Cinta bisa merubah segala kehidupanya. Cinta juga bisa membuat Fariz rela mendedikasikan semua yang ia punya termasuk napasnya untuk orang yang ia cintai itu.
Napasnya seakan tak berarti lagi saat Fariz harus kehilangan Karyn; Wanita yang kehadira...
"Karna pertemuan pertama memang tak seindah malam pertama."
~~~
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
FARIZ dan motornya kini sudah berada di parkiran kampus Universitas Pakuan Bogor. Dia terdiam sejenak sembari memandangi lingkungan dan suasana kampus yang masih terasa asing baginya.
Pohon-Pohon besar yang rindang, semak semak kerdil yang terpangkas rapih, taman yang dihiasi berbagai bunga, dan bangunan dengan lantai yang bertingkat, itu semua benar-benar membuat Fariz merasa senang dan merasa bersyukur. Karna walaupun ia terlahir dari keluarga yang sederhana dan berkebutuhan khusus, tapi dia bisa diberi kesempatan untuk berkuliah di kampus se- elit ini.
Fariz bisa kuliah disini karna beasiswa yang ia dapatkan saat di SMA. Bukan beasiswa bantuan, tapi beasiswa yang ia dapat merupakan beasiswa prestasi.
Sembari matanya terus berusaha beradaptasi dengan lingkungan kampus, Fariz pun mulai melangkahkan kakinya satu persatu dengan tujuan untuk mencari ruang kelasnya.
"Kalau jalan itu liat-liat dong! Kamu fikir ini jalan punya nenek moyang kamu apa!?" suara seorang wanita yang diketahui Bernama Karyn itu berhasil membuyarkan suasana beradaptasinya karna pada saat itu Fariz tidak sengaja menabrak Karyn sehingga membuat soft drink yang ia bawa terjatuh.
Karyn itu sendiri merupakan seorang mahasiswi baru di kampus. Selain itu, Karyn juga merupakan seorang selebgram karna sudah berhasil menggaet 2 juta followers. Jadi sudah bisa diprediksi kalau ia akan jadi anak ngehits lagi di kampus ini, sama seperti saat ia masih duduk di bangku SMA.
"Ma-Maaf, Mbak, aku nggak sengaja," ucap Fariz merasa bersalah.
"Maaf-maaf, maaf kamu itu nggak penting tau nggak! Yang penting itu sekarang kamu harus ganti soft drink yang baru aku beli itu! Mana soft drink nya belum aku foto lagi!" Karyn menatap mata Fariz dengan tatapan tajam bak pisau yang baru selesai di asah.
"Kok soft drink difoto? Emangnya mbak beli soft drink nggak buat di minum?" tanya Fariz dengan polosnya.
"Kamu itu bener bener norak ya jadi orang! Sebagai seorang selebgram, wajib hukumnya buat moto segala sesuatu!" ketus Karyn.
"Bukanya yang wajib itu syahadat, solat , zakat, sama puasa ya?"
"Iih kok aku kesel ya. Kamu itu sebenarnya mikir apaan sih sampe sok sok-an nyeramahin aku kaya gitu! Kalau mau ceramah sana noh di masjid! Sekarang aku nggak mau tau lagi ya, pokonya kamu harus ganti soft drink aku!" tegas Karyn.
"Iya deh iya. Ayo kita beli. Minuman itu harganya lima ribuan kan?" tanya Fariz.
"Lima ribuan? Kamu kira soft drink ini minuman abal-abal yang dijual di pinggiran jalan apa? Asal kamu tau ya, siapa nama kamu?"
"Fariz,"
"Iya. Asal kamu tau ya Fariz, ini itu minuman kekinian yang lagi ngehits dan harganya di atas lima puluh ribuan semua!" jelas Karyn.
"Kalau harganya segitu aku mana bisa mbak," kata Fariz.
"Kenapa nggak bisa? Masa ngampus di kampus elit ini bisa, beli soft drink nggak bisa sih? Sekarang aku mau tanya, kamu bawa uang berapa?" tanya Karyn.
"Lima puluh ribu, tapi ini buat-" belum selesai Fariz bicara, Karyn langsung menarik tangan Fariz menuju kantin tempat ia membeli soft drink tadi.
~~~
Setibanya di kantin, Karyn langsung menyuruh Fariz untuk segera membelikan soft drink untuknya.
Awalnya Fariz menolak karna uang itu tadinya untuk membeli buku. Tapi karna Karyn terus memaksa, jadi mau tidak mau Fariz harus membelikanya.