Kulihat kau duduk tersendu di ujung senja
Ingin kiranya kusapa
Bukankah kita kawan lama?
Gerangan apa perihalnya?Nanar mata kau tatap diri
Aduhai malang nian tampaknya
Tak henti bulir di mata mengalir
Gerangan apa rupanya?Kala kuikuti dudukmu
Makin terdengar isak pilu
Kucoba berani bertanya
Gerangan apa masalahnya?Kau kata "aku tak apa"
Kau bohong sekali
Untuk sekadar urusan hati
Yang kutahu itu tak pernah kumilikiKulayangan pikir ke masa itu
Ketika ruang memisahkan hati
Ketika waktu melarang cinta
Ketika kau memilihnyaLalu sekarang apa?
Kau dihianati hati
Dibohongi pilihan
Dipermainkan perasaanTahu kau, siapa yang kembali merangkulmu?
Hatiku, ragaku, jiwaku, segenap diriku
Masih kau ragu akan aku?Biarkan saat ini, di ujung senja, kupeluk kau
Kan kubawa kau kepada apa itu cinta, harap dan rasa yang sebetulnyaBangil, 10 September 2017
Fithony Nine
![](https://img.wattpad.com/cover/115201761-288-k22635.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Antologi Puisi Sunyi
PuisiSekadar pembalasan dendam isi hati yang tak tahu harus tertuang kemana. Berkisah perihal rindu dalam senja ketika hujan. Kita persembahkan teruntuk kita.