Mianhae - part 5

1K 182 28
                                    

🌷🌷🌷🌷

"Apa ini?" myungsoo menerima surat yang disodorkan oleh suzy dengan tatapan bingung.

"Buk_bukalah oppa" jawab suzy dengan tubuh menegang kaku.

Myungsoo menurut lalu membukanya "Surat perceraian?"

"Ne" jawab suzy sambil meremas kedua tangannya gugup "mi_mian, aku tahu kau pasti bingung kenapa aku mengambil keputusan ini secara tiba tiba. Tapi aku mempunyai alasan kenapa melakukan ini. Aku mencintai pria lain oppa, dan aku merasa tidak pantas untukmu karena selama ini telah menghianatimu, jadi aku memutuskan untuk bercerai. Sungguh maafkan aku, aku tidak bermaksud untuk membohongimu selama ini. Semuanya terjadi begitu saja tanpa bisa aku cegah, aku sangat mencintai pria itu dan aku tidak ingin berpisah darinya" jelasnya panjang lebar.

Myungsoo hanya diam, tidak menimpali ucapan suzy sama sekali. Enatah apa yang dipirkannya tapi melihat itu perasaan suzy menjadi was was.

"Ak_aku harus segera pergi, aku akan mengambil surat itu besok" ucap suzy takut takut.

"Tidak perlu" jawab myungsoo dengan suara rendah, sama sekali tidak tersirat adanya nada emosi didalamnya "aku akan menandatanganinya sekarang" ucapnya lagi.

Kedua mata suzy memanas begitu melihat myungsoo menandatangani surat percerain yang ia ajukan tanpa beban sedikitpun. Tidak ada sedikitpun gurat kemarahan di wajah pria itu, seakan akan semua ini tidak berarti apa apa.

"Ini"

Suzy menerima surat yang telah ditandatangani oleh myungsoo dengan tangan gemetar. Enatah kenapa ia merasakan perasaan yang teramat sesak dihatinya. Kenapa semua jadi seperti ini? Kenapa ia merasa marah saat myungsoo dengan gampangnya menerima surat perceraian itu? Sebenarnya ada apa dengan dirinya? Bukankah seharusnya ia senang karena pria itu mau mengerti keinginannya? Tidak tidak, mungkin akan lebih baik jika pria itu memakinya dan memarahinya setidaknya dengan begitu hatinya tidak akan menjadi goyah seperti ini.

"Aku dan hyunsoo akan pindah dari rumah ini besok, aku harap kau mau bersabar" ucap myungsoo kembali membuka suara setelah terdiam beberapa detik.

"Tidak perlu" jawab suzy dingin dengan tangan terkepal kuat "minho oppa sudah membelikanku apartement, aku yang akan pergi dari rumah ini" merasa tidak akan sanggup lagi berada disana, suzy segera berbalik lalu melangkahkan kakinya keluar dari rumah yang sudah lima tahun ini menjadi tempatnya berteduh. Semuanya sudah berakhir sekarang,  yang perlu ia lakuakan hanyalah menandatangani surat ini lalu menyerahkannya kepada pengadilan dengan begitu semua pasti akan berjalan sesuai semestinya.

Myungsoo menatap dalam punggung suzy yang mulai hilang dari pandangannya "Aku harap kau bahagi dengan keputusanmu" ucap myungsoo lirih diiringi senyuman tulus.

********

Suzy berjalan memasuki apartement barunya dengan langkah gontai. Wajahnya terlihat begitu kacau, kedua matanya sembab dan hidungnya memerah, mungkin itu disebabkan karena ia terlalu lama menangis. Ya, sepanjang perjalanan pulang memang air matanya tidak mau berhenti turun, ia sendiri merasa bingung. Sebenarnya apa yang membuatnya menangis sampai seperti ini?

"Kau sudah pulang?"

Suzy tersentak kaget dari lamunannya saat mendengar suara minho tiba tiba mengintrupsinya. Kedua sudut bibinya tertarik keatas membentuk senyuman simpul. Walaupun terlihat manis tapi tidak bisa membohongi jika senyuman itu dipaksakan.

MIANHAETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang