Suzy membersihkan kamarnya dan myungsoo dengan senyuman yang terus mengembang. Hari ini ia akan pergi kerumah sakit untuk menjemput suaminya pulang. Akhirnya sebentar lagi harapannya akan terwujut. Keluarganya akan berkumpul lagi seperti dulu. Hyunsoo pasti sangat bahagia melihat kepulangan ayahnya.
Setelah semuanya tertata rapi, ia segera bersiap siap. Rasanya ia sudah tidak sabar bertemu dengan suaminya. Saat ini ia merasa hatinya tengah berbunga bunga. Itulah sebabnya ia tidak ingin terlambat. Myungsoo pasti sudah menunggu kedatangannya disana. Semuanya akan dimulai lagi dari awal. Entah itu kisah cintanya maupun kehidupannya. Ia bersyukur karena tuhan masih mau memberikannya kesempatan untuk merubah diri. Dan sebaik mungkin ia akan berusaha menjadi ibu yang baik dan istri yang baik untuk keluarganya.
********
"Mwo?!!" woohyun memekik kaget dengan mata melebar mendengar ucapan myungsoo barusan. Pria itu akan pergi ke jepang? Tiba tiba?
"Ka_kau serius? Tapi myung___"
"Keputusanku sudah bulat hyung, dan aku harap kalian tidak memberitahukan hal ini kepada siapapun" sela myungsoo seraya menatap kedua temannya penuh permohonan. Ini mungkin memang bukan jalan yang terbaik tapi ia tidak mempunyai pilihan lain lagi selain ini. Terus menerus berada didekat suzy hanya akan semakin membuatnya mengingat masa masa sulit itu. Ia ingin melupakannya. Semua.. Masa lalunya maupun kesakitan ini.
"Lalu bagaimana dengan hyunsoo?" tanya sunggyu yang sedari tadi hanya diam mendengarkan.
Myungsoo terdiam sejenak "aku akan membuat hyunsoo mengerti, kalian tidak perlu menghawatirkan masalah itu"
"Pikirkan kembali keputusanmu ini baik baik myung, bagaimanapun juga suzy masih istrimu? Kau tidak bisa meninggalkannya seperti ini"
"Biarkan dia pergi namu"
"Mwo? Tapi hyung____"
"Myungsoo perlu waktu untuk menenangkan pikirannya. Jika dia terus bersama suzy dan mengingat masa masa buruk itu dia hanya akan semakin tertekan. Pergi untuk sementara waktu adalah jalan yang terbaik. Dan dengan cara seperti ini kita juga bisa tahu, apakah suzy sudah benar benar berubah, atau dia hanya merasa bersalah selama ini"
Woohyun menghela nafas kasar, tidak tahu lagi harus mengatakan apa "baiklah jika itu keputusan kalian" ucapnya mengalah "aku harap kau tidak menyesali keputusanmu myung" setelah mengatakan kalimat itu woohyun segera keluar dari ruang rawat myungsoo. Walaupun semua yang dikatakan sunggyu ada benarnya tapi menurutnya ini tetap salah. Ia benar benar tidak bisa membayangkan akan seperti apa reaksi hyunsoo nanti jika tahu ayahnya pergi dalam waktu yang lama. Hah.. Bocah kecil itu benar benar malang.
"Sudah jangan memikirkan apapun, kaputudanmu sudah benar, aku mendukungmu sepenuhnya" ucap sunggyu menenagkan.
Myungsoo mengangguk "Terima kasih hyung, aku titip hyunsoo ne"
"Kau tenang saja, aku dan namu akan membantu suzy untuk menjaga putramu selama kau tidak ada. Pergilah dan cari kebahagiaanmu"
Myungsoo tersenyum tipis setelah itu memeluk tubuh sunggyu dengan erat. Sunggyupun membalas pelukan pria dewasa yang sudah dianggapnya adik itu tak kalah erat "segeralah kembali, kami disini akan selalu menunggumu"
*********
Suzy turun dari mobilnya yang terparkir sembarangan didepan resto woohyun dengan wajah memerah menahan marah. Kaki kecilnya melangkah cepat memasuki pintu resto, dan saat kedua matanya menemukan orang tengah ia cari, tanpa membuang waktu ia segera menghampiri pria tersebut.
"Dimana myungsoo oppa?" tanyanya to the poin.
Woohyun yang tengah menyiapkan minuman untuk salah satu pelanggannya menoleh sekilas kearah wanita itu.
"Aku tidak tahu" jawabnya tenang seraya kembali meneruskan pekerjaannya.
"Jangan berbohong!!" bentak suzy marah. Walaupun suaranya akan menimbulkan keributan ia tidak perduli. Saat ini ia benar benar sangat khawatir karena tidak menemukan keberadaan myungsoo dimanapun. Perasaannya tidak tenang. Dan tanpa alasan ia merasa takut. Takut jika pria itu pergi darinya.
"Kau dan sunggyu oppa baru saja menemuinya, tidak mungkin jika kalian berdua tidak tahu dimana keberadaan suamiku"
"Pelankan suaramu suzy, disini tempat umum, kau tidak bisa bertindak sesuka hatimu" tegur woohyun. Semua mata pengunjung kini tengah memperhatikan mereka. Membuatnya merasa tidak enak.
"Kau pikir aku perduli? Aku hanya ingin tahu dimana keberadaan suamiku? Aku berhak tahu dimana dia sekarang"
"Memang apa yang akan kau lakukan jika kau mengetahui keberadaannya" woohyun dan suzy segera menegok kebelakang begitu mendengar suara sunggyu yang mengintupsi pembicaraan mereka tiba tiba.
Sunggyu berjalan mendekat, menatap suzy dengan kedua mata sipitnya yang tajam "aku dan woohyun memang mengetahuinya" jawabnya tenang, seolah olah apa yang ia katakan tidak berarti apa apa "dan aku sendiri yang telah mengatarkan myungsoo pergi kebandara" lanjutnya lagi.
Kedua mata suzy membelalak lebar, terlalu terkejut dengan apa yang sunggyu ucapakan "Ban_bandara?"
"Ne. Waeyo? Bukankah ini yang kau inginkan? Dia sudah pergi jauh dari hidupmu, kau senang sekarang?"
"Tidak" suzy menggeleng gelengkan kepalanya dengan tatapan mata yang berubah kosong "dia tidak boleh pergi, dia tidak bisa meninggalakanku seperti ini" suzy segera mumutar tubuh, berniat pergi dari sana untuk menyusul myungsoo, tapi sayangnya sunggyu lebih cepat menahan pergelangan tangannya "dia sudah pergi" ucap sunggyu dingin "pesawatnya sudah terbang setengah jam yang lalu"
Suzy kembali memutar tubuh, ditatapnya pria yang jauh lebih tua darinya itu nanar, salah satu tangannya terkepal kuat "Kau.." tukjuknya tepat pada wajah sunggyu.
"Kenapa kau membiarkannya pergi begitu saja?" geramnya marah dengan air mata yang entah sejak kapan sudah mengalir deras "Kenapa kau tidak berusaha menahannya?!!" dicengkeramnya dengan kuat kerah baju sunggyu dengan emosi yang tidak ditutup tutupi. Hatinya benar benar panas mendengar ucapan pria itu. Walaupun setelah ini sunggyu akan memukulnya sekalipun atas sikap kurang ajarnya ia sama sekali tidak perduli. Ia hanya ingin suaminya kembali.. Kesisinya.
"Kenapa aku harus menahannya?" sunggyu melepaskan tangan suzy yang mencengkeram kerah bajunya dengan tatapan sinis "dia pergi untuk mencari kebahagiannya. Kebahagiaan, yang selama ini tidak pernah ia dapatkan dari mu"
Tubuh suzy seketika merosot kelantai. Tangisannya pecah saat itu juga. Kebahagian yang beberapa hari belakangan ini dirasakannya kini lenyap seketika. Kenapa semua menjadi seperti ini? Kenapa di saat ia ingin memperbaiki segalanya, pria itu justru pergi jauh darinya? Kenapa myungsoo tidak mau memberinya kesempatan untuk berubah? Kenapa?
Woohyun menatap miris kearah suzy yang tengah menangis histeris ditempatnya. Jujur ia tidak tega melihat suzy seperti itu? Tapi apa yang bisa ia lakukan? Apa yang terjadi hari ini adalah akibat dari perbuatan wanita itu sendiri. Dan mau tidak mau suzy harus menanggung semuanya.
"Kau lah yang membuatnya pergi suzy" ucap sunggyu sedih "kau lah satu satunya alasan kenapa dia ingin pergi. Biarkan dia memilih jalannya sendiri, biarkan di bahagia. Myungsoo akan hidup jauh lebih baik jika dia berada jauh darimu"
Suzy menggeleng gelengkan kepalanya kuat. Tidak tidak ini pasti hanya mimpi. Ya... Ini hanyalah mimpi buruk. Myungsoo tidak mungkin melakukan hal ini padanya. Pria itu mencintainya.. Myungsoo tidak akan menyakitinya seperti ini.. Sunggyu pasti hanya berbohong untuk menakut nakutinya... Ini semua pasti tidak benar.
"Jadi appa pergi karena eomma?" isak tangis suzy terhenti seketika. Tubuhnya berubah membantu sama halnya seperti woohyun dan sunggyu. Suara ini... Buk_bukankah suara itu adalah milik..
"Hyu_hyunsoo"
Tbc..
👇vote jusseo!!😉
Ujian buat suzy udah dimulai.. 😏
KAMU SEDANG MEMBACA
MIANHAE
FanfictionJika melepasmu adalah satu satunya cara untuk bisa membuatmu bahagia maka aku akan dengan senang hati melakukannya. -kim myungsoo -bae suzy