1B

596 44 0
                                    

“Kau mau pesan apa, Hyuk?”


“Samakan saja denganmu, Hae…”

Donghae mengangguk dan pergi untuk memesan makanan. Hyukjae hanya terdiam di meja kantin sendirian.

“Aah, Hyukjae oppa..”

Hyukjae melirik lalu kembali terdiam lagi. Dia selalu seperti itu. Cuek dengan yeoja-yeoja yang menggilainya.

Tiba-tiba pandangan Hyukjae terpusat pada satu arah. Dia tersenyum sinis dan kembali asik dengan dunia nya sendiri.

Donghae kembali dengan nampan yang berisikan makanan mereka. Tepat pada saat Hyukjae tersenyum sinis.

“Kau kenapa?”

Hyukjae menggelengkan kepalanya dan mengambil makanannya. Donghae tidak yakin dengan jawaban Hyukjae pun mencaritahu sendiri sebab nya. Mata Donghae terpusat pada meja kantin yang Sungmin duduki.

“Kenapa dengan Sungmin hyung?”

“Kau lihat dia? Dia sedang tebar pesona dengan yeoja-yeoja itu…”

Donghae hanya menggelengkan kepalanya.

***

Seoul's School Field

“Yang pertama kalian lakukan adalah melambungkan bola ini perlahan tapi dengan tenaga. Dan untuk pemukul juga harus jelih melihat lambungan bola yang dilambungkan pelambung bola. Sekalian masing-masing kalian coba sebagai pelambung dan pemukul secara bergantian..”

Soo Hwa terlihat diam saja menonton yang lain bermain. Jung sam mendekati Soo Hwa dan menyuruh Soo Hwa untuk mencoba.

Dengan terpaksa Soo Hwa memegang bola itu dan melambungkannya.

“Salah, Soo Hwa. Ulangi..”

Berapa kali Soo Hwa mengulangnya tapi tetap salah. Jung sam menghembuskan napasnya kasar.

“Latihan selesai.. Kalian boleh pulang. Dan besok kita latihan lagi disini..”

“Ne, sam!!”

Soo Hwa menghela napasnya lemas. Jung sam mendekati Soo Hwa dan memberikan bola baseball pada Soo Hwa.

“Latihan lagi..”

Soo Hwa menerima bola baseball itu dan mengangguk.

“Kau pasti bisa. Kan kau yang bilang sendiri padaku. Kim Soo Hwa itu tidak mengenal kata menyerah. Bukan begitu?”

Soo Hwa mengangguk. jung sam tersenyum dan meninggalkan Soo Hwa dan Ji Na. Ji Na duduk di samping Soo Hwa.

“Mau latihan lagi?”

Soo Hwa menoleh.

“Kau mau menemaniku?”

Ji Na tersenyum.

“Tentu saja. Ayo kita coba lagi…”

Ji Na menarik tangan Soo Hwa untuk berlatih lagi.

***

Sudah berulang kali Soo Hwa mencoba. Jam sudah menujukkan pukul 6 sore. Tapi tetap saja Soo Hwa gagal.

Soo Hwa merengut kesal dengan kegagalannya yang terus menerus. Ji Na mencoba meredamkan emosi Soo Hwa.

Tapi, Soo Hwa sudah terlanjur terbakar emosinya.

“Aissshhh, kenapa sih melempar bola ini saja aku tidak bisa. MENYEBALKAN!!!”

Can You Feel It? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang