Whoo!!! Selesai UN! Freedom haha, ngga freedom juga sih soalnya masih menunggu hasilnya~
Baiklah aku mau ngelanjutin ini. Ditunggu vommentsnya.
***
"Hoamm.." Aku pun melihat jam, ternyata sudah jam setengah 6. Sebenarnya sih aku sudah sholat subuh jadi santai deh. Aku mengecek hp ternyata ada 2 sms.
2 new messages
Aku pun membukanya ternyata dari Sam dan Zayn.
From : Sam xx
Good morning! Mau ke taman? Aku akan olahraga disana bersama Niall. Jangan lupa ajak Zayn ya. Kami menunggu kalian xx
From : Zayn xx
MORNING AMY!!!!!! x
Aku pun berencana untuk ikut Sam dan Niall. Aku berjalan kearah kamar mandi untuk mencuci wajah dan gosok gigi.
Setelah mencuci wajah, aku memakai pakaian olahragaku. Tanktop hitam, lalu dilapisi oleh sweater cream. Tak lupa leging coklat muda. Lalu memakai sepatu Nike-ku. Aku pun turun ke bawah.
"Clar!" panggil Catherine.
"Ada apa Cath?" tanyaku.
"Ada surat nih dari cowok sebrang rumah." katanya sambil memberikanku sepucuk surat.
"Maksudmu Zayn?!" tanyaku teriak. Catherine hanya menganggukan kepalanya.
"Umm... okay thanks." jawabku langsung berlari keatas. Kakiku mengajakku ke balkon utama.
***
Aku baru menyadari bahwa barang-barang bekas surat-menyurat semalam bersama Zayn belum dirapihkan.
"Zaynie!!" panggilku saat melihat Zayn sedang melamun di balkonnya.
"Amy! Ada apa? Dan umm.. mau kemana?" tanya Zayn.
"Um tidak. Ohiya aku hampir lupa!" kataku sambil menepuk jidatku.
"Kau kan sudah tua! Sudah sepantasnya pikun." ejek Zayn.
"Enak saja! Awas ya kau Zayn!" ancamku.
"Sudahlah. Memangnya ada apa?" tanyanya lagi.
"Niall dan Sam mengajak kita untuk olahraga bersama. Aku sih mau ikut. Kau mau tidak?" tanyaku balik.
"Baiklah. Aku akan bersiap-siap. Kamu ke rumahku ya." serunya lalu berjalan masuk ke rumahnya. Aku hanya mengangguk setelah Zayn menutup pintu balkonnya.
***
TING TONG...
"Hey Clarie sayang! Pasti mau bertemu Zayn ya?" tanya Tante Tricia.
"Um.. hey tante! Iya tan, Zaynnya ada?" tanyaku balik.
"Ada kok, lagi siap-siap. Masuk yu." ajaknya sambil menarik tanganku.
Aku pun duduk di sofa lembut berwarna ungu tua. Sangat nyaman disini.
"Mau minum apa Clar?" tanya Tante Tricia.
"Tidak perlu repot-repot, tan. Lagipula kita berdua sudah berjanji untuk sarapan bersama nanti." jawabku asal.
"Baiklah kalau begitu. Biar tante panggilkan adiknya Zayn saja ya untuk menemanimu disini." Sebelum aku mau angkat bicara, Tante Tricia ini sudah berteriak memanggil dua orang.
"Waliyha! Safaa! Sini sayang! Ada teman Kak Zayn yang di sebrang rumah!" teriak Tante Tricia.
"Ada apa mom?" tanya salah seorang dari mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Promise // z.m [DISCONTINUED]
FanfictionAwal pertemuan yang biasa bagiku. Tapi dia, Zayn Malik, yang telah mengubah hidupku. Selama bertahun-tahun, aku selalu terpikirkan akan kejadian beberapa tahun silam, tapi semenjak kedatangannya kehidupku, aku bisa melupakan semua itu. Banyak janji...