"Eomma, kau tidak makan?"
Suzy yang tadinya berniat kembali berjalan kedapur mengurungkan niatnya saat mendengar pertanyaan dari hyunsoo. Bibirnya tersenyum tipis dan salah satu tangannya mengusap lembut pucak kepala bocoh kecil itu, mencoba bemberi pengertian.
"Nanti saja, eomma belum lapar" kedua matanya melirik sekilas kearah myungsoo yang tengah menikmati sarapannya, terlihat tidak perduli dengan percakapannya dengan hyunsoo.
"Tapi__"
"Eomma akan membantu han ahjumma didapur" selanya cepat "habiskan makananmu"
Setelah suzy berlalu dan masuk kedalam dapur myungsoo menatap makanan yang ada didepannya dengan pandangan yang sulit diartikan.
Apa suzy tengah menghindarinya sekarang?
"Appa, ada apa dengan eomma? Kenapa eomma tidak mau lagi makan bersama dengan kita?" myungsoo langsung tersadar dari lamunannya begitu suara hyunsoo mengintrupsinya, dalam hati ia merutuki sikap suzy yang menurutnya sangat kekanak kanakan, lihatlah wajah putranya terlihat sedih sekarang.
"Eomma akan makan jika dia sudah lapar nanti. Cepat habiskan makananmu, atau kau akan terlambat ke sekolah"
Mau tidak mau hyunsoo menuruti ucapan ayahnya. Walaupun terlihat tidak berselera lagi tetapi ia tetap kembali memakan sarapan yang sudah dibuatkan oleh ibunya.
Masalah orang dewasa benar benar rumit.
**********
Infinite restorant
"Ada apa? Kenapa datang datang kau menekuk wajahmu seperti itu?"
Hyunsoo menatap sekilas kearah salah satu pamannya yang tengah bertanya kepadanya. Ia menggeleng pelan sebagai jawaban setelah itu kepalanya kembali tertunduk kebawah, terus memikirkan apa yang saat ini tengah terjadi dengan kedua orang tuanya. Ia pikir setelah ayahnya kembali keluarganya akan bersatu lagi tapi ternyata semua itu hanya harapan kosong dan mungkin tidak akan pernah terwujut melihat hubungan kedua orang itu yang semakin hari semakin aneh menurutnya.
"Tidak mau cerita?" hyunsoo kembali menggeleng membuat sunggyu mendesis kesal "ya imma kenapa kelakuan anak ini semakin hari semakin mirip saja dengan myungsoo?" pikirnya.
"Kau yakin?" kali ini hyunsoo mengangguk, dan sunggyu semakin frustasi dibuatnya.
"Waaah sayang sekali, padahal jika kau mau bercerita aku pasti bisa membantumu, aku sangat yakin kau seperti ini pasti karena ayah dan ibumukan?" ujar sunggyu sambil menyandarkan tubuhnya pada kepala kursi, mencari posisi senyaman mungkin.
"Dari mana samchon tau kau aku sedang memikirkan mereka?"
"Tentu saja aku tahu, diwajahmu tertulis sangat jelas"
"Apa maksudmu samchon, aku tidak mengerti. Apa diwajahku ada tulisan jika aku tengah memikirkan ayah dan ibuku?" hyunsoo bertanya polos sekaligus bingung sambil meraba wajahnya "Tapi aku sama sekali tidak merasa menulisnya" pikirnya lagi, menyangkal ucapan sunggyu.
"Bukan itu maksudku" sunggyu menepuk dahinya jengkel, anak kecil memang merepotkan, inilah sebabnya sampai sekarang ia belum ingin untuk menikah. Jika ia punya anak nanti ia pasti akan cepat tua dan beruban jika setiap hari harus dihadapkan oleh pertanyaan pertanyaan tidak masuk akal seperti ini.
"Sudahlah lupakan, tidak ada apa apa diwajahmu, sekarang ceritakan padaku apa yang terjadi kepada mereka"
Hyunsoo kembali menekuk wajahnya begitu kembali mengingat kejadian yang beberapa hari ini membuatnya sedih, tapi walaupun begitu ia tetap menceritakan keluh kesahnya kepada pria yang dianggapnya paman itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
MIANHAE
FanfictionJika melepasmu adalah satu satunya cara untuk bisa membuatmu bahagia maka aku akan dengan senang hati melakukannya. -kim myungsoo -bae suzy