Pagi ini di bawah sejuknya embun pagi, Azalea melangkah kan kakinya pelan menyusuri jalanan kompleks perumahan yang terbilang sepi. Di telinganya terpasang AirPods yang telah terputar lagu attention milik Charlie Puth. Sesekali ia ikut bernyanyi dengan senyum manis tercetak di wajah cantiknya.
"Lo, jogging sendirian aja?" Tanya seseorang yang terlihat susah payah menyamakan langkah kaki Azalea.
Azalea terhenti, menatap sebentar manik mata kopi milik laki-laki di depannya. "Menurut lo?" Tanya balik Azalea, kemudian kembali melanjutkan langkahnya.
"Gue temenin ya," pinta Mario sambil kembali menyamakan langkahnya dengan Azalea.
Azalea hanya diam, tak berniat menjawab laki-laki tersebut.
Mario Willy Januar, tetangga sekaligus laki-laki yang setia menemani Azalea setiap dirinya tengah melakukan kegiatan jogging rutin setiap minggunya. Mario merupakan salah satu murid dari SMA Angkasa, dan yang paling perlu dicatat ia adalah salah satu teman dekat mantan nya. Atta Karvelino.
Tenang Lea, rindu itu tak akan mungkin mengikutimu untuk mengatakan bahwa kau membutuhkan Mr. Karvelino. Batin Azalea menenangkan dirinya.
"Ada bubur ayam, mampir dulu yuk. Gue laper, tenang aja gue traktir kok." Ajak Mario saat matanya menemukan sebuah pedagang kaki lima dengan spanduk bertuliskan 'Bubur Ayam Jakarta'.
Azalea dengan cepat menggelengkan kepalanya, namun terlambat. Tangan nya telah diraih dan tertarik menuju tempat yang berada tepat di seberang kompleks perumahannya.
"Mang, pesen bubur ayam nya dua, teh anget satu, lo minum apa?" Tanya Mario pada Azalea yang masih sibuk meletakkan AirPods nya.
Azalea melirik sekilas, "jeruk anget." Jawab nya sembari memasukkan AirPods nya kedalam saku celana.
"Gimana kabar, lo? Udah lama gue ga liat Lo jogging," tanya Mario sembari menerima minuman yang ia pesan tadi.
"Gue sibuk."
"Masih kontekan sama Atta?"
Azalea menggeleng, ini yang ia takutkan bila terlalu lama dengan Mario. Pastinya akan berujung pembahasan tentang Atta.
"Gue denger-denger dia udah balik ke Indonesia." Ucapan Mario membuat Azalea langsung menatap ke arahnya. Namun dengan cepat Azalea segera menutupi keterkejutanya.
"Owh."
"Ini buburnya, silahkan dinikmati. Kalo mau lebih enak lagi buburnya, liatin wajah saya aja," ucap penjual bubur sembari terkekeh, membuat Azalea dan Mario saling tatap dan mengernyitkan dahi.
"Lo, masih inget kan kalo minggu depan ulang tahunnya Atta?" Pertanyaan Mario membuat Azalea tersedak. Azalea baru ingat bahwa minggu depan merupakan hari ulang tahun Atta.
Azalea hanya bergumam sambil mengangguk.
Sepuluh menit berlalu, hanya hening yang diciptakan diantara mereka berdua. Hingga akhirnya suapan terakhir masuk kedalam mulut kecil Azalea.
Sambil meneguk minumannya dan membersihkan mulutnya dari sisa kuah bubur. Azalea melirik ke arah Mario yang sibuk memainkan ponselnya. "Gue pamit dulu ya Yo. Thanks buat traktirannya," ucap Azalea sambil tersenyum ke arah Mario.
Mario hanya tersenyum sambil mengetik sebuah pesan pada ponselnya.
Mariowjanuar: Gue punya kado yang bikin lo gabisa lupain itu.
[ send ]🌺
Jam menunjukkan pukul 06.48 PM. Dengan senyum mengembang Azalea menatap dirinya pada kaca rias. Gaun putih dengan renda hitam di bagian bawahnya, rambut curly , slingbag warna hitam dengan garis putih, dan tak ketinggalan wedges dengan warna senada seperti apa yang sudah panitia tetapkan, dresscode hitam putih.
KAMU SEDANG MEMBACA
FLOWERIST
Teen Fiction🐾Revisi setelah Tamat🐾 Tentang sebuah cerita klasik dari masa putih abu-abu. Cerita tentang seorang gadis tegas yang tercipta dari sebuah keluarga yang dapat dibilang jauh dari kata bahagia. Dan cerita tentang seorang laki-laki berperawakan tinggi...