Cinta bisa merubah segala kehidupanya. Cinta juga bisa membuat Fariz rela mendedikasikan semua yang ia punya termasuk napasnya untuk orang yang ia cintai itu.
Napasnya seakan tak berarti lagi saat Fariz harus kehilangan Karyn; Wanita yang kehadira...
"Belajarlah untuk bersabar saat orang lain menghina kita. Karna dengan bersabar, semua akan indah pada waktunya."
~~~
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
DISAAT yang lain sibuk mengantri untuk membeli buku, Fariz hanya bisa melihatnya saja karna uang yang ia bawa untuk membeli buku sudah terpakai untuk mengganti soft drink Karyn.
Wajah Fariz mulai terlihat lesu, tatapanya mulai kosong, kini ia benar-benar seperti sudah kehilangan semangat hidupnya.
Ketika Fariz ingin duduk di bawah pohon cemara, tiba-tiba Karyn beserta dua temanya yang bernama Kimberly dan Lola datang menghampirinya.
Mereka menghampiri Fariz bukan untuk menyapanya, tapi untuk menghina-nya dengan cara nge-live di instagram .
"Hai para followersku, selamat pagi dan selamat beraktifitas. Hari ini merupakan hari pertamaku duduk di bangku kuliah loh. Sekarang aku, Kimberly , dan Lola sedang ikut mengantri membeli buku perdana kita. Dan guys , aku kira yang kuliah disini semuanya orang elit , tapi ternyata orang melarat juga ada ya yang kuliah disini," Karyn menghina Fariz dengan kerasnya di depan layar kaca ponselnya. Sementara Fariz hanya diam mendengarnya.
"Iya, Ryn, bener banget. Lihat deh pria itu. Disaat yang lain membeli buku perdana, dia malah duduk dibawah pohon kaya dukun. Ha..ha..ha.. kasihan sekali ya dia." Kimberly menambah hinaan Karyn terhadap Fariz.
Lagi-lagi Fariz hanya terdiam. Bahkan ia terlihat sangat sabar dalam menghadapi hinaan yang dilontarkan Karyn dan kedua temanya itu.
"Udah dulu ya guys . Takut dia-nya nangis. Daaah.. Sampai jumpa di instastory ku berikutnya." Meskipun banyak yang membalas instastory nya, tapi Karyn tidak membalasnya sama sekali. Bahkan ia malah menutup aplikasi instagramnya.
"Hei kamu, kalau mau marah ya marah aja. Jangan ditahan tahan kaya gitu. Ntar yang ada bau lagi." ledek Kimberly.
"Emangnya dia nahan kentut ya Kim sampai bau kaya gitu?" Lola bertanya dengan polosnya.
"Mendingan kamu diem aja deh, La!" tegur Kimberly.
"Lebih baik kamu pulang aja sana. Orang melarat kaya kamu itu nggak pantes kuliah disini!" ketus Karyn.
Rangga dan Rachel yang ternyata sedari tadi melihat perlakuan buruk Karyn terhadap Fariz itu langsung datang menghampiri Karyn dan dua temanya itu untuk membela Fariz.
Rangga dan Rachel itu sendiri merupakan sahabat Fariz sejak kecil. Dan kebetulan sekarang mereka berdua kuliah di kampus yang sama dengan Fariz.
"Heh kalian bertiga itu manusia bukan sih? Ngehina orang seenaknya aja! Fariz juga punya hak kali buat kuliah disini. Emangnya cuman kalian doang yang boleh kuliah disini!? Lagian di kampus ini nggak ada lagi peraturan orang melarat nggak boleh kuliah! " Rachel mencoba membela Fariz.
"Sudah bicaranya sudah? Kamu itu sama-sama melarat aja belagu ya! Pake sok sok-an ngebela lagi!" Karyn mulai terlihat emosi. Sementara dua temanya hanya bisa terdiam melihatnya.
"Iya kami emang orang melarat! Tapi kami nggak melarat iman kaya kalian!" tegas Rachel.
"Udah, Hel nggak usah diladenin," Kata Fariz.
"Iya, Hel, bener apa yang dibilang sama Fariz . Kalau kita ladenin mereka, lalu apa bedanya kita sama mereka." Rangga menambahkan.
"Tapi orang kaya mereka itu harus diladenin. Kalau nggak, makin ngelunjak nantinya. Kamu juga, Riz, dihina dan direndahin kaya gitu bukanya membela diri malah diem aja kaya patung!" Rachel menatap tajam mata Fariz.
"Bukanya aku nggak membela diriku sendiri, Hel, tapi aku hanya mencoba buat sabar aja. Udah ya, Hel, nggak usah kamu ladenin mereka lagi. Lebih baik sekarang kita pergi aja sebelum terjadi hal yang tidak diinginkan." ucap Fariz.
"Bagus deh pergi. Kalau bisa sekalian aja pergi dari kampus ini selamanya. Dasar orang-orang melarat! Kerjaanya cuman bikin emosi aja!" ketus Karyn.
"Sabar ya, Ryn?" Lola mencoba menenangkan Karyn.
"Sabar-sabar palalu peang!" Karyn langsung pergi meninggalkan Kimberly dan Lola.
~~~
Jam sudah menunjukan pukul 09:30 wib. Kini saatnya para mahasiswa dan mahasiswi tahun ajaran baru itu masuk ke kelas sesuai jurusanya masing-masing. Saat yang lain masuk ke kelas, Karyn malah berdua dua-an di taman dengan kekasih hatinya yang bernama Samuel.
"Sayang, kamu ngambil jurusan apa?" tanya Karyn.
"Aku ngambil jurusan teknologi, Sayang," Samuel menjawab pertanyaan Karyn dengan manisnya.
"Sebenarnya sih aku juga ingin ngambil jurusan ekonomi biar bisa satu kelas sama kamu, tapi karna papahku nyuruh aku ngambil jurusan teknologi, jadi ya mau gimana lagi?" papar Samuel.
"Emangnya kamu nggak bisa nolak apa?"
"Nggak bisa, Sayang, kalau aku nolak, Papah pasti nggak akan mau biayain kuliah aku nantinya,"
Mendengar jawaban dari Samuel itu, Karyn langsung memanyunkan bibirnya.
"Udah, Sayang, nggak usah sedih kaya gitu. Walaupun kita nggak satu kelas tapi kan yang penting kita masih satu kampus dan satu hati," Samuel mencubit pipi Karyn.
Karyn pun langsung tersenyum tersipu malu.
Ketika mereka berdua sedang asyik-asyiknya berduaan dan romantis-romantisan, tiba-tiba seorang satpam yang sedang patroli datang memergoki mereka. Sontak mereka berdua pun langsung lari terbirit birit masuk ke kelasnya.