Motor sport berwarna hitam berhenti tepat di depan kedai seblak "Berani Pedas".
Azalea yang terlihat kesusahan dalam membuka helm langsung dibantu oleh Alanska untuk membuka nya. Tatapan mereka bertemu. Bukan hanya Alanska yang terpaku, Azalea pun hanya bisa diam membisu.
"Mm ... makasih." Ucap Azalea tersenyum kaku.
Alanska hanya membalas senyum Azalea kemudian menggeret tangan Azalea masuk kedalam kedai.
Berasa sapi gue di geret mulu. Gerutu Azalea sambil memanyunkan bibirnya.
"Seblak sosis level haters satu, seblak bakso level cemen satu."
Azalea langsung melirik ke arah Alanska.
Alanska yang mengerti tatapan itu langsung tersenyum, "lo gakuat pedes, yang cemen aja."
"Minumnya es jeruk dua." Lanjut Alanska pada pelayan kedai.
"Baik silahkan ditunggu dulu pesananya, terimakasih." Jawab pelayan kedai dengan ramah.
"Udah tau gue gasuka pedes, ajaknya ke tempat ginian."
"Gue lagi pengen seblak, udah lu tinggal makan aja. Gue yang bayarin." Ucap Alanska masih menatap Azalea.
"Yaudah, gausah ngeliatin gue gitu banget."
Alanska tersenyum, kemudian mengalihkan pandanganya pada ponsel nya yang terus saja berdering.
Embun calling 📞
[ rejected ]
Azalea yang sempat melihat nama 'Embun' di layar handphone alanska langsung tersenyum kecut, "kenapa di reject?"
"Gapapa, gapenting."
Azalea spontan membulatkan bibirnya.
"Yang di depan gue lebih penting."
Degg ...
Azalea langsung menatap Alanska dengan tatapan tidak mengerti, ucapanya seperti hanya main-main saja namun berhasil membuat hati Azalea meloncat kegirangan.
Ia tidak mungkin salah dengar bukan?
Tak berapa lama, seblak yang mereka pesan telah datang. Lengkap dengan kedua es jeruk yang sangat menggoda.
"Gausah tegang gitu, maksud gue ini." Ucap Alanska sambil menunjuk mangkuk berisi seblak pesananya tadi.
Ingin rasanya Azalea menyiram Alanska dengan kuah seblak yang masih terbilang panas. Bagaimana tidak, dirinya jelas jelas telah dihempas begitu saja. Beruntung pipinya belum memerah dengan sempurna. Bila tidak, dirinya pasti sudah tertangkap basah karena berhasil terjebak dalam setiap ucapan Alanska yang menyesatkan.
🌺
Azalea mendaratkan pantatnya pada ayunan berbentuk cangkang telur di taman belakang rumahnya.
Semburat jingga mulai menghiasi langit kota Jakarta, tak lupa rombongan burung yang terbang menuju ke rumahnya menambah kesan sangat indah di atas sana.
Ini adalah hari pertama dimana Azalea pergi berdua saja dengan Alanska, tanpa adanya Atta. Seperti ada yang berubah dari Alanska semenjak dirinya menyatakan perasaanya kemarin malam.
Alanska yang irit bicara.
Alanska yang pendiam.

KAMU SEDANG MEMBACA
FLOWERIST
Fiksi Remaja🐾Revisi setelah Tamat🐾 Tentang sebuah cerita klasik dari masa putih abu-abu. Cerita tentang seorang gadis tegas yang tercipta dari sebuah keluarga yang dapat dibilang jauh dari kata bahagia. Dan cerita tentang seorang laki-laki berperawakan tinggi...