Hai kau
Tampakkah diri di matamu?
Dapatkah kau rasakan sesuatu?
Ya, ini aku, yang hilang dalam bayangmuHai kau
Tidakkah itu air mata di pipimu?
Aduhai mengapa bisa begitu?
Siapa cabikkan hatimu?Hai kau
Boleh kah diri memeluk?
Tidak, untuk sekali saja, tak lebih
Agar diri tahu apa perihalmuHai kau
Mari, ini tanganku, ya, genggamlah
Mampu kau rasa itu?
Benar, itu yang selama ini tak pernah kau mau tahuHai kau
Ingin tak kulepas peluk
Tentu, begitu hangat dan tentram
Bisakah kau biarkan kita hanyut lalu lupa bahwa ini sementara?Hai kau
Iya kau
Jangan kau biarkan aku kembali tenggelam dalam bayang yang suram tanpa pelukanIya, engkau
Kampung Inggris, 03 November 2017Fithony Nine
KAMU SEDANG MEMBACA
Antologi Puisi Sunyi
PoetrySekadar pembalasan dendam isi hati yang tak tahu harus tertuang kemana. Berkisah perihal rindu dalam senja ketika hujan. Kita persembahkan teruntuk kita.