Kenapa kau lari?
Kala dingin mulai akrab bersama sepi
Kenapa kau pergi?
Kala mimpi mulai menggenggam emosi
Kenapa kau berhenti?
Kala tatap mulai menyadari bahwa di depan tak ada selain ruang matiKau langkah kaki macam pemberani
Lalu kau berhenti, berfikir dua kali
Akhirnya kau menyadari bahwa yang kau harap hanya seonggok pinta yang tak diperduliMasih kau tak peduli, lalu coba hadapi?
Atau kau malah berfikir tiga kali
Akhirnya kau mulai merasa sunyi itu makin merasukiHah, lihat, coba kau lihat kembali
Ada seonggok daging yang tak akan lari hanya karena dingin dan sunyi
Ada senyum yang tak akan pergi meski mimpi telah tercampur emosi
Ada peluk yang selalu hangat meski rasa telah matiAkulah seonggok daging yang tak akan mati meski kau tak peduli
Masih kau berfikir empat kali?
Kemari, kembali, aku tak akan matiAku
Bangil, 09 Maret 2018
Fithony Nine
![](https://img.wattpad.com/cover/115201761-288-k22635.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Antologi Puisi Sunyi
PoesíaSekadar pembalasan dendam isi hati yang tak tahu harus tertuang kemana. Berkisah perihal rindu dalam senja ketika hujan. Kita persembahkan teruntuk kita.