Tatapan tertuju pada dua insan yang sedang berjalan beriringan di koridor sekolah.Tak banyak yang memberikan tatapan tajam dan kata memuji "kalian cocok."
Azalea hanya diam, sudah berkali kali ia berusaha melepaskan genggaman tangan nya, namun Raditya tetap keukeuh menggenggam erat tangan Azalea.
"Istirahat nanti gue jemput, kita ke kantin bareng" ucap Raditya sebelum meninggalkan Azalea didepan pintu kelas nya.
"Wihh ibu ratu, gandengan mulu sama penjaga kebon, gamau gandengan sama raja?" Cerca Alanska sambil mengangkat tanganya tepat di wajah Azalea.
"Ga sudi" tolak Azalea.
"Ditolak lo?" Tanya Vino membuat Alanska tersenyum manis ke arahnya. "Lah elu ngapain senyum genit ke gue? Homo lo ya."
"Ga lama lagi gue bakal nunjukin ke lo semua, kalo gue ga homo." Balas Alanska.
🌺
Azalea menutup bukunya, pelajaran sejarah membuatnya sangat lelah akan cerita masa lalu yang harus dikenang. Tidak seperti mantan yang sebaiknya dilupakan, namun rindu selalu saja mengenang.
Bicara soal mantan, sepertinya doi telah hanyut bersama sampah di kali Ciliwung.
Azalea mendapati teman sebangkunya tertidur pulas. Alanska. Terlihat damai, tidak seperti bila Alanska bangun, sifatnya seperti robot tikus yang hiperaktif ke segala arah.
Alanska membuka matanya pelan. "Lo ngeliatin gue, kenapa? Gue ganteng ya."
"Siapa juga yang ngeliatin lo" jawab Azalea kemudian meninggalkan Alanska sendiri.
Dasar cewe, ketangkep basah masih aja ngelak. Batin Alanska kesal.
Hujan mulai menampakan wujudnya, bulir demi bulir mulai membasahi tanah Jakarta. Aroma tanah yang basah mulai menggelitik penciuman Alanska. "Lagi lagi hujan" tukasnya menatap gemeritik air yang bebas jatuh membasahi tanah.
Alanska mendapati perempuan mungil yang kakinya sibuk memainkan genangan air. "Dasar bocah."
Alanska mulai mendekati perempuan tersebut. Menyadari akan kedatangan Alanska, perempuan itu menatap Alanska, pandanganya teduh.
Imut.
"Kakak ngapain?" Tanya perempuan tersebut membuyarkan lamunan Alanska.
"Mm.. eh anu itu"
Perempuan itu masih menatap Alanska, Sesekali tersenyum dengan tingkah Alanska yang salah tingkah.
Alanska melirik name badge gadis didepanya itu, Embun Scholastica. Nama yang cantik. Puji Alanska dalam hati.
"Kakak ngeliatin apa?!" Tegas Embun sukses mengaggetkan Alanska.
"Mm, enggak. Gue cuman mau bilang jangan main hujan nanti sakit" tutur Alanska kemudian pergi meninggalkan Embun dengan pipi yang mulai memerah.
"Anak bayi baru lahir juga tau kali Lan, kalo main hujan bikin sakit" Ucap Embun sambil menggelengkan kepalanya.
🌺
Vano menuang saos ke mangkuk baksonya sambil ber ohh ria mendengar penjelasan dari Alanska.
"Ohh, ohh mulu Lu kadal Afrika." Cerocos Juna sambil menerima pesanan batagornya yang baru saja datang.
"Sewot aja Lu pantat kudanil." Ucap Vano tak mau kalah.
Alanska dan Rama yang melihatnya hanya diam, membiarkan mereka beradu argumen hingga Mimi Peri kembali ke kayangan.
"Ram, Lo gak makan?" Tanya Juna setelah mengakhiri percekcokanya dengan Vano.
"Kenyang Gue."
Alanska mengedarkan pandanganya ke penjuru kantin. Dan pandanganya terhenti pada perempuan mungil yang sedang mencari bangku kosong.
"Embunn."
Sang pemilik nama langsung menoleh. Lagi lagi dia menatap Alanska dengan tatapan bingung. Embun mulai berjalan mendekati Alanska dan ketiga temanya. "Apa?"
"Duduk sini aja, meja lainya udah penuh." Jelas Alanska sambil menepuk kursi disampingnya.
Embun hanya mengangguk, menaruh makananya lalu duduk disamping Alanska. Tak banyak yang menatap bingung ke arah Alanska.
Masalahnya Alanska dan teman temanya sangat jarang memperbolehkan orang lain bergabung satu meja bersama mereka.
"Owh jadi elu yang namanya Embun?" Embun langsung menatap Rama, dan menggangguk singkat.
"Cantik"
"Imut"
"Lucu"
"Dasar para jomblo diakhir Zaman." Protes Alanska melihat tingkah ketiga temannya.
Di sisi lain Azalea sesekali melirik ke arah Alanska, laki-laki itu terlihat bahagia bersama perempuan itu di sampingnya.
Azalaea tersenyum. Lagi-Lagi lo menangin hati cowo yang entah hati gue selalu jingkrak-jingkrak kalo didekatnya.
🌹
Cinta begitu rumit.
Selalu memberi soal dengan
jawaban yang membutuhkan
beribu rumus untuk menjawabnya.~Callis~
---
Berhubung ujian sudah mulai berdatangan.
Aku bakal slow update ya guysss.
Tetep stay tune.
KAMU SEDANG MEMBACA
FLOWERIST
Teen Fiction🐾Revisi setelah Tamat🐾 Tentang sebuah cerita klasik dari masa putih abu-abu. Cerita tentang seorang gadis tegas yang tercipta dari sebuah keluarga yang dapat dibilang jauh dari kata bahagia. Dan cerita tentang seorang laki-laki berperawakan tinggi...