69-Bukan tempat pulang

48 4 5
                                    

Kalau mereka bilang 'rumahku surgaku'.

'Rumahku tempatku pulang'.

Beda arti bagiku.

Rumahku, ruangan 3 dimensi tak bernyawa.

Rumahku, sempit, tak ada ruang untukku.

Rumahku, tempat dimana aku menjadi orang yang berbeda.

Jadi, kemana aku mengistirahatkan sukma ku yang mulai memberontak?

Ya, bila mereka tak mengerti, biarkan aku sendiri

Tapi kau tau?

Mereka 3, aku satu.

Mereka tak terhingga, aku satu.

Sukmaku pun begitu

Tidak bisa dibelah layaknya semangka

Tidak bisa dibagi layaknya angka

Tidak bisa dipecah layaknya kaca

Tidak bisa

Tidak, aku bisa

Hanya saja, sekarang, aku terasa binasa.

Tebas. Ganas. Kebas. Sesak. Meratap.

Sampai kapan aku menuang semua dalam tulisan?

Dan, kapan aku dipeluk ditenangkan?

Kapan mereka menyentuhku dengan sayang?

Aku hanya ingin bukti fisik

Bukan hanya sekedar bisik

Katakan aku egois

Hina aku sebagai anak durhaka

Dan tanyakan pada mereka, sudahkah ingat aku manusia cacat punya cela?

Terbangkan aku bersama angin jika kau muak denganku yang hina

Dan kirimkanlah mereka dengan manusia sempurna

Biarkan aku diasingkan, asal mereka bahagia

Setidaknya, sekalipun aku dikucilkan

Aku berkorban nyawa, jiwa, kewarasan, hati, dan fisik untuk mereka yang terkadang lupa

Jika aku anak biasa layaknya buah mangga yang tumbuh dipohonnya

CTS [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang