Jangan lupa vote sebagai bentuk suport Anda terhadap karya saya😉
Kesabaran seorang gadis terhadap kekasihnya yang mulanya manis kini mulai pahit dan sepah. Seakan kehilangan arah dan tujuan hingga akhirnya bisa bangkit lagi. Bagaimana ya crtanya...
Kok Kinta muncul tiba-tiba sih. Kenapa dia mesti muncul saat itu juga. Duh perasaanku jadi gak enak sama Kinta sama Viona. Aku kelihatan banget brengseknya.
" Yan tadi itu cewe kamu ya. Itu Kinta bukan sih?" Tanya Viona.
" Iya. Tapi hati ini seperti mengatakan kalo aku udah tidak sayang lagi. Tiba-tiba rasaku hilang gitu aja." Jawabku agak gugup.
" Nah? Kenapa begitu?" Tanyanya lagi
"Nggak tau." Timpalku.
" Emang Kinta lakuin hal apa ke kamu sampai kamu bisa hilang rasa ke dia?." Tanyanya penasaran.
"Tidak ada. Akunya yang udah bosen sama dia." Jawabku pd
Viona pun menganggukkan kepalanya.
******** Viona's pov
Aku baru tau kalo ternyata Rian punya doi. Kok dia ngajak nontonnya ke aku sih. Kalau bosan apa harus mencari wanita lain untuk pelampiasannya? Apa tidak bisakah rasa bosan diganti demgan hal hal yang bisa mengingat kenangan indahnya sehingga bosen itu bisa hilang. Dia juga gandeng tanganku tadi. Hmm.. aku jadi keinget Angga. Dia mutusin aku juga karena cewe lain. Rian sebelas-dua belas playboynya kaya Angga. Aku benci cowo playboy. Posisi Kinta sama kaya posisi gue waktu itu. Aku harus mengerti perasaan kinta saat ini.
***
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kinta's pov
Kejadian tadi membuat aku syok. Nggak nyangka, orang yang aku percaya buat bahagian aku kini malah dia mendua. Kata-katanya waktu itu yang akan selalu menjaga dan menyayangku hanyalah angin lewat.
Sekarang aku harus banyak belajar dari keadaan ini bagaimana aku bersikap dewasa. Dan bagaimana aku mengendalikan emosi
Aku tidak tahu. Hubunganku dengan Rian akan dibawa kemana. Akan bagaimana. Yang aku tahu hatiku sangat terluka dan kecewa. Selama ini Rian tidak pernah berbuat seperti itu. Tapi perubahannya membuat aku syok. Jadi begitu, sikap cowo kalo udah berubah pasti ada sesuatu di belakangnya.
Bagaimana ya aku harus mengambil langkah apa? Aku nggak bisa berpikir. Hatiku terus mengeluh. Sesakit ini kah rasanya dikhianati. Seakan janji-janjinya dahulu kini lenyap telah diingkari. Mungkim aku perlu bercermin pada kekuranganku yang masih banyak ini. Sehingga aku disia-siakan begini.
Tinggalkan voment sebagai semangatku untuk update:)