24-Short Story

143 9 2
                                    

Suara petir kembali menggelegar ketika aku sedang berdzikir panjang. Malam ini berbeda dari malam sebelumnya, Makkah yang tandus dengan panas siang 45 derajat dan malam dengan derajat yang lebih rendah ini sedang di naungi langit malam yang terkadang memutih bersamaan dengan petir yang saling bersahutan.

Di tengah ruangan di temani bunyi alam, aku mulai menahan tangis. Meratapi kembali dosa umat yang mengaku hamba-Nya.

Menjadikan sebagai shalat patokan keimanan sudah mulai di lupakan. Aku teringat kembali cerita ibu, di mana ketika pagi hari tidak lagi cerah maka Tuhan sedang marah.

----------

Kamis, 22 Juni 2k17

Lebaran H-2 :)

CTS [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang