembullyan sekarang.

"Kau..di suruh Lee ssaem sekalian membersihkan ruang kelas 2-3"

"Ne?"

Gadis yang tidak diketahui namanya itu memutar kedua bola matanya.
"Apa aku harus mengulanginya lagi?? Kau di suruh Lee ssaem untuk membersihkan ruang kelas 2-3!"

"Kenapa Lee ssaem tidak bicara padaku langsung?"

"Mana kutahu!" Jawab gadis itu judes.

"Tapi, sekarang kan sudah masuk jam pelajaran..bukankah di kelas 2-3 juga pasti sedang melakukan proses pembelajaran?" Tanya Hae ra memastikan. Dia takut jika mengganggu dan pasti dia akan berakhir di bully disana.

"Ck. Kau itu banyak tanya ya??! Sudah lakukan saja perintah Lee ssaem. Lagipula anak kelas 2-3 sedang ke lab. Jadi disana sepi." Setelah mengatakan itu, gadis tadi berlalu begitu saja.

Dasar gadis aneh

Hae ra dengan perasaan cemas mulai melangkahkan kaki menuju kelas 2-3. Dia menaiki anak tangga satu persatu dengan memegang sangat erat pel yang dia bawa. Dia takut jika masih ada siswa yang ada di kelas itu.

Ketika sudah tepat berada di depan kelas 2-3. Dengan perasaan berkecamuk, dia memegang knop pintu dan membukanya secara perlahan.

Cklek

Dia menyembulkan kepalanya terlebih dahulu, melihat benar masih ada siswa atau tidak. Dan hasilnya nihil. Tidak ada siswa sama sekali, itu tandanya benar yang dikatakan gadis judes tadi. Dengan menghembuskan nafas lega, Hae ra memberanikan diri untuk masuk dan menutup kembali pintu kelasnya.

Dia memandang seluruh isi kelas. Benar-benar kacau. Bangkunya berantakan. Banyak barang yang tergeletak secara sembarangan. Bahkan ada bangku salah satu siswa yang isinya banyak sekali alat make up. Hae ra menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Orang kaya selalu saja seenaknya sendiri." gumam Hae ra.

Dia telaten membersihkan kelas itu. Mulai dari menata bangku yang berserakan, mengelap kaca jendela, merapihkan meja guru, menyapu dan terakhir mengepel. Itu semua dilakukan hanya berselang waktu 35 menit. Hebat sekali dia. Yah, itu karena dia sudah terbiasa. Apalagi masalah bersih-bersih, itu hal kecil baginya.

Bangga dengan hasil kerjanya yang menakjubkan, dia tersenyum puas.
"Kerja bagus. Lagipula kenapa ya Lee ssaem menyuruhku membersihkan kelas ini? Kenapa bukan kelas lain? Ah, mungkin karena dia tau kalau kelas ini sangat kacau"

White Wishes [Taehyung BTS] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang